Thursday, July 24, 2014

Manfaat Yodium Bagi Ibu Hamil

Manfaat Yodium Bagi Ibu Hamil
Banyak orang yang belum memahami manfaat yodium bagi ibu hamil. Ternyata yodium sangat bermanfaat bagi wanita hamil, khususnya dalam hal perkembangan otak janin.

Pernah dengar tidak, bahwa kekurangan yodium dapat menyebabkan pertumbuhan anak terhambat disertai tingkat kecerdasan di bawah rata-rata? Nah, itulah yang akan terjadi jika di masa hamil, ibu kurang mengasup yodium, sehingga janinnya pun mengalami defisiensi yodium.

Peran mineral yodium sangat penting selama kehamilan berlangsung. Tidak heran, kurangnya asupan yodium saat hamil membuat si kecil kelak sulit mengembangkan ketrampilan membaca dan ketrampilan lainnya. Kesimpulan itu didapat dari penelitian yang dilaksanakan oleh University of Tasmania, Australia, pada 228 anak berusia 9 tahun yang dilahirkan sekitar 1999-2001. Dampak jangka panjang pada anak yang kekurangan yodium sejak masa janin antara alin skor yang lebih rendah dalam tes aksara, khususnya dalam mengeja.

Mengapa peranan yodium besar dalam perkembangan otak? Kurang lebih 75% asupan yodium dipergunakan oleh kelenjar tiroid (gondok) pada leher untuk memproduksi hormon tiroksin, yaitu hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan organ tubuh, dan membantu proses metabolisme. Demikian pula dengan pertumbuhan otak pada janin dan anak. Inilah yang menjadi salah satu penyebab yodium memiliki peranan besar dalam kehamilan.

Selain itu, yodium juga berperan dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein, dan absorpsi karbohidrat pada saluran cerna. Masih ada lagi, yodium berperan pula dalam sintesis kolesterol darah.

 

 

Memenuhi Kebutuhan Ibu Hamil Akan Yodium


kebutuhan dan manfaat yodium untuk ibu hamil
Lantas, berapa banyak tubuh kita membutuhkan yodium? Ternyata sangat sedikit, sekitar 0,00004% dari berat badan. Untuk orang dewasa, kira-kira jumlahnya 15-23 mg. Pada masa kehamilan kebutuhannya menjadi minimal 220 mg yodium dalam sehari.

Meski jumlah yang dibutuhkan sedikit, ternyata cukup sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut dari porsi bahan makanan sumber yodium. Mengapa? Yodium merupakan salah satu dari mineral yang bersifat sensitif terhadap panas dan cahaya. Boleh dikatakan kehilangan yodium berbanding lurus dengan suhu dan lamanya waktu pengolahan makanan. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu yang digunakan untuk mengolah bahan makanan, maka semakin tinggi jumlah yodium yang berkurang. Menurut data WHO, badan kesehatan dunia, proses penggorengan akan mengurangi kandungan yodium sebesar 20%, pemanggangan sekitar 23%, dan perebusan sebesar 58%. Dengan demikian, kandungan yodium pada bahan makanan yang dikonsumsi tidak sampai 100% masuk ke dalam sistem pencernaan.

 

 

Menyiasati Kekurangan Yodium Akibat Proses Pengolahan Makanan


kebutuhan yodium untuk ibu hamil
Untuk menyiasati kekurangan yodium akibat proses pengolahan makanan ada beberapa cara yang dapat dilakukan :
  1. Hindari pengolahan bahan-bahan makanan yang mengandung yodium menjadi masakan yang pedas dan asam karena akan menghilangkan kadar yodium.
  2. Ibu hendaknya juga memperhatikan sumber bahan makanan yang mengandung yodium. Laut merupakan sumber utama yodium. Dengan demikian makanan laut, seperti ikan, udang, kerang-kerangan, serta rumput laut yang dapat dimakan merupakan bahan makanan yang kaya akan yodium.
  3. Bahan makanan lain sebagai sumber yodium adalah sereal, kacang-kacangan, buah, sayuran, daging, susu dan olahan susu, serta telur yang diambil dari lahan yang memang memiliki kandungan yodium yang cukup. Untuk mencukupi kebutuhan yodium ibu hamil selama seminggu, makanlah dua porsi ikan dan tiga porsi susu atau olahannya (segelas susu, youghurt, atau sepotong keju).
  4. Mengingat pentingnya asupan yodium, para ahli teknologi pangan lantas menciptakan garam ber-yodium. Kita tahu, garam adalah bumbu yang paling banyak dipakai dalam masakan sehari-hari, sehingga bisa memenuhi kebutuhan akan mineral ini.

 

 

Kekurangan Yodium Selama Masa Kehamilan

 

yodium untuk ibu hamil
Penting diperhatikan, kekurangan yodium pada masa kehamilan tidak memiliki gejala khas. Pada sebagian kasus, memang ada yang ditandai dengan pembesaran gondok. Ibu hamil yang kekurangan yodium umumnya juga akan melahirkan bayi yang juga menderita kekurangan yodium. Jika bayi tersebut tidak segera diobati, pada usia 1 tahun, biasanya akan terjadi pembesaran pada kelenjar gondoknya. Kekurangan yodium pada masa kehamilan juga dapat menyebabkan keguguran spontan serta ada kemungkinan si bayi kelak tidak memiliki pertumbuhan tinggi badan yang maksimal (menjadi cebol).

Tak hanya itu, kekurangan yodium untuk ibu hamil yang terjadi pada usia kehamilan 15 minggu hingga usia anak 3 tahun, dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak dan sistem saraf pusat. Adanya kekurangan yodium pada janin, kelak juga dapat mempengaruhi fungsi kelenjar tiroid pada bayi baru lahir. Padahal perkembangan otak pada bayi dan anak dipengaruhi pula oleh fungsi kelenjar tiroid.

Ini sesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh University of Tasmania, Australia yang telah dijabarkan di atas bahwa kekuranagan yodium saat janin berada dalam kandungan berdampak pada kemampuan membaca atau mengeja. Artinya, dampak kekurangan yodium berpengaruh juga pada perkembangan kemampuan pendengaran dan kinerja memori pendengaran anak.

