Tuesday, August 12, 2014

Fase Trimester Pertama Dalam Kehamilan

Pada fase awal dalam kehamilan atau fase trimester pertama kehamilan, ibu terkadang mengalami mual muntah dan mengidam, sehingga memungkinkan mengalami gizi kurang. Lalu apa yang harus dilakukan?

 

 

Mual Muntah


solusi untuk mengatasi mual muntah pada kehamilan trimester pertama
Penyebabnya terkait dengan tingginya kadar hormon kehamilan HCG (Human Corionic Gonadotropin) dalam darah selama trimester pertama. Berlebihnya asam lambung yang disebabkan makan tidak teratur juga bisa merangsang terjadinya mual dan muntah. Namun demikian, tidak semua ibu hamil akan mengalami mual dan muntah berat. Mengapa? Karena, faktor emosi dan psikologis, semisal kecemasan dan ketakutan akan kehamilan, juga turut berpengaruh pada kejadian mual muntah saat hamil.

Berikut adalah solusi untuk mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil :
  • Diet kaya protein dan karbohidrat kompleks bisa mengurangi rasa mual.
  • Banyak minum cairan di antara waktu makan, misalnya jus buah dan susu. Untuk susu, ibu hamil dapat mengkonsumsi susu khusus kehamilan yang diperkaya dengan kandungan vitamin B6 untuk membantu mengurangi rasa mual.
  • Hindari pandangan, aroma dan rasa dari makanan yang membuat ibu merasa mual.
  • Makan dalam porsi kecil dengan frekuensi lebih sering dan sebelum merasa lapar.
  • Tidur cukup dan relaks.
  • Kurangi stres.

 

 

Ngidam Makanan Tertentu


Penelitian menunjukkan, sebanyak 76-90% permpuan hamil mengalami ngidam sedikitnya satu jenis makanan selama hamil dan sekitar 50-85% mengalami tidak suka sedikitnya pada satu jenis makanan.

Sampai batas tertentu, keanehan pada pencernaan ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon. Ini dapat menjelaskan mengapa rasa tidak suka dan ngidam paling sering terjadi pada trimester pertama kehamilan ketika perubahan hormon sangat besar. Ibu hamil tidak dapat mengesampingkan ngidam dan enggan makan ini dengan begitu saja. Namun, ibu dapat bertindak menghadapinya dengan tanpa mengacaukan nutrisi bagi janin.

Bila mengidam makanan yang baik, tentu saja bukan menjadi masalah besar, silahkan menikmatinya. Tapi bila mengidam makanan yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi, cobalah mencari penggantinya yang dapat memuaskan ngidam ibu tanpa merugikan gizi bagi janin. Misal, sekerat cokelat daripada permen; keripik dari biji gandum yang utuh dengan sedikit garam daripada keripik lain yang tidak bergizi dan terlalu banyak garam. Bila makanan pengganti masih tidak cukup, mungkin perlu dilakukan pengalihan perhatian dengan berolahraga ringan, membaca buku, merajut, atau melakukan hobi lainnya.

Umumnya rasa tidak suka dan ngidam ini akan menghilang dan mereda pada bulan ke 4. Mengidam yang bertahan lebih dari itu mungkin disebabkan oleh kebutuhan emosional, misalnya kebutuhan untuk mendapatkan perhatian yang lebih.

Berikut ini aneka ngidam yang sering terjadi dan perlu diperhatikan oleh ibu hamil, juga calon ayah :
  • Ngidam Rujak Atau Makanan Pedas. Makanan yang mengandung banyak bumbu seperti cabai atau merica terkadang dapat menimbulkan gangguan pada lambung dan gangguan pencernaan lain, seperti diare. Makanan seperti ini tidak membahayakan bagi janin. Jika timbul diare setelah mengkonsumsi makanan pedas, cukup menghentikan makanan tersebut dan atasi diare yang terjadi.
  • Ngidam Durian. Tidak benar durian membuat janin kepanasan. Ibu hamil juga tidak dilarang makan durian, asal tentu saja makan secukupnya. Durian yang terlalu matang memang mengandung alkohol, tapi jika dimakan tidak berlebihan, kandungan lakoholnya tidak berbahaya bagi janin. Hanya saja bila ibu menderita diabetes harus hati-hati mengkonsumsinya, sebab kandungan gula dalam durian tinggi dan bisa mengakibatkan naiknya gula darah.
  • Ngidam Cokelat Atau Makanan Manis. Ngemil cokelat selama hamil diperbolehkan walaupun sebenarnya cokelat mengandung kafein, tapi dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, konsumsilah dalam jumlah cukup, jangan berlebihan. Pilih cokelat yang tidak terlalu manis atau dark chocolate.

