Jadi Ibu sering mengalami jari tangan kesemutan saat hamil? Bisa jadi itu gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Pada tahun 2000 - 2001, sebuah kelompok studi di Italia mempelajari terjadinya CTS pada Ibu hamil. Hasilnya ialah, 62% dari responden secara klinis didiagnosis mengalami CTS.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kumpulan gejala yang terjadi pada terowongan karpal (carpal tunnel) yang terletak di pergelangan tangan. Terowongan kecil ini di dalamnya terdapat saraf median dan tendon-tendon yang berguna dalam pergerakan jari-jari tangan, memberikan sensasi perasa atau sentuhan pada jari, serta memberikan tenaga pada otot tangan untuk menjepit dan memegang benda oleh ujung jari.
Tangan kesemutan saat hamil atau CTS dapat terjadi karena beberapa faktor. Misalnya, gerakan tangan yang berulang (seperti : pekerjaan mekanik dimanufakturing), semua hal yang menyebabkan pembengkakan di terowongan karpal (semisal: mengetik di keyboard komputer terlalu lama), kondisi medis lain (seperti: penyakit diabetes melitus dan obesitas), faktor herediter (keturunan), adanya trauma ( dislokasi, patah, hematom (terkumpulnya bekuan darah) di daerah lengan bawah serta pergelangan tangan) perubahan hormon selama kehamilan, dan sebagainya.
Gejala CTS seringkali dirasakan di jari tangan, terutama ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan separuh jari manis. Gejala yang muncul biasanya berkembang secara perlahan dan di malam hari akan terasa bertambah parah. Sebagian besar, keluhan ini dapat dialami pada kedua tangan dan bisa timbul kapan saja, dimana saja.
Keluhan jari tangan kesemutan saat hamil atau CTS juga sering dialami oleh penderita diabetes melitus (DM). Secara normatif, aliran darah penderita DM terganggu atau tidak lancar sehingga lebih mudah terjadi kerusakan sel atau neuropati (kerusakan saraf). Itulah mengapa, bahasa lain dari CTS adalah entrapment neuropati (neuropati jebakan), karena dia terjebak dalam satu kanal.
Jari Tangan Kesemutan (CTS) Pada Ibu Hamil
Jari tangan kesemutan pada Ibu hamil (CTS) sering dialami Ibu hamil di trimester 2, karena tubuh Ibu hamil mulai membesar dan mengalami retensi (penahanan) cairan. Ketika terjadi retensi, tubuh membengkak, lalu menekan saraf medianus.
Adanya perubahan hormonal pada kehamilan yang mempengaruhi sistem otot dan tulang, pengaruh stres seperti ketakutan akan adanya kelainan pada bayi, dan komplikasi pada saat hamil atau melahirkan juga dapat mempengaruhi timbulnya keluhan CTS.
Jari tangan kesemutan saat hamil yang hilang-timbul, merupakan gejala paling ringan dari CTS. Ketika terjadi pembengkakan pada saraf dan tendon-tendon di terowongan karpal, saraf median akan tertekan dan mengakibatkan terjadinya CTS. Saraf median yang tertekan ini akan menimbulkan rasa kesemutan, rasa panas atau nyeri, kaku pada jari yang terasa seperti mengalami pembengkakan, mati rasa, dan yang terparah otot jadi mengecil.
Otot yang mengecil akan membuat otot jari menjadi lemah, terutama ibu jari. Saat Ibu memegang benda-benda ringan, semisal koran atau benda-benda kecil, seperti sendok, garpu, pensil, dan pulpen, tiba-tiba terlepas begitu saja dari tangan. Contoh lainnya, bila Ibu hobby menjahit, maka kemampuan menjahit jadi berkurang karena jari tak mampu menjepit jarum dengan baik.
Bagi Ibu hamil yang bekerja di depan komputer dalam waktu lama, tentu lebih berisiko mengalami CTS. Karena saat mengetik di komputer, posisi pergelangan tangan sampai jari Ibu seringkali tidak rata sehingga mengakibatkan terjadinya penekanan di saraf median. Itu pula yang membuat keluhan terasa bertambah saat malam hari. Sama saat seperti mengetik, ketika Ibu tidur malam terkadang posisi jari tangan juga tertekuk ata tidak netral (rata).
Terapi Tangan Kesemutan Saat Hamil (CTS)
Bila diabaikan, CTS dapat berlangsung terus secara progresif, bahkan semakin memburuk. Keadaan ini umumnya terjadi karena ketidaktahuan akan penyakit tangan kesemutan saat hamil (CTS) dan sering dikacaukan dengan penyakit lain seperti rematik.
Namun, pada Ibu hamil, CTS biasanya tidak terlalu parah. Kebanyakan hanya mengeluh kesemutan dan akan hilang setelah melahirkan. Teorinya memang begitu. Bila kehamilan sudah berakhir, otomatis retensi cairan di tubuh Ibu akan berkurang, jadi CTS bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat juga berulang pada kehamilan berikutnya.
Kendati demikian, bila CTS dirasakan sudah sangat mengganggu kenyamanan Ibu, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Batasannya adalah ketika Ibu merasakan otot jari yang lemah, mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari, atau terus berlanjut hingga sebulan setelah melahirkan. Kalau itu semua dialami oleh Ibu, baiknya Ibu segera minta dokter kandungan untuk merujuk ke dokter spesialis saraf dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah berkonsultasi dengan dokter saraf dan keluhan Ibu terbukti cocok dengan gejala CTS, dokter akan melakukan pemerikasaan otot dan sensorik Ibu. Ibu akan diminta melakukan tes pallen, yaitu menempelkan punggung tangan kiri dengan punggung tangan kanan menghadap ke atas, atau melalui pressure test. Bila Ibu merasakan nyeri di area pergelangan tangan atau jari-jari, berarti positif CTS secara klinis.
Selanjutnya, hasil pemeriksaan klinis Ibu akan dikonfirmasi kembali dengan pemeriksaan EMG (Elektromiografi: teknik untuk memeriksa dan merekam aktivitas sinyal otot). Dicek lagi, benarkah ada CTS atau tidak. Kalau Ibu positif CTS berdasarkan klinis dan pemeriksaan EMG, dokter akan meminta Ibu untuk melanjutkan terapi. Setelah terapi, dokter akan mengevaluasi lagi secara klinis.
Terapi dilakukan dengan pemberian obat yang disesuaikan tingkatan gejalanya. Untuk gejala tangan kesemutan saat hamil (CTS) ringan dan sedang, bisa diatasi dengan obat anti inflamasi, membalut pergelangan tangan dengan bebat atau papan, serta suntikan hormon kortikosteroid (salah satu hormon yang mengatur metabolisme tubuh). Dapat pula dilakukan dengan fisioterapi. Ada juga occupational therapy untuk memperbaiki fungsi tangan setelah keluhan menghilang atau sembuh. Di terapi ini, Ibu akan dilatih dan diajarkan gerakan-gerakan tertentu agar tidak menderita CTS lagi.
Bila beragam proses pengobatan ringan dan sedang tidak juga berhasil, prosedur operasi mungkin dilakukan setelah melalui berbagai pemeriksaan. Namun, jangan khawatir. Seperti sudah disinggung diatas, CTS pada kehamilan biasanya bersifat ringan dan akan hilang sendiri setelah Ibu melahirkan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.