Sedangkan gangguan lain pada perkembangan otak dan sistem saraf pusat yang serius dan bersifat permanen adalah kretinisme atau keterbelakangan mental. Bayi dengan keterbelakangan mental ditandai dengan ciri-ciri gangguan mental, bisu, dan gangguan pendengaran, serta gangguan neuromotorik (kelemahan pada otot pangkal dan paha). Selain itu, terdapat ciri-ciri lemas dan mengantuk yang terus-menerus, ada hambatan pertumbuhan, konstipasi, muka sembab dan ekspresi bodoh, lidah tebal dan besar, rambut kasar dan kering.
Itulah mengapa, meski jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh sedikit, sangat penting bagi ibu untuk mempertahankan kadar yodium yang optimal selama kehamilannya. Pada beberapa kasus, ada kalanya dokter menyarankan ibu hamil mengkonsumsi suplemen yang mengandung yodium agar bayi lahir normal.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Thursday, July 17, 2014

5 Alasan Ibu Hamil Perlu Diistimewakan

Ibu Hamil Perlu Diistimewakan
Ada beberapa alasan yang menyebabkan seorang ibu hamil perlu diistimewakan, karena pada dasarnya kehamilan adalah anugerah luar biasa dari Sang Pencipta, sehingga perlu dijaga dengan sebaik-baiknya, bukan hanya oleh si ibu hamil itu sendiri, tetapi juga semua orang yang berada di sekitarnya.

Logikanya memang transportasi umum adalah kendaraan untuk semua masyarakat, jadi siapa yang lebih dahulu mendapatkan tempat duduk, maka dialah yang berhak untuk duduk disitu hingga tiba di tempat tujuannya.

Akan tetapi, menolak berbagi tempat duduk kepada ibu hamil, bukanlah tindakan yang bijaksana. Masyarakat menganggap memang sudah selayaknyalah ibu hamil mendapatkan tempat duduk di kendaraan umum lantaran kondisi kehamilannya itu. Itulah mengapa, sejumlah transportasi umum , seperti kereta commuter line dan bus Transjakarta, menyediakan area tempat duduk prioritas bagi kaum berkebutuhan khusus, seperti : ibu hamil, difabel dan lanjut usia.

Kendati demikian, mengapa masih saja ada orang yang belum atau bahkan tidak mau berbagi tempat duduk kepada ibu hamil? Boleh jadi karena yang bersangkutan belum sepenuhnya memahami kondisi ibu hamil itu seperti apa sehingga layak mendapatkan prioritas tersebut.

 

 

5 Alasan Utama


Ibu Hamil Perlu Diistimewakan
Berikut ini sejumlah alasan ibu hamil memang perlu mendapatkan keistimewaan di angkutan umum :
  1. Kondisi Janin Yang Rentan. Dalam tubuh ibu hamil ada calon manusia baru yang memerlukan perlindungan serta perawatan dari sang ibu. Nah, bagaimana ibu hamil bisa melindungi si calon bayi, jika ia sudah kerepotan melindungi dirinya sendiri lantaran kondisinya saat itu tidak membuatnya aman, nyaman? Misal, berdiri dalam waktu yang lama di dalam sebuah kereta atau bus yang sesak oleh penumpang.
  2. Ibu Hamil Harus Cukup Tidur. Ibu hamil tidak boleh kekurangan waktu tidur, minimal harus tidur 8-10 jam sehari. Penelitian menyebutkan, ibu hamil yang tidur malamnya kurang dari 5 jam berisiko 9 kali lipat mengalami preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan serius yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi. Preeklamsia sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal, baik bagi si ibu maupun janinnya. Jadi, bisa dibayangkan jika setiap hari ibu hamil harus bangun tidur pukul empat subuh, lalu berangkat kerja pukul lima subuh demi mengejar tempat duduk di angkutan umum, kemudian tiba kembali di rumah sepulang kerja di atas pukul tujuh malam dan pukul sembilan atau sepuluh malam baru bisa naik ke tempat tidur.
  3. Kondisi Emosi Ibu Hamil Yang Tidak Menentu. Ibu hamil menjadi lebih emosional, hal-hal kecil bisa membuatnya menangis. Ketika tidak ada yang memberinya tempat duduk, ibu hamil yang diam sebenarnya merasa kecewa dan sedih. Jika sering mengalami emosi negatif seperti itu, sedikit banyak ini dapat mempengaruhi kehamilannya.
  4. Ibu Hamil Harus Serba Ekstra Dalam Banyak Hal. Ibu hamil harus melakukan ekstra dalam banyak hal, termasuk mengeluarkan tenaga ekstra karena ia harus “menggendong” kandungannya. Karena kondisinya itu, bisa dibayangkan betapa lelahnya menjadi ibu hamil, sehingga wajar jika ibu hamil membutuhkan kenyamanan, butuh istirahat. Sebuah kursi di angkutan umum akan membantunya beristirahat sejenak.
  5. Kondisi Ibu Hamil Yang Rentan. Secara fisik, kondisi ibu hamil sesungguhnya sangat rentan. Berdiri dan berdesak-desakan di angkutan umum massal bisa dipastikan akan berpengaruh pada ibu dan kehamilannya, berapa pun usia kehamilannya. Apa saja pengaruhnya yang bisa terjadi?
  • Ibu hamil akan mengalami kelelahan yang luar biasa. Bahkan sepanjang perjalanan, ibu hamil bisa merasakan sakit dan pegal di tubuhnya.
  • Karena lama berdiri, ibu hamil bisa mengalami kram di kaki. Saat ia kesulitan menjaga keseimbangan (karena harus menopang tubuhnya), ibu hamil bisa terjatuh.
  • Tidak menutup kemungkinan perutnya akan menerima impitan, tekanan, dorongan, dan sentakan. Bagaimana mau melindungi perutnya, jika untuk mampu berdiri dan menjaga keseimbangan saja, dirinya sudah kesulitan?
  • Paling berbahaya, jika ibu hamil harus berdiri lama pada jam sibuk yang macet, risikonya mengalami kontraksi sangat besar. Jika kontraksi sampai terjadi dalam kondisi stres seperti itu, bisa saja ibu hamil mengalami perdarahan, pingsan, yang tentunya akan berdampak buruk, baik bagi bayi yang dikandungnya maupun dari si ibu sendiri.

 

 

Bentuk Empati

 

Ibu Hamil Harus Diistimewakan
Jadi, sekuat apa pun ibu hamil, ia tetap memiliki kerapuhan karena ada seorang calon manusia yang sedang berkembang di dalam dirinya. Itulah yang membuat ibu hamil harus diistimewakan, termasuk saat di angkutan umum.

Sebenarnya keistimewaan itu bukanlah atas permintaan ibu hamil itu sendiri. Ini merupakan sebuah ketetapan masyarakat untuk menghormati dan sebagai bentuk empati kepada ibu yang sedang berbadan dua.

