Bila direncanakan dengan baik, tentunya risiko persalinan normal setelah operasi sesar (VBAC) dapatlah ditekan menjadi seminimal mungkin.
Segala sesuatu yang tidak direncanakan memang memiliki risiko kegagalan yang jauh lebih besar. Begitu pula VBAC jika dilakukan tanpa persiapan yang baik. Dalam penelitian yang dilakukan di Australia pada 2010 disebutkan, risiko komplikasi VBAC bisa lebih tinggi 2,5 kali lipat dibanding operasi sesar jika tidak direncanakan. Mengapa bisa begitu?
Pecah Rahim
Hal ini yang paling dikhawatirkan bila seorang ibu menjalani VBAC adalah rahim robek (rupture uteri) atau pecah rahim. Pada 2012, di Australia telah dilakukan penelitian yang melibatkan 2323 ibu hamil di atas usia kehamilan 37 minggu. Sebanyak 1225 responden direncanakan menjalani VBAC dan 1098 sisanya diminta menjalani operasi sesar yang berencana. Ternyata, angka kejadian rahim robek pada VBAC sebesar 1 : 500, sedangkan pada operasi sesar berencana sebesar 1 : 1000.
Walaupun pada VBAC risiko rahim robek dua kali lebih besar dibandingkan dengan operasi sesar berencana, sebenarnya kedua pilihan itu sama-sama berisiko kecil. Data tersebut menunjukkan, sebetulnya risiko rahim robek pada VBAC adalah 0,2%, sedangkan pada sesar berencana 0,1%.
Endometriosis
Berdasarkan pengalaman, angka kejadian endometriosis bisa jadi lebih tinggi, apabila saat menjahit dinding rahim ada jaringan endometrium (dinding rahim bagian dalam) yang terekspos keluar. Akibatnya, endometrium itu bisa berpindah dan menyebabkan endometriosis (jaringan endometrium yang tumbuh tidak di tempat semestinya/di luar rahim).
Luka Baru
Bila terjadi perlukaan di jalan lahir, ibu tak perlu khawatir karena proses melahirkan normal adalah proses yang alami. Selama proses penyembuhan berjalan baik, sekitar 1-2 bulan, rasa nyeri di seputar vagina sudah hilang sama sekali. Bandingkan dengan perlukaan akibat operasi sesar sebelumnya, tentu yang ini tidak ada apa-apanya.
Risiko Lainnya
Tentu ada risiko lain yang terkait dengan proses melahirkan, seperti : perdarahan, infeksi, kegawatan dan komplikasi pada ibu dan janin yang serius. Semua risiko itu tetap bisa terjadi, sehingga walaupun angka kejadiannya kecil, kita tetap harus mengantisipasinya.
Yang pasti, ibu tak perlu takut menjalani VBAC. Bila direncanakan dengan baik tentunya risiko VBAC menjadi minimal.
Jalani kehamilan ibu dengan baik meliputi fisik, pikiran, dan jiwa. Beberapa persiapan menghadapi kelahiran seperti mengikuti kelas-kelas menyambut persalinan (antenatal), hypnobirthing, senam hamil, dan yoga hamil sangat dianjurkan. Tak lupa, pilihlah makanan yang bergizi dan berkualitas. Jika perlu, lengkapi dengan suplemen sesuai dengan anjuran dokter. Yang juga penting, selalulah berpikir positif dan yakin bahwa VBAC ini akan sukses dan lancar. Ibu dan bayi pun selamat.
Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.