Pada saat proses kelahiran secara normal, maka akan selalu disertai dengan proses mengejan. Siapkan fisik dan mental Ibu. Ketahuilah cara mengejan yang baik saat melahirkan.
Persalinan harus disiapkan dengan matang sehingga proses yang dijalani berlangsung lancar. Walau Ibu jauh-jauh hari sudah menyiapkan fisik dan mental agar prima, tetap saja muncul rasa cemas menghadapi persalinan. Ini adalah hal yang wajar.
Apalagi jika ini adalah kelahiran yang pertama, berbagai kekhawatiran bisa saja muncul. Umumnya, karena Ibu merasa tidak yakin, dari tidak yakin bisa menahan sakit, bisa berhasil melahirkan normal, hingga kondisi si kecil, apakah sehat dan normal, dan lain-lain. Sekali lagi, ini adalah hal yang sangat wajar sekali.
Hanya saja, kekhawatirannya jangan berlebihan. Khawatir berlebihan menyebabkan otot-otot tubuh dan seluruh saraf menjadi tegang. Ujung-ujungnya, mental yang sejak awal telah disiapkan menjadi kendur. Alhasil, ini akan mempengaruhi proses persalinan, terutama ketika mengejan. Pasalnya, kekuatan Ibu untuk mengejan akan mendukung kelancaran proses bersalin.
Mendukung Kontraksi Rahim
Mengejan saat melahirkan adalah bagian dari proses persalinan dimana Ibu berusaha untuk mengeluarkan bagian terbawah dari janin, bisa kepala atau bokong bila posisi sungsang. Caranya, dengan melakukan tekanan di perut bagian bawah atau dasar panggul seperti hendak buang air besar. Mengejan akan membantu otot rahim mendorong janin menuju jalan lahir. Jadi, mengejan itu mendukung kontraksi rahim untuk proses melahirkan sang jabang bayi dari dalam rahim Ibu.
Mengejan merupakan tahap akhir dalam persalinan sebelum Ibu bertemu dengan sang jabang bayi. Ini mungkin periode persalinan yang menyakitkan dan sumber ketakutan serta kekhawatiran. Maka yang penting juga diperhatikan, Ibu perlu mengerti cara mengejan yang benar sehingga terhindar dari efek samping atau komplikasi dari mengejan itu sendiri.
Ya, kemampuan Ibu untuk mengejan dengan benar akan menentukan keadaan bayi yang dilahirkan. Bila seluruh keadaan bayi dan kondisi jalan lahir Ibu memenuhi syarat untuk dilangsungkan proses persalinan normal, tetapi Ibu tidak sanggup mengejan dengan baik, bayi akan terlalu lama berada di jalan lahir (dasar panggul). Kondisi ini membuat bayi dalam kandungan tidak aman. Efeknya saat lahir, kondisi bayi lemah atau bahkan mengalami gangguan pernapasan, tidak bisa menangis, dan bayi tampak tidak bugar.
Saat Tepat Mengejan Saat Melahirkan
Lalu kapan waktu yang tepat untuk mengejan saat melahirkan? Proses mengejan dilakukan saat tenaga medis sudah memeriksa Ibu dan mengatakan pembukaan lengkap (untuk dapat memenuhi syarat bisa dilalui bayi, pembukaan jalan lahir harus 10 cm), serta bagian terbawah janin sudah di dasar panggul. Saat itulah Ibu akan diinstruksikan untuk mengejan.
Jika belum ada bimbingan untuk mengejan dari bidan ataupun dokter, mohon jangan mengejan dahulu, ya. Pasalnya mengejan yang dilakukan sebelum diintruksikan atau sebelum pembukaan 10, akan membuat Ibu kelelahan. Alhasil, Ibu tidak dapat mengejan dengan baik ketika tiba saatnya harus mengejan. Bahkan, mengejan dapat menimbulkan pembengkakan / edema pada mulut rahim jika dilakukan ketika pembukaan belum lengkap.
Jadi, bila terasa ada dorongan untuk mengejan, tetapi pembukaan jalan lahir belum memenuhi syarat untuk mengejan, sebisa mungkin kurangi refleks mengejan tersebut. Caranya dengan melatih relaksasi otot-otot tubuh dengan menarik napas panjang melalui hidung dan menghembuskannya perlahan-lahan melalui mulut. Hal ini juga akan membantu mengalihkan perhatian terhadap rasa nyeri.
Selanjutnya, bila pembukaan sudah lengkap dan dokter pun sudah menginstruksikan untuk mengejan, barulah Ibu boleh mengejan.
Syarat-Syarat Kesiapan Mengejan Saat Melahirkan
Berikut ini adalah beberapa syarat kesiapan Ibu hamil untuk mengejan saat melahirkan :
- Pastikan pembukaan lengkap dan janin sudah di dasar panggul.
- Pastikan Ibu sudah mendapatkan kalori yang cukup agar kuat mengejan.
- Ruangan yang nyaman (privasi terjaga).
- Persalinan ditemani suami atau orang terdekat Ibu untuk memberikan semangat.
Cara Mengejan Yang Benar Saat Melahirkan
Setiap Ibu hamil yang akan menghadapi persalinan secara normal, perlu mengetahui cara mengejan yang benar saat melahirkan :
- Persiapkan posisi yang benar, yaitu setengah duduk. Posisi ini membantu Ibu lebih nyaman sehingga dapat mengejan dengan baik.
- Saat kontraksi mencapai puncaknya, Tarik kaki sejauh mungkin ke arah dada dengan posisi siku berada di lipat paha.
- Mulailah mengejan saat diperintahkan oleh dokter/tenaga medis.
- Buka mata Ibu, lihat ke arah perut.
- Tarik napas dalam, lalu tahan sambil mengatupkan gigi, tetapi mulut sedikit terbuka.
- Mengejanlah sekuat tenaga dan sepanjang mungkin (jangan pendek-pendek).
- Saat kontraksi hilang, Ibu dapat beristirahat dengan mengkonsumsi minuman manis agar tetap terhidrasi dan mendapatkan kalori untuk mengejan.
- Hindari berteriak karena hanya akan membuang energi yang ada dan Ibu pun jadi kelelahan.
Apa yang Akan Terjadi Jika Salah Mengejan?
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat terjadi jika terjadi kesalahan ketika proses mengejan :
- Risiko tersering adalah pembengkakan pada mulut rahim atau portio yang dapat menyebabkan jalan lahir tertutup.
- Tekanan pada otot mata yang terlalu kuat. Jika mata tertutup pada saat mengejan, dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah, sehingga mata menjadi merah dalam beberapa hari setelah melahirkan.
- Tekanan di leher, bukan di otot dasar panggul, dapat menyebabkan nyeri di sekitar leher.
- Mengangkat bokong saat mengejan dapat menyebabkan robekan jalan lahir yang luas hingga mencapai anus.
Namun janganlah khawatir, bila Ibu mendengarkan instruksi tim medis, risiko-risiko ini dapat diminimalisir serendah mungkin.
Bila Tidak Kuat Mengejan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Ibu tidak kuat mengejan, di antaranya :
- Usia Ibu lebih dari 35 tahun.
- Keadaan kesehatan Ibu kurang optimal, misalnya kurang gizi selama hamil.
- Ibu melahirkan dengan jarak terlalu dekat.
- Ketakutan dan trauma mental ketika proses persalinan sebelumnya sehingga pada saat mengejan, tiba-tiba Ibu panik.
- Ibu merasa kelelahan selama melalui tahap demi tahap proses persalinan.