Jika mau ditelusuri lebih jauh, semua agama mewajibkan semua umatnya untuk hormat dan menghargai seorang ibu. Nah, ibu hamil adalah ibu dan atau seorang calon ibu. Jadi sudah selayaknya sebagai orang beriman dan ber Tuhan, siapa pun menghargai, menghormati, dan berempati pada sosok ibu hamil.

Kalaupun ada ibu hamil yang minta diistimewakan di tempat umum, hal tersebut tidak perlu terjadi. Seharusnya orang-orang di sekitarnyalah yang terlebih dahulu memberikan apa yang sebaiknya didapatkan oleh ibu hamil, sebelum ibu hamil itu meminta.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai masalah seputar ibu hamil, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Wednesday, July 16, 2014

Pertanyaan Seputar Masalah Kehamilan - Bagian 8

masalah kehamilan
Berikut ini adalah rangkuman beberapa pertanyaan seputar masalah kehamilan yang sangat sering dijumpai di masyarakat kita.

 

 

Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Tapai ?


Rasa tapai yang asam manis memang menyegarkan. Apalagi di trimester pertama, umumnya ibu hamil mengalami mual muntah dan mulut terasa pahit. Mengkonsumsi makanan yang asam dan segar, terasa lebih nikmat di mulut. Namun, sebaiknya batasi konsumsi tapai. Pasalnya, tapai adalah makanan yang terbentuk akibat proses fermentasi sehingga di dalamnya terdapat kandungan alkohol yang dapat merangsang kontraksi rahim.

 

 

Kapan Kantung Hamil Terbentuk ?


Terbentuknya kantung kehamilan merupakan pertanda telah terjadi kehamilan. Umumnya, kantung kehamilan telah dapat terlihat sejak usia kehamilan 4 minggu dengan menggunakan USG transvaginal. Namun, tak menutup kemungkinan kantung kehamilan ini kosong alias tak berisi embrio sebagai cikal bakal janin. Hamil kosong ini disebut juga blighted ovum. Selanjutnya, memasuki trimester kedua, kantung kehamilan akan berisi air ketuban yang berfungsi sebagai bantalan janin.

 

 

Gusi Ibu Hamil Meradang Dan Membesar


Tahukah ibu, beberapa penelitian menyebutkan, 50% ibu hamil mengalami peradangan dan pembesaran gusi? Hal ini dimulai pada bulan kedua kehamilan dan memuncak pada bulan ke-8, lalu secara bertahap berkurang pada bulan ke-9 hingga setelah persalinan.

Hal ini terjadi akibat ibu hamil mengalami perubahan hormon akibat pengaruh metabolisme tubuh yang berubah sehingga pembuluh darah kapilernya pun mengalami pembesaran. Itulah mengapa, gusi ibu membengkak dan memerah, berbeda dari hari-hari biasanya. Itu pula yang menyebabkan gusi mudah berdarah ketika ibu sedang menggosok gigi.

Kondisi itu akan semakin parah bila ibu malas membersihkan rongga mulut. Apalagi di awal kehamilan umumnya ibu hamil mengalami mual muntah. Bila rongga mulut tak dibersihkan setelah muntah, dikhawatirkan sisa muntah yang tertinggal di rongga mulut akan semakin memperparah kondisi gusi yang sedang bermasalah. Akibatnya, pada sebagian ibu hamil ada yang sampai mengalami penyakit gusi (periodontitis). Itulah mengapa, ibu hamil harus ekstra memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya.

 

 

Mengatasi Nyeri Selama Persalinan


Nyeri selama persalinan tidak lagi menjadi momok bagi ibu hamil. Ibu dapat memanfaatkan penghilang rasa nyeri yang dikenal dengan istilah epidural. Lebih daripada 90% perempuan yang mendapatkan epidural terbebas total dari rasa sakit. Ibu jadi lebih tenang dan nyaman, sehingga dapat lebih aktif mengikuti tahapan proses persalinan.

Epidural termasuk dalam pembiusan di bagian tubuh tertentu. Suntikan diberikan dengan tujuan mengebaskan bagian bawah perut dan kaki. Kontraksi yang dirasakan saat bersalin pun tak lagi terasa. Kapan pelaksanaannya? Umumnya dilakukan saat bukaan sudah mencapai 4-5 cm.

 

 

Syarat Ibu Hamil Boleh Ngemil


Tak jarang karena pengaruh kehamilannya, ibu jadi malas mengkonsumsi makanan berat, seperti nasi beserta lauk pauknya. Bila demikian, ibu perlu menyediakan makanan camilan. Tapi, bagaimana jika ibu ingin makanan camilan seperti : cake, biskuit, cokelat, dan aneka keripik (semisal keripik kentang)? Sebetulnya itu semua kurang baik dikonsumsi selama hamil. Pasalnya, makanan-makanan tersebut miskin gizi, hanya kaya kalori. Belum lagi kandungan garam dan MSG yang tinggi pada aneka snack keripik. Jadi, boleh saja ibu mengkonsumsi camilan jenis ini, namun harus dibatasi dan pilihlah yang rendah lemak, rendah garam, serta tak ber-MSG. Sebetulnya, yang lebih dianjurkan adalah mengkonsumsi buah-buahan segar. Selain itu, jangan sampai ibu lebih mengutamakan makanan camilan, sementara makanan beratnya diabaikan. Ingat, ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang demi tumbuh kembang janin yang optimal.

 

 

Yang Perlu Diperhatikan Oleh Ibu Hamil Untuk Berhubungan Intim

 

  1. Saat hamil muda, semua teknik dan posisi berintim-intim dengan pasangan boleh dilakukan. Tapi lakukanlah dengan lemah lembut.
  2. Masuk trimester tiga, seiring perut yang semakin membesar, tentu akan muncul hambatan. Umumnya, posisi paling nyaman adalah suami di belakang istri.
  3. Bila ibu mengandung janin kembar, baiknya konsultasikan dengan dokter mengenai cara berintim-intim paling aman dan nyaman.
  4. Hentikan hubungan intim jika ibu mengalami perdarahan, sekalipun hanya sedikit atau berupa vlek. Begitu pun jika ibu merasakan sakit atau nyeri. Konsultasikan segera pada dokter.
  5. Waspadai pula bila ibu hamil memiliki riwayat keguguran dan persalinan prematur, rahim/serviks lemah, letak plasenta di dekat/atas leher rahim, terjadi kebocoran ketuban dan lainnya.

