Kaki Ibu Hamil bengkak, kram, pegal-pegal? Silakan cari solusinya di sini! Setiap hari , sepasang kaki Ibu harus bekerja keras untuk menopang bobot Ibu yang terus meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Betul sekali, tugas kaki pada saat Ibu berbadan dua tidaklah ringan. Untuk itulah kaki memerlukan perhatian khusus.
Pada kasus tertentu, bahkan masalah pada kaki bisa menjadi peringatan dini yang menggambarkan kesehatan yang kurang baik. Nah, apa saja kondisi yang khas tersebut? Ibu bisa simak penjelasan berikut ini.
Kaki Bengkak
Sebanyak 75% perempuan hamil mengalami kaki bengkak (oedema/odem).
Penyebab :
Penyebab :
- Fisiologis : rahim yang membesar saat hamil akan menekan pembuluh vena dan membuat semacam bendungan. Bendungan ini akan mengakibatkan darah tidak mengalir lancar. Aliran darah yang pelan itulah yang membuat sebagian cairan akan keluar melalui rongga-rongga antar sel dan kemudian timbul bengkak. Karena bendungannya terjadi pada vena, bengkak pun hanya terjadi di bagian bawah perut, biasanya yang paling sering di bagian kaki dan ujung kaki.
Penanganan : Penyebab fisiologis tidak perlu dicemaskan karena kelak akan hilang sendiri setelah persalinan. Bengkak ini juga tidak perlu diobati. Ibu hanya perlu mengatur posisi kaki untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Seperti : memosisikan kaki sejajar atau sedikit lebih tinggi daripada badan, beristirahat di sela-sela aktivitas, dan berbaring dengan posisi tubuh lebih miring ke kiri. - Patologis : Ini perlu diwaspadai karena dapat disebabkan oleh preeklamsia atau penyakit jantung. Bengkak patologis sering kali tidak hanya terjadi pada kaki, tetapi juga tangan dan wajah. Jika disertai dengan keluhan lain, seperti : adanya sakit kepala, sesak napas jika beraktivitas ringan atau kala berbaring, segera periksakan diri pada dokter.
Odem karena gangguan fungsi jantung umumnya disertai dengan keluhan sesak napas saat beraktivitas ringan. Sementara bengkak yang terjadi pada preeklamsia dibarengi dengan peningkatan tekanan darah, adanya protein dalam urine (proteinuria), serta kenaikan berat badan yang terlalu banyak.
Ancaman kejang dalam kehamilan (eklamsia) terjadi jika sudah ditemukan keluhan seperti penglihatan kabur, sakit kepala di daerah dahi, nyeri ulu hati disertai mual dan muntah. Pada pemeriksaan lab akan ditemukan peningkatan tekanan darah, protein dalam jumlah banyak di urine, menurunnya kadar albumin darah. Produksi urine pun biasanya menurun.
Penanganan : Penanganan untuk kondisi preeklamsia berat atau gangguan fungsi jantung yang berat adalah dengan mengakhiri kehamilan agar tidak membahayakan Ibu dan bayi. Ibu dengan preeklamsia berat juga akan mendapat obat anti kejang (magnesium sulfat) untuk mencegah terjadinya kejang dalam kehamilan (eklamsia).
Pencegahan :
- Perhatikan asupan gizi sejak awal kehamilan. Gizi Ibu Hamil harus mengandung protein, mineral, dan vitamin dalam jumlah cukup.
- Lakukan gerak badan ringan sehingga tidak terjadi peningkatan berat badan yang berlebihan selama kehamilan.
- Kontrol kehamilan secara teratur dan berkualitas akan sangat membantu mendeteksi terjadinya kondisi-kondisi patologis. Dengan demikian tindakan pencegahan dapat dilakukan, seperti : pemberian anti-hipertensi, pengaturan diet yang sesuai dengan kebutuhan gizi, dan pengaturan aktivitas fisik.
- Hindari makanan-makanan yang mengandung pengawet dan junk food sejak awal kehamilan. Sayuran dan buah dalam setiap menu makanan akan membantu mencegah terjadinya preeklamsia.