 

 

Tips Asupan Ibu Hamil Selama Trimester Pertama

 

asupan gizi ibu hamil selama trimester pertama
Berikut ini adalah tips yang patut dicoba oleh ibu hamil selama trimester pertama :
  1. Vitamin B6 Untuk Kurangi Mual. Lantaran mual muntah, ibu hamil kerap mengalami defisiensi vitamin B6. Adapun kebutuhan vitamin B6 selama kehamilan adalah 1,9 mg/hari (46% lebih banyak daripada perempuan dewasa tidak hamil).
    Bahan makanan sumber vitamin B6 antara lain kentang, buncis, daging merah, unggas, telur, ikan dan sereal. Ibu juga dapat mengkonsumsi susu khusus kehamilan dengan kandungan vitamin B6 yang telah disesuaikan. Apalagi jika ibu hamil mengalami mual muntah, konsumsi susu dengan kandungan vitamin B6 dapat mengurangi rasa mual.
    Bagaimana dengan suplementasi vitamin B6? Selama masih bisa diperoleh dari sumber alami atau makanan sehari-hari, tidak diperlukan suplementasi. Konsumsi vitamin B6 yang berlebihan (semisal 250 mg/hari), dapat menyebabkan kerusakan saraf, seperti kaki mati rasa, sehingga sulit berjalan. Oleh karena itu, penggunaan suplementasi harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.
  2. Asam Folat Untuk Mencegah Kecacatan. Asam folat ternasuk dalam golongan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio dan membantu mencegah defect neural tube, yaitu cacat pada otak, sistem saraf dan tulang belakang. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi dengan BBLR (berat badan lahir rendah), dan pertumbuhan janin yang kurang.
    Konsumsi folat sebaiknya dimulai 2-3 bulan sebelum hamil dan diteruskan selama hamil. Asupan yang dianjurkan : 600 mcg/hari (50% lebih banyak daripada perempuan tak hamil). Pada trimester pertama kehamilan biasanya diperlukan suplementasi asam folat untuk menjamin kecukupan asam folat dari makanan sehari-hari, terlebih pada kasus mual dan muntah berat (asupan menurun).
    Pada trimester kedua dan ketiga kebutuhan akan asam folat mengalami penurunan. Bila nafsu makan membaik, cukup diperoleh dari bahan alamiah tinggi asam folat, antara lain : sayuran berwarna hijau dan kuning, kacang-kacangan, gandum, sereal yang difortifikasi, kuning telur, hati dan ginjal. Hanya saja, kandungan asam folat dalam makanan akan menurun saat proses pemasakan.
    Bagaimana bila kelebihan asam folat? Sebenarnya sulit untuk mengukur konsumsi folat yang berlebihan mengingat vitamin ini larut dalam air. Kelebihan asam folat biasanya terjadi pada kasus konsumsi suplementasi yang berlebih, jarang dari bahan makanan yang alami. Pada ibu hamil, dokter tentu telah meresepkan vitamin asam folat yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga tak perlu dikhawatirkan.
  3. Asam Lemak Untuk Cegah Lahir Prematur. Omega 3 termasuk asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan dan perkembangan sel-sel tubuh, terutama otak. Asam lemak omega 3 yang terlibat dalam metabolisme tubuh adalah asam linoleat (alpha linoleic acid/ALA), asam eikosapentanoat (eicosapentaenoic acid/EPA), dan asam dokosaheksanoat (docosahexaenoic acid/DHA).
    Peningkatan konsumsi EPA dan DHA saat hamil terbukti dapat mencegah bayi lahir prematur dan meningkatkan berat badan bayi yang dilahirkan, serta menurunkan risiko terkena preeklamsia pada ibu hamil. Pada bayi, omega 3 juga bermanfaat untuk perkembangan kognitif dan visual yang lebih baik, serta penurunan risiko mengalami alergi, salah satunya asma. Sementara kekurangan omega 3 meningkatkan risiko ibu mengalami depresi. Hal ini sedikit menjelaskan mengapa gangguan mood setelah melahirkan dapat menjadi lebih buruk dan tetap terjadi pada kehamilan berikutnya.
    Kebutuhan omega 3 selama kehamilan sekitar 300 mg DHA/hari. Kandungan asam lemak omega 3 terutama terdapat pada ikan laut dalam, seperti salmon, tuna, sardin, herring. Selain makanan laut, omega 3 juga terdapat dalam telur, sayur (bayam, selada, kol), serta minyak nabati (zaitun, kanola, walnut, dan flaxseed).
    Efek samping kelebihan omega 3 bisa ringan, seperti mual, bersendawa dan diare, tetapi bisa juga berat seperti perdarahan selama kehamilan, selain juga meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh. Selalu konsultasikan dengan dokter bila ibu hendak mengkonsumsi suplemen omega 3.
  4. Kolin Untuk Kecerdasan. Kolin merupakan bagian dari vitamin B kompleks, berperan dalam perkembangan struktur otak, sistem saraf, dan fungsi memori otak bayi. Kekurangan kolin selama kehamilan akan menyebabkan gangguan berupa cacat saraf pada janin, yaitu spina bifida; kurangnya suplai darah ke otak bayi, sehingga mempengaruhi kemampuan dan fungsi kognitif otak bayi; juga terjadinya peningkatan resiko preeklamsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah (BBLR).
    Dosis kolin selama kehamilan adalah 450 mg/hari. Telur merupakan sumber makanan kolin alami yang baik. Dalam kuning telur terkandung 125 mg kolin. Kolin juga terdapat pada susu, daging sapi, kedelai, kacang, bayam, kubis, salmon, pisang, dan gandum. Batas toleransi tertinggi konsumsi kolin adalah 3500 mg/hari.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.