 

 

Kadar Asupan Zat Besi Bagi Ibu Hamil


Jumlah zat besi yang dibutuhkan semasa kehamilan berbeda per trimester-nya. Pada trimester pertama, tambahan zat besi belum terlalu dibutuhkan. Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil yang mengalami mual dan muntah karena mengkonsumsi zat besi biasanya dapat memperparah kondisi ini. Masuk trimester dua, kebutuhan akan zat besi menjadi 35 mg per hari per berat badan (sama dengan mengkonsumsi kacang hijau atau setengah genggam daun ubi). Kemudian bertambah menjadi 39 mkg perhari per berat badan pada trimester tiga (sama dengan mengkonsumsi satu potong tempe).

Untuk memenuhi kebutuhan itu konsumsilah bahan makanan yang kaya akan zat besi, seperti : daging, hati, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

 

 

Pentingnya ANC


Ibu hamil dianjurkan menjalani ANC (antenatal care) secara teratur agar dokter dapat melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap ibu dan janinnya, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan atau malah dicegah. Hingga usia kehamilan 7 bulan, pola paling umum adalah satu kunjungan setiap bulan. Kemudian, dua minggu sekali saat usia kehamilan 7-8 bulan. Pada minggu-minggu terakhir, kunjungan dilakukan lebih sering, yakni setiap minggu sampai saat persalinan tiba.

 

 

Posisi Tidur Yang Tepat Dan Nyaman Bagi Ibu Hamil

 

  1. Saat tidur telentang, taruh bantal di kepala dan di bawah bahu untuk menghindari sesak napas, juga di bawah kaki untuk menghindari pengumpulan darah di anggota tubuh tersebut.
  2. Posisi tidur terbaik adalah tidur miring ke kiri dengan menempatkan bantal di bawah kepala dan bahu agar sirkulasi darah ke janin tidak terganggu. Lutut agak ditekuk dan ditaruh bantal di antaranya. Tentu ibu boleh bolak-balik posisi demi menghindari rasa pegal / sakit.
  3. Setelah kehamilan membesar, tidurlah dengan posisi kepala agak tinggi. Hindari tidur dengan posisi datar, karena semakin datar, tekanan rahim pada paru-paru semakin besar dan bisa membuat sesak napas.

 

 

Kehadiran Suami Saat Persalinan


Pendampingan dan dukungan dari suami mampu menambah rasa percaya diri ibu  sehingga dapat menjalani detik-detik persalinan dengan menyenangkan.

Ada banyak aktivitas yang dapat suami lakukan ketika mendampingi ibu bersalin. Di antaranya membantu mengusap keringat di wajah dan menyingkirkan helai-helai rambut ibu  di sela-sela kontraksi. Atau, sekedar memijat lembut punggung ibu untuk mengurangi rasa nyeri. Sentuhan dapat memberikan keajaiban, dengan sentuhan lembut dari suami dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin ibu yang sekaligus bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri. Suami terkadang juga dibutuhkan tenaganya untuk membantu memberikan tenaga kepada ibu yang melakukan persalinan normal.

Untuk itu, alangkah baiknya suami menyempatkan diri ikut melakukan konsultasi sebelum persalinan. Bahkan, bila perlu suami ikut kelas-kelas prenatal agar paham berbagai hal yang harus dilakukan saat di ruang persalinan.

 

 

Mengusir Keletihan Ibu Hamil Yang Berlebihan


Apakah ibu hamil merasakan keletihan yang berlebihan? Penyebab keletihan ini adalah meningkatnya hormon progesteron. Selain disebabkan kelelahan fisik, misal, menumpuknya tugas-tugas kantor, bisa juga lantaran faktor psikologis, yakni kecemasan dan stres akan kehamilan yang sedang dijalani. Sebab lain ibu kekurangan zat besi.

Luangkan waktu untuk beristirahat di pagi dan siang hari, masing-masing 20 menit. Meski sebentar, niscaya akan memulihkan tenaga ibu.

Tidurlah lebih cepat setiap malam dengan durasi 9-10 jam. Ambil posisi tidur senyaman mungkin. Letakkan bantal di antara kedua kaki dan di bawah perut. Tidur dengan posisi tubuh miring ke kiri akan membantu meningkatkan aliran darah ke janin. Posisi ini juga dapat membantu kerja ginjal dalam membuang sisa makanan dan cairan dari tubuh ibu. Yang juga penting, perbanyak mengkonsumsi bahan makanan yang kaya zat besi, seperti daging atau sayuran hijau, ini akan memulihkan dan menjaga energi.

 

 

Aksesori Wanita Hamil Agar Tak Nampak Gemuk


Penggunaan aksesori pada wanita hamil dapat mempercantik penampilan, namun jangan asal menggunakan. Berikut aturan mainnya :
  1. Hindari menggunakan aksesori yang terlalu banyak dan menumpuk karena akan memberikan kesan, ibu terlihat lebih besar.
  2. Pilih yang warnanya senada dengan baju.
  3. Jangan terlalu kecil karena hanya akan membuat ibu tampak gemuk.
  4. Jika baju ibu sudah terlihat ‘berat’, hindari aksesori yang berat juga. Cukup kenakan aksesori simpel sebagai penetral penampilan, seperti : kalung, gelang, dan anting-anting yang sederhana atau hanya terdiri atas satu layer saja.
  5. Untuk busana polos, kenakan aksesori dengan detail yang bisa memberi warna.

 

 

IMD Pasca Caesar


Ibu tak perlu ragu untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) setelah bersalin caesar. Bila situasi memungkinkan, dokter akan langsung meletakkan bayi di dada ibu (skin to skin) saat masih di meja operasi. Tentu dengan terlebih dagulu memperhitungkan kondisi kesehatan ibu dan bayi.

Pada saat IMD, penempatan posisi bayi pada payudara sangat penting untuk membantu proses menyusui dan mencegah nyeri puting. Pastikan tubuh bayi dekat dengan ibu (dada ke dada, dagu dekat).

IMD juga menguntungkan bayi karena memperoleh kolostrum yang penting baginya. Apalagi bila bayi berasal dari pasangan yang memiliki riwayat alergi atau intoleransi makanan.

 

 

Makanan Penghilang Rasa Mual


Ibu merasakan mual dan muntah di awal kehamilan? Itu karena adanya perubahan sistem hormon pada tubuh. Ada beberapa bahan makanan yang dipercaya dapat mengurangi mual-mual, yaitu :
  1. Bahan makanan tinggi karbohidrat, seperti : kentang, biskuit, roti, umbi-umbian, singkong, dan sebagainya. Makanlah dalam porsi kecil.
  2. Bahan makanan mengandung vitamin B6 (vitamin ini memiliki sifat anti-mual), seperti : jamur, hati, ikan, daging, kentang, gandum, ragi, kacang-kacangan, pepaya, pisang, sirop, tebu, dan sebagainya.
  3. Minum air jahe. Jahe berfungsi sebagai penghangat badan, sekaligus meredakan rasa mual. Ketika mual menyerang, minumlah air rebusan jahe sebanyak 250-300 ml.