- Jika tidak odem, konsumsi garam dapur tidak boleh lebih dari 7-15 gram per hari. Sedang dalam keadaan odem, sebaiknya tidak lebih dari 1-2 gram per hari.
Kram Dan Sakit Pada Kaki Ibu Hamil
Kram dan sakit pada kaki ibu hamil umumnya terjadi pada trimester kedua dan ketiga, lebih sering terjadi di waktu malam.
Penyebab :
Hingga kini, penyebab kram belum diketahui secara pasti. Diduga karena hormon kehamilan, kadar kalsium, kalium (potasium), dan magnesium terlalu rendah, sementara fosfor dalam darah terlalu tinggi.
Hingga kini, penyebab kram belum diketahui secara pasti. Diduga karena hormon kehamilan, kadar kalsium, kalium (potasium), dan magnesium terlalu rendah, sementara fosfor dalam darah terlalu tinggi.
Ketidakseimbangan mineral tersebut memicu gangguan pada sistem persarafan otot-otot tubuh disertai dengan beban berat badan yang terus bertambah, juga kurang bergerak atau sirkulasi darah kurang lancar, seperti Ibu terlalu lama berdiri, duduk, tidur, tidak pernah melakukan streching. Karena itu, kram pada Ibu Hamil tidak perlu diobati.
Penanganan :
- Tingkatkan konsumsi makanan kaya kalsium dan magnesium, seperti : susu dan produk olahannya, serta aneka sayuran berdaun.
- Kalau ini sulit dipenuhi, Ibu dapat mengkonsumsi suplemen dalam bentuk tablet, sesuai petunjuk dokter.
- Lakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat memperlancar aliran darah dalam tubuh. Dengan begitu, kram tidak akan terjadi.
- Jika kram menyerang pada malam hari, bangkitlah dari tempat tidur, lalu berdirilah selama beberapa saat dan tetap lakukan meski kaki terasa sakit.
- Bisa juga Ibu lakukan pijatan : luruskan kaki, minta bantuan Ayah untuk menarik telapak kaki ke arah tubuh dengan sebelah tangan, sementar tangan satunya menekan lutut ke bawah. Tahan selama beberapa detik sampai kramnya hilang.
Pegal-Pegal Pada Ibu Hamil
Pegal-pegal pada ibu hamil adalah kondisi yang wajar terjadi selama masa kehamilan, terutama pada trimester ketiga.
Penyebab :
Kondisi ini dapat terjadi karena Ibu terlalu banyak menggunakan kaki sebagai tumpuan berat badan, terlalu banyak berjalan, dan melakukan posisi yang tidak tepat, sperti : duduk dengan kaki menggantung, terlalu lama duduk bersimpuh, cara berjalan yang tidak tepat, terlalu lama menyetir mobil.
Kondisi ini dapat terjadi karena Ibu terlalu banyak menggunakan kaki sebagai tumpuan berat badan, terlalu banyak berjalan, dan melakukan posisi yang tidak tepat, sperti : duduk dengan kaki menggantung, terlalu lama duduk bersimpuh, cara berjalan yang tidak tepat, terlalu lama menyetir mobil.
Penanganan :
Hidari hal-hal diatas. Memang sih, meski Ibu tidak melakukannya, namun tetap bukan jaminan bahwa pegal-pegal tidak terjadi. Saat pegal-pegal terjadi, cukup melakukan relaksasi : duduk dan luruskan kaki, lebih baik lagi sambil tidur telentang. Semakin sempurna jika Ayah mau membantu Ibu dengan memijat kakinya.
Hidari hal-hal diatas. Memang sih, meski Ibu tidak melakukannya, namun tetap bukan jaminan bahwa pegal-pegal tidak terjadi. Saat pegal-pegal terjadi, cukup melakukan relaksasi : duduk dan luruskan kaki, lebih baik lagi sambil tidur telentang. Semakin sempurna jika Ayah mau membantu Ibu dengan memijat kakinya.
