Tuesday, March 18, 2014

Tips Berhubungan Intim Selama Masa Hamil

hubungan intim saat hamil
Melakukan hubungan intim ketika hamil? Mengapa tidak! Yang penting ialah selalu cermati rambu-rambunya.

Memang, banyak yang menganggap hubungan intim dengan pasangan tidak boleh dilakukan selama hamil. Salah satu alasannya takut menyakiti istri. Kondisi perut yang membesar terkadang juga dirasa menjadi penghalang. Kekhawatiran dapat mencederai si calon bayi pun dapat menyurutkan gairah untuk berhubungan intim.

Padahal, kehamilan bukanlah penghalang untuk melakukan aktivitas seksual. Ibu hamil tetap diperkenankan melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Bahkan, wanita yang sedang hamil (trimester 2) lebih mudah mencapai kepuasan seksual karena adanya peningkatan aliran darah di sekitar alat kelamin akibat peningkatan hormon estrogen. Cairan lubrikasi pada vagina yang lebih banyak dihasilkan juga umumnya lebih mudah membuat wanita terangsang.

Jadi, tidak usah khawatir melakukan hubungan intim saat hamil. Yang penting, cermati rambu-rambunya. Apa saja? Simak berikut ini!

 

 

7 Syarat Utama Melakukan Hubungan Intim Selama Kehamilan


Ada tujuh syarat utama yang harus terpenuhi agar ibu hamil dapat melakukan hubungan intim yang aman bagi janin selama masa kehamilan :
  1. Tidak adanya riwayat perdarahan sepanjang kehamilan.
  2. Tidak mengalami plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir).
  3. Ketuban tidak pecah.
  4. Tidak ada risiko lahir prematur / inkompetensi serviks.
  5. Tidak memiliki riwayat keguguran berulang.
  6. Posisi saat berhubungan intim tidak menekan kandungan.
  7. Tidak memiliki riwayat penyakit kelamin / HIV demikian juga dengan pasangan anda.
Sebelum melakukan hubungan intim, disarankan untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan ahlinya agar lebih aman.

 

Hubungan Intim Sebaiknya Dilakukan Sekitar 12 Minggu Sampai Dengan 28 Minggu Masa Kehamilan


Pada trimester pertama, ibu hamil masih mengalami mual dan muntah. Kondisi ini tentunya membuat ibu merasa tidak nyaman. Selain itu, pada awal trimester pertama, plasenta belum terbentuk, sehingga dikhawatirkan bila terjadi kontraksi dapat menyebabkan keguguran.

Patut diingat, hubungan intim selama hamil, melibatkan dua pihak, hendaknya keduanya pun memperoleh manfaat atau keuntungan yang sama. Alangkah baiknya pada kondisi mual dan muntah ini , suami menunda keinginan untuk berhubungan intim hingga kondisi pasangan memungkinkan. Umumnya, setelah trimester pertama, ibu dapat berdamai dengan tubuhnya karena sudah tidak merasakan mual dan muntah, serta mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

Sementara pada usia kehamilan 7-9 bulan (28-36 minggu), frekuensi hubungan intim sebaiknya dikurangi. Perlu diketahui, sperma mengandung zat prostaglandin yang dapat memicu terjadinya kontraksi dan dikhawatirkan dapat menjadi pencetus terjadinya persalinan prematur. Lain hal bila usia kehamilan sudah cukup bulan untuk melahirkan, hubungan intim justru dapat membantu memperlancar proses persalinan.

 

Komunikasi Dengan Pasangan Untuk Melakukan Hubungan Intim


Jangan ragu untuk mengkomunikasikan keinginan kepada pasangan, agar ibu memperoleh kenyamanan. Adanya perubahan bentuk fisik tentunya dapat mempengaruhi kebiasaan yang pernah dilakukan. Untuk itu, ibu hendaknya dapat mengkomunikasikan keinginan-keinginannya dalam berhubungan seks kepada pasangan.

 

Perhatikan Posisi Hubungan Intim


Masuk trimester kedua, perut ibu mulai membesar. Untuk itu, cermati posisi saat berhubungan agar hubungan intim tetap nyaman. Hindari posisi telentang karena posisi ini dapat menekan perut dan menyebabkan penekanan pada pembuluh darah di daerah perut. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu aliran darah ke jantung dan janin. Posisi telentang juga dapat membuat dada menjadi sesak.

Posisi berhubungan intim yang disarankan bagi ibu agar nyaman antara lain : posisi miring (spoon position), duduk (sitting dog), membelakangi / penetrasi dari belakang (rear entry), wanita di atas (women on top), atau menungging. Yang paling penting dari semua posisi hubungan intim  semasa hamil tersebut adalah perlu dipastikan agar tidak memberikan tekanan atau beban pada bagian perut ibu hamil.

 

Keluarnya Kolostrum


Memasuki trimester ketiga, sebagian ibu hamil sudah memproduksi kolostrum. Kolostrum dapat keluar dari payudara saat ibu mendapat rangsangan seksual. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu kemesraan. Demi menghindari ini, minta suami agar tidak melakukan rangsangan di wilayah payudara dimana hal ini juga dapat memicu terjadinya kontraksi dini yang berakibat persalinan prematur.

 

Manfaatkan Kondom


Sperma mengandung prostaglandin yang dapat merangsang terjadinya kontraksi. Untuk menghindari terjadinya kontraksi, sarankan suami agar memanfaatkan kondom sehingga ibu tidak kontak langsung dengan sperma. Ini sekaligus berguna untuk mencegah kemungkinan terjadinya persalinan prematur yang disebabkan kontraksi.

 

Hindari Hubungan Intim Bila Berisiko Persalinan Prematur


Khusus untuk ibu yang berisiko melahirkan bayi prematur sebaiknya menghindari hubungan intim. Dikhawatirkan sperma pasangan malah akan merangsang terjadinya kontraksi yang menjadi pencetus terjadinya persalinan prematur.

 

Waspadai Terjadinya Perdarahan


Mulut rahim memiliki banyak pembuluh darah yang berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke rahim. Kondisi ini juga menyebabkan mulut rahim menjadi lebih lunak dibandingkan ketika tidak hamil. Untuk itu, hindari penetrasi yang terlalu dalam karena rawan terjadi perdarahan, terutama pada kehamilan trimester ketiga awal dimana usia kehamilan belum cukup bulan sehingga jika terjadi kontraksi dapat memicu persalinan prematur.

 

Pergeseran Dari Seks Prokreasi Ke Seks Rekreasi


Banyak pasangan mengutamakan hubungan intim yang dilakukan untuk mendapatkan keturunan. Sehingga ketika sudah positif hamil, hubungan intim yang dilakukan sudah mengarah ke rekreasi yang bertujuan sekadar untuk relaksasi.

Semoga tulisan di atas dapat bermanfaat bagi setiap pasangan suami istri yang sedang menanti kelahiran si jabang bayi. Kemesraan tetap terjaga namun tetap aman untuk calon buah hati. Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai masalah seputar ibu hamil, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.