 

 

Cara Mengatasi Gatal-Gatal Di Kulit Ibu Hamil


Seiring bertambahnya usia kehamilan, perut ibu pun semakin membesar. Rasa gatal muncul karena kulit meregang dan kondisi kulit yang menjadi lebih kering. Berikut adalah cara untuk mengatasinya :
  1. Oleskan krim moisturizer pada kulit sekitar perut atau paha segera setelah mandi. Krim akan menambah kelembaban kulit yang dapat mengurangi munculnya rasa gatal.
  2. Banyak minum akan membantu kulit menjadi lembab.
  3. Kenakan pakaian dari bahan alami, seperti katun.

 

 

Bagaimana Caranya Mengurangi Sakit Kepala Pada Ibu Hamil ?


Lantaran perubahan hormon di tubuh, sebagian ibu ada yang merasakan sakit kepala di awal kehamilan. Namun, sebaiknya hindari mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas. Lebih baik, untuk mengurang sakit kepala, lakukanlah pijatan lembut di kepala. Gunakan ujung jari ibu untuk menggosok-nggosok bagian belakang leher, pelipis, kulit kepala, dan bahu. Dijamin rasa sakit di kepala berangsur berkurang.

 

 

Bagaimana Menyusui Bayi Dengan Puting Ibu Yang Datar ?


Bagi ibu yang memiliki puting yang datar, tak perlu khawatir. Ibu tetap dapat menyusui, asal teknik menyusui dan pelekatannya tepat. Memang sih, ibu akan merasa kesulitan untuk menyusui di awalnya. Baiknya ibu konsultasikan dengan konsultan laktasi agar dapat diajarkan teknik / posisi menyusui dan pelekatan yang tepat.

Hindari menggunakan nipple shield karena malah akan menyakiti puting ibu. Tak hanya itu, bisa-bisa bayi yang baru lahir juga tidak mau belajar cara melekat yang benar pada payudara. Ibu juga perlu mencoba-coba posisi mendekap bayi yang paling nyaman buatnya. Aktivitas itu hendaknya didukung dengan upaya merangsang puting keluar. Misalnya, sebelum menyusui dengan menarik puting keluar, memompa payudara dengan tangan atau memakai tabung suntik.

 

 

Meni Pedi Pada Ibu Hamil


Ibu pasti setuju bila kuku perlu dijaga kebersihannya. Sayangnya, seiring dengan bertambah besarnya ukuran perut membuat ibu kesulitan untuk melakukan perawatan sendiri. Berikut ini adalah solusinya :
  1. Lakukan meni pedi di salon kecantikan. Bawalah perlengkapan milik pribadi sehingga aman dan terhindar dari penularan penyakit yang tak diharapkan.
  2. Meni pedi di rumah bisa dilakukan dengan bantuan suami. Cukup dengan sikat lembut untuk membersihkan kaki dan kuku (foot file dan nil file) serta krim nutrisi untuk kuku dan kulit di sekitar kuku.
Berikut caranya :
  • Rendam tangan dan kaki dalam air hangat.
  • Bersihkan sel kulit mati di sekitar kuku setiap kali memotong kuku.
  • Gosok ujung kuku agar tidak tajam.
  • Gunakan ampelas kuku untuk merapikan pinggiran kuku.
  • Rendam kaki selama 5 menit dengan garam khusus (yang mengandung garam laut) dan minyak esensial.
  • Keringkan dengan handuk, lalu dorong perlahan bagian kutikula kuku dengan ujung bulat nail file.
  • Lembabkan dengan lotion khusus untuk perawatan kaki. Lotion biasa tidak mampu terserap menembus kulit telapak kaki yang tebal.

Jika ibu membutuhkan informasi atau bacaan lebih lanjut mengenai proses kehamilan dan melahirkan, ibu dapat mengunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Monday, July 14, 2014

Tips Untuk Ibu Hamil Yang Hendak Mudik Berlebaran

ibu hamil mudik
Ibu hamil mudik lebaran, merupakan hal yang umum ditemui di Indonesia. Hal ini karena mudik merupakan ritual umum pada setiap hari raya lebaran. Perjalanan mudik berlebaran yang dilakukan kala hamil memang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Namun, jika tahu tips-nya, percayalah, ibu pasti dapat menikmati perjalanan mudik tersebut.

Tentu, kehamilan bukan penghalang untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Apalagi bagi ibu yang sudah punya rencana untuk mudik ke luar kota menjelang Hari Raya nanti. Memang sih, pasti ada ketidaknyamanan saat perjalanan jauh. Pasalnya, kehamilan menyebabkan adanya perubahan pada metabolisme tubuh. Dampaknya, ibu pun menjadi kerap mengalami gangguan, seperti perut kembung atau sembelit. Ditambah dengan posisi duduk yang lama sepanjang perjalanan menjadikan punggung terasa lebih pegal. Berikut beberapa trik untuk mengatasi ketidaknyamanan ketika melakukan perjalanan jauh saat berbadan dua.

Ketika melakukan perjalanan mudik, ibu pasti kesulitan untuk mempertahankan diet yang sehat dengan jadwal makan teratur. Kebanyakan ibu hamil terpaksa mengkonsumsi makanan cepat saji yang kaya lemak. Tak hanya itu, bila ibu pergi ke wilayah yang mengalami perubahan zona waktu, ibu bisa jadi menggeser waktu makannya, seperti makan malam yang bergeser ke tengah malam. Ini tentunya dapat memperburuk kembung dan mempernayak gas di perut.

Kembung di masa kehamilan disebabkan peningkatan hormon progesteron sehingga sistem pencernaan berjalan lebih lamban. Kondisi ini menyebabkan terkumpulnya gas dalam saluran pencernaan. Hampir 30% ibu hamil sering merasa perutnya kembung.