Membuat Kaki Ibu Hamil Lebih Sehat
Memberi perawatan khusus bagi kaki mungkin tidak akan menghilangkan berbagai gangguan kaki selama hamil, tapi setidaknya dapat membuat lebih nyaman. Berikut ini adalah tips-nya.
- Minum air putih. Pastikan Ibu tidak kurang minum, minimal 8 gelas setiap hari.
- Jangan Lupa Berolahraga. Lakukan gerakan olahraga ringan agar peredaran darah Ibu tetap lancar dan baik. Yang terbaik adalah jalan setiap pagi, berenang, ataupun senam.
- Lakukan Perawatan Di Tempat Khusus. Bukan bermaksud boros, tapi lebih dikarenakan perut yang semakin besar. Ibu akan sulit sekali melakukan perawatan pada kaki. Merapikan kuku kaki, misalnya. Tapi jika Ibu ke salon, selain manicure dan pedicure, pijatan pada kaki dan lengan dapat melancarkan peredaran darah. Teknik memijatnya seperti teknik memijat bayi. Yang perlu diingat, jangan melakukan pijatan pada daerah perut / kehamilan karena akan menyebabkan lepasnya bagian plasenta yang dapat membahayakan keselamatan Ibu dan janin.
- Hati-Hati Menggunakan Stocking. Hidari stocking dari bahan nilon karena akan menghambat “pernapasan” kaki dan panas yang ditimbulkannya menyebabkan keringat yang keluar jadi berlebih. Akibatnya, kaki pun akan lembab dan hangat, ini merupakan lingkungan yang baik bagi berkembang-biaknya jamur penyebab infeksi.
Stocking dari bahan yang tak bagus juga bisa menimbulkan masalah. Pasalnya, tarikan yang dilakukan saat memakainya akan mengubah perkembangan normal kaki ketika berjalan, dan kemungkinan akan menarik ibu jari ke belakang ketika stocking ditarik. Tekanan stocking juga bisa membuat kuku jari tak tumbuh baik atau bahkan hammertoe (ibu jari bengkok). Jadi, pilihlah stocking dari bahan berkualitas bagus. Semakin nyaman stocking, semakin nyaman juga kaki Ibu, sehingga kemungkinan kram bisa dihindari. Stocking ukuran all-size bukan lagi pilihan tepat, karena kaki biasanya juga berkembang. Tentu saja, jangan kenakan stocking terus-menerus, melainkan sesuai dengan kebutuhan. - Pilih alas kaki bermutu dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Lunak, fleksibel / lentur.
- Sesuai dengan ukuran kaki Ibu saat hamil (umumnya ukuran kaki saat hamil akan bertambah besar satu nomor).
- Mampu membuat kaki nyaman dan relaks saat dikenakan.
- Tidak berujung runcing karena model tersebut tidak menyediakan ruang bagi jari kaki.
- Tidak terlalu pas sehingga masih menyisakan ruang ketika dikenakan, namun baik panjang maupun lebarnya harus tetap sesuai dengan kaki Ibu.
- Mengikuti fisiologis telapak kaki. Setiap kaki manusia, kecuali yang flat foot alias kaki rata, memiliki lengkungan yang disebut arcus. Lengkungan ini berfungsi sebagai penyeimbang sekaligus meringankan kerja otot-otot kaki saat bergerak / melangkah. Selain bisa membuat nyaman dan membantu menjaga keseimbangan tubuh, tonjolan ini mampu membagi beban tubuh Ibu Hamil secara merata pada seluruh telapak kaki dan alas kakinya.
- Untuk bisa meringankan beban otot saat melangkah atau berdiri dari posisi duduk, pilihlah sepatu yang bagian dalamnya memiliki kontur dan bentuk tidak rata. Jadi, bagian belakang lebih tinggi sedikit dari bagian depan (tidak lebih dari 3 cm) agar otot betis tidak harus bekerja ekstra.
- Pilih sepatu hak datar, seperti : loafer, ballet shoes atau thong. Pilihlah sol sepatu yang lebar dan terbuat dari karet agar Ibu dapat berjalan dengan nyaman.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.