 

 

Meredakan Nyeri Perut Selama Perjalanan Mudik


Untuk mengatasinya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan :
  1. Gunakan busana yang longgar. Pilih busana yang tidak ketat di sekitar pinggang atau perut, ini akan membantu ibu merasa lenih nyaman.
  2. Makanlah dalam jumlah sedikit tapi sering. Untuk menghindari perut merasa penuh dan memberikan kesempatan waktu untuk pengosongan lambung. Luangkan waktu untuk makan dan mengunyahlah secara perlahan sehingga mudah dicerna.
  3. Hindari makanan yang menyebabkan timbulnya gas, seperti : kubis, kembang kol, brokoli, asparagus, daun bawang, bawang, buah kering, pir, apel, madu, soda, minuman buah, gandum, jagung, kentang, buncis, kacang polong, dan makanan tinggi lemak serta makanan yang digoreng.
  4. Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan mulas, yaitu : minuman berkarbonasi, alkohol (yang harus dihindari pula selama kehamilan), kafein, cokelat, makanan asam seperti buah jeruk, tomat, mustard dan cuka, daging olahan, makanan pedas, gorengan, atau makanan berlemak.
  5. Jangan makan malam terlalu dekat dengan waktu tidur. Beri waktu kira-kira 2-3 jam untuk lambung mencerna makanan sebelum akhirnya ibu berbaring dan tidur.
  6. Tidak merokok. Merokok memberikan kontribusi terhadap sejumlah masalah kesehatan yang serius. Merokok juga meningkatkan asam lambung. Lebih dari itu, merokok berdampak buruk bagi perkembangan janin.

 

 

 

Tips Untuk Mengurangi Kelelahan Ibu Hamil Selama Perjalanan Mudik Berlebaran


Kelelahan sangat mungkin terjadi selama perjalanan mudik berlebaran. Tubuh ibu bekerja lembur untuk mendukung bayi tumbuh. Beikut ini adalah tips untuk mengurangi kelelahan selama perjalanan jauh :
  1. Cobalah memperlambat kecepatan ibu ketika sedang beraktivitas. Jagalah jadwal agar tetap rutin.
  2. Buatlah rencana sesederhana mungkin, perhitungkan dengan cermat langkah-langkah yang diambil.
  3. Tidur siang sangat baik untuk menghindari kelelahan. Sisihkan waktu setiap hari untuk sejenak berbaring.
  4. Untuk mendapatkan tidur malam yang baik, berangkatlah tidur dekat dengan waktu tidur normal. Ibu tidak perlu bersusah payah menahan kantuk demi menyesuaikan dengan waktu tidur di negara yang dikunjungi, bila ibu melakukan perjalanan ke wilayah yang berbeda zona waktu.
  5. Cobalah menghabiskan waktu di luar pada siang hari untuk membantu mengatur ulang jam biologis ibu ke zona waktu yang baru.
  6. Pilih makan malam ringan dan tidak berminyak untuk membantu menangkal mulas serta gas dan kembung. Kurangi kafein dan pastikan minum cukup air untuk tetap terhidrasi dengan baik. Agar tengah malam tak sering ke kamar mandi, hindari minum apa pun dua jam sebelum tidur.
  7. Berbaring menghadap ke samping kiri dengan bantal di antara lutut biasanya merupakan posisi tidur yang paling nyaman untuk ibu hamil. Menjaga tubuh bagian atas sedikit lebih tinggi dapat membantu melawan mulas juga.

 

 

Tips Meringankan Sembelit Pada Ibu Hamil Akibat Perjalanan Mudik Berlebaran


Sembelit umum terjadi selama trimester pertama ketika hormon progesteron sedang mencapai puncaknya. Progesteron inilah yang menyebabkan gerakan usus melambat, sehingga makanan pun bergerak sangat lambat melalui usus dan menyebabkan sembelit. Ibu yang mengalami sembelit akan semakin merasa tidak nyaman ketika melakukan perjalanan jauh. Duduk terlalu lama dan ragam makanan yang minim serat serta kurangnya minum dalam perjalanan mudik berlebaran, dapat semakin memperparah kondisi sembelit ibu hamil. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meringankan sembelit pada ibu hamil yang mudik berlebaran :
  1. Bawalah makanan tinggi serat seperti sereal, bekatul, roti gandum utuh, buah segar atau kering, dan sayuran segar untuk camilan.
  2. Konsumsi banyak cairan, setidaknya 8-10 gelas sehari.
  3. Lakukan peregangan atau berjalan santai. Luangkan waktu untuk melakukan olahraga ringan seperti peregangan dapat membantu meringankan sembelit.
  4. Konsultasikan vitamin yang dikonsumsi. Dosis tinggi dari zat besi (lebih dari 30 mg) dapat menyebabkan sembelit atau membuat kondisi sembelit menjadi lebih buruk.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Friday, July 11, 2014

Skoliosis Pada Ibu Hamil

skoliosis pada ibu hamil
Pada kasus skoliosis pada ibu hamil, ibu tetap dapat menjalani kehamilan dengan nyaman dan melakukan persalinan normal. Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, depan, dan rotasi (berputar), yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada), ataupun lumbal (pinggang). Walaupun begitu, tentu ruang rahim sangat aman, tidak akan terjadi pengurangan volume ataupun perubahan bentuk. Jadi, siapa bilang ibu dengan skoliosis tidak bisa hamil? Selama ibu dan suami subur tetap bisa hamil. Ibu pun dapat menjalani kehamilannya dengan nyaman, bahkan melahirkan dengan cara normal alias per vaginam.

Memang benar, skoliosis yang dialami tiap-tiap orang itu berbeda. Bagi ibu dengan skoliosis dibawah 40 derajat, tidak ada masalah untuk hamil. Hanya saja, efek hamil pada ibu skoliosis yang derajatnya besar jauh lebih berat daripada ibu yang derajat skoliosisnya kecil. Begitu pula dengan keluhan sakit punggung. Jika boleh dibandingkan dengan perempuan normal (tanpa skoliosis) yang hamil, sakit punggung yang dirasakan oleh ibu skoliosis derajatnya lebih tinggi dibandingkan ibu normal.

Hal yang sama terjadi pada keluhan umum lainnya, seperti : pegal-pegal, berbeda-beda kejadiannya pada tiap ibu skoliosis. Itu semua bergantung pada seberapa besar derajat bengkoknya tulang belakang dan usia kehamilan.

Gampangnya : semakin besar derajat skoliosisnya, ibu akan lebih sering pegal dan sakit tulang belakang, dan hal tersebut akan bertambah seiring dengan semakin besarnya perut. Pun demikian halnya dengan keseimbangan tubuh. Memang benar, perempuan normal pun saat hamil, keseimbangannya akan terganggu. Namun pada ibu skoliosis, saat tidak hamil saja keseimbangan badannya kurang baik, jadi saat hamil bisa diprediksi keseimbangan badannya akan semakin terganggu.

 

 

Berpeluang Memiliki Anak Skoliosis


Walau bukan penyakit atau kelainan turunan juga genetika, namun ibu hamil dengan skoliosis berpeluang mempunyai anak skoliosis juga. Terjadinya skoliosis pada si kecil dapat dideteksi sejak bayi, bisa juga terdeteksi setelah dia besar. Jadi, langkah yang terbaik, saat anak lahir, perhatikan baik-baik perkembangan tulang belakangnya. Jika ada keraguan atau keanehan, segera konsultasikan ke dokter ortopedi.

 

 

Mereduksi Risiko


Walau kendala-kendala yang akan dihadapi ibu hamil dengan skoliosis tidak jauh berbeda dari yang dihadapi ibu normal, tapi ada baiknya kendala tersebut dikoreksi. Caranya dengan berolahraga dan olahraga yang tepat untuk ibu skoliosis adalah olahraga air. Ibu bisa berenang atau melakukan aquarobik / senam di air, ataupun sekedar jalan-jalan di dalam kolam.

Senam hamil juga sangat baik dilakukan. Setiap mengikuti kelas senam hamil agar melakukannya dengan sungguh-sungguh tetapi tetap harus relaks. Selain itu, disela-sela kegiatan sehari-hari, jangan lupa lakukan stretching. Hal ini baiknya dilakukan sebelum ibu merasakan sakit punggung, pegal, atau timbul keluhan di daerah belakang badan. Jadi, saat ibu di kantor, setiap 15-30 menit sekali, baiknya melakukan stretching atau sekedar jalan-jalan di ruangan.

Aneka kegiatan olahraga tersebut bertujuan menstimulasi otot, khususnya punggung, supaya lebih kuat dan bisa diandalkan untuk membantu tulang belakang menopang beban berat badan dan kehamilan, selain juga untuk membuat saraf-saraf tidak kaku. Kemudian, saat sakit timbul dan menjadi, segeralah istirahat. Paling baik berbaring ke kanan atau ke kiri. Boleh juga senyamannya ibu. Suami, jika mendapati istri seperti ini, lakukanlah stimulasi dengan memberikan pijatan lembut dibantu penghangat.

Hal lain yang dapat ibu lakukan adalah cukupi kebutuhan gizi selama hamil sesuai dengan kebutuhan. Sementara yang harus dihindari adalah : mengangkat atau membawa beban berat; terlalu capek; terlalu jauh / lama berjalan; terlalu lama berdiri; dan hentikan kegiatan / olahraga yang bersifat high impact.

 

 

Tak Perlu Menggunakan Breach


Untuk menghindari atau mengatasi aneka keluhan saat hamil, ada juga yang menyarankan menggunakan breach selama kehamilan. Sebenarnya, penggunaan breach efektif dilakukan pada ibu di bawah usia 20 tahun karena tulangnya masih tumbuh. Jika ibu saat hamil usianya sudah di atas 20 tahun, tak perlu lagi pemasangan breach. Selain tidak berguna, juga akan membuat napas ibu semakin sesak. Ingat, orang dengan skoliosis sering merasakan sesak napas, apalagi ibu hamil. Bisa dibayangkan, karena hamil saja, napas sudah sesak, apalagi jika ditambah menggunakan breach yang jelas-jelas menekan dada.

 

 

Dibantu Dokter Tulang


Saat persalinan, spesial untuk ibu skoliosis, dokter kandungan akan meminta bantuan dokter ortopedi untuk melakukan diagnosis, apakah ibu mampu melakukan persalinan per vaginam atau tidak. Juga, diminta bantuannya dalam proses persalinan, khususnya persalinan per vaginam.

Kenapa ini penting? Karena ibu dengn skoliosis rentan mengalami  HNP atau saraf kejepit di tulang punggung, walau memang kondisi ini tidak terjadi pada semua ibu hamil skoliosis. Jadi, jangan takut untuk melakukan persalinan per vaginam karena ibu skoliosis pun bisa melakukannya.


Jika ibu membutuhkan informasi atau bacaan lebih lanjut mengenai proses kehamilan dan melahirkan, ibu dapat mengunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Thursday, July 3, 2014

Risiko Operasi Sesar Lebih Dari Tiga Kali

risiko operasi sesar lebih dari tiga kali
Hak reproduksi melekat di setiap perempuan. Oleh sebab itu, meski sudah tiga kali melakukan sesar, tak ada yang melarang ibu untuk hamil kembali. Namun, ibu harus menyadari bahwa semakin sering sesar, maka risiko operasi sesar pada ibu dan janin semakin tinggi.

Mungkin ibu pernah mendengar saran ini : persalinan yang dilakukan lewat operasi sesar sebaiknya dibatasi, maksimal 3 kali. Kalau lebih dari 3 kali, dikhawatirkan dinding rahim bisa robek dan terjadi perdarahan hebat yang dapat mengancam keselamatan ibu.

Risiko yang dikemukakan dokter tadi ada benarnya. Namun di sisi lain, setiap ibu memiliki hak untuk bereproduksi, tidak boleh ada yang dapat membatasi, termasuk alasan operasi sesar sudah dilakukan 3  kali. Namun, demi kesehatan dan keselamatan ibu dan janin, haruskah saran tadi diabaikan ?

 

 

Ketahui Risiko


resiko operasi sesar
Saat ini, dengan teknologi yang semakin canggih disertai kemampuan dokter yang lebih baik, termasuk melakukan tindakan operasi yang teliti dan hati-hati, segala risiko pada persalinan, baik persalina normal ataupun sesar, bisa diminimalisasi. Namun demikian, sebagai bagian dari praktik informed consent (pasien berhak tahu tindakan / prosedur dalam pengobatan / tindakan medis yang akan diterimanya), dokter wajib menjelaskan segala risiko yang bisa muncul pada persalinan sesar berulang. Nantinya, pejelasan dokter dapat menjadi pertimbangan sebelum memutuskan hamil kembali.

Risiko-risiko yang bisa terjadi pada riwayat operasi sesar berulang misalnya risiko robek rahim, risiko perdarahan, risiko plasenta lengket (plasenta akreta), risiko pelekatan rahim dengan organ sekitar seperti usus dan kandung kemih, dan risiko cedera pada organ-organ tersebut, sampai risiko keselamatan nyawa ibu.

Bila sudah dijelaskan secara detail mengenai risiko persalinan dengan riwayat operasi berulang, kemudian ibu tetap pada keputusannya ingin hamil kembali, maka dokter tidak bisa melarang. Sebab keputusan ada pada ibu. Sekali lagi, dokter hanya berkewajiban menjelaskan segala macam informasi yang dibutuhkan, untung ruginya dari suatu tindakan medis. Selanjutnya dokter harus mendukung kehamilan ibu agar dapat berjalan lancar dan meminimalisasi terjadinya gangguan pada kehamilan.

 

 

Ekstra Hati-Hati


risiko operasi caesar
Kehamilan ketiga, keempat, kelima dan seterusnya yang dipastikan berujung pada sesar, harus dijalani dengan ekstra hati-hati. Ibaratnya, ibu harus lebih cermat dan peka mendengar sinyal tubuhnya. Misal, ibu sebaiknya lebih peka terhadap gangguan yang muncul seperti terjadinya robekan pada rahim. Tanda-tandanya seperti nyeri perut hebat, perdarahan, dan urine merah. Jika terjadi tanda-tanda seperti itu segera pergi ke rumah sakit. Tak perlu menunggu jadwal konsultasi berikut.

Di rumah sakit, kalau dari penilaian dokter memang benar-benar terjadi robekan rahim, satu-satunya cara adalah operasi untuk menghentikan perdarahan. Jika janin sudah bisa dilahirkan meski prematur maka akan dilahirkan. Jika belum bisa dilahirkan sementara keselamatan ibu terancam maka yang dipilih adalah keselamatan ibu. Dalam kondisi terpaksa, tak hanya penghentian kehamilan, mungkin saja dilakukan pengangkatan rahim untuk menyelamatkan jiwa ibu. Karena itulah kontrol rutin adalah suatu keharusan bagi semua ibu hamil, terutama bagi ibu yang memiliki riwayat kehamilan yang rentan terhadap gangguan seperti kehamilan ketiga atau lebih yang seluruh persalinannya berakhir pada sesar.

Jadwal pemeriksaan terhadap ibu yang dikhawatirkan mengalami perobekan pada rahim sebenarnya tak berbeda dengan kontrol pada umumnya. Namun, biasanya dokter yang mengetahui riwayat kehamilan ibu akan lebih memperhatikan kondisi ini. Jika dokter merasa ada ancaman robekan rahim sebelum masa persalinan, biasanya ia akan terus memantau kondisi tubuh ibu hamil jangan sampai robekan itu terjadi. Caranya mengontrol bisa dengan USG atau tanda-tanda fisik pada ibu. Lewat USG biasanya akan terlihat apakah terjadi robekan atau tidak. Namun tanda-tanda umum yang paling sering ibu alami adalah sakit perut yang tidak biasa dan terjadi perdarahan yang keluar lewat vagina. Bila ini terjadi ibu harus segera pergi ke rumah sakit untuk penanganan cepat.

 

 

Hindari Aktivitas Berat


resiko operasi caesar
Menyangkut aktivitas, tidak ada pembatasan khusus, olahraga ringan, senam, berenang bisa jadi pilihan olahraga bagi ibu. Hanya, perhatikan lebih cermat aktivitas-aktivitas berat yang dapat mengganggu kehamilan seperti mencuci pakaian dengan menggunakan tangan dengan posisi duduk cukup lama, menggeser atau memindahkan benda yang berat, berjalan terlalu jauh yang cukup melelahkan, atau lainnya. Ingat, pada ibu hamil dengan persalinan normal saja perlu memperhatikan aktivitas-aktivitas ini, apalagi jika sudah melakukan beberapa kali persalinan sesar.

Demikian halnya dengan usia kehamilan, sebenarnya tidak ada batasan usia seorang ibu boleh dilakukan operasi sesar atau tidak. Hanya, semakin tua usia si ibu, maka semakin besar kemungkinan risiko komplikasi bisa terjadi. Yang paling sering terjadi adalah risiko perdarahan dan risiko adanya penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes. Jadi, sangat dianjurkan agar kehamilan maupun operasi sesar dilakukan ketika usia ibu di bawah 35 tahun dimana kondisi fisik ibu masih relatif lebih sehat. Operasi sesar pun boleh dilakukan di rumah sakit mana saja. Dengan syarat, memiliki perlengkapan medis yang memadai untuk melakukan operasi sesar.

Persalinan operasi sesar biasanya dijadwalkan pada usia kehamilan 38 minggu. Di usia itu, kondisi janin dinilai sudah matang, dilihat dari kematangan paru-parunya. Selain itu, ibu belum mengalami kondisi sering kontraksi, sehingga rasa nyeri belum sempat dirasakan.

 

 

Sesar Harus Dengan Indikasi Medis


indikasi medis bedah caesar
Hingga kini, dokter kebidanan dan kandungan percaya, persalinan normal dinilai yang paling aman untuk ibu. Oleh sebab itu, operasi sesar sebaiknya dilakukan atas indikasi medis. Artinya, harus ada alasan medis tertentu yang menyebabkan ibu tidak bisa melahirkan normal, atau adanya kondisi yang mengancam keselamatan ibu dan janin, sehingga perlu dilakukan operasi sesar untuk melahirkan bayi segera.

Beberapa indikasi medis tersering adalah posisi janin yang tidak normal seperti melintang dan sungsang, letak plasenta menghalangi jalan lahir, bayi terlalu besar, pintu panggul terlalu sempit, eklamsia seperti kejang dan darah tinggi saat kehamilan, dan kondisi gawat janin. Jika tidak ada alasan-alasan ini, dokter sangat menganjurkan persalinan normal.

Perlu diingat selalu, setiap operasi mengandung risiko, begitu juga operasi sesar. Maka dari itu perlu pertimbangan seksama dan teliti mengenai kondisi ibu sebelum memutuskan untuk operasi sesar. Beberapa risikonya adalah risiko dari pembiusan, risiko perdarahan, risiko cedera organ sekitar lokasi operasi, penyembuhan luka operasi lebih lama, dan sebagainya. Jadi persalinan secara operasi sesar bukanlah karena keinginan pasien. Jikalau pasien menginginkannya, itu adalah hal seorang pasien. Namun, dokter berkewajiban memberi tahu segala macam risiko dan keuntungan dari operasi sesar tersebut.

Bagaimana jika alasannya tidak berdasarkan medis, seperti ingin tanggal lahir anak bagus? Pemilihan tanggal kelahiran anak adalah murni hak pasien. Pasien berhak untuk menentukan sendiri kondisi dan bagaimana dia akan melakukan persalinan. Namun, yang terpenting adalah edukasi dari dokter ke pasien mengenai untung ruginya persalinan sesar, sehingga pasien mengetahui bahwa persalinan terbaik adalah persalinan normal, dan bahwa persalinan sesar memiliki risiko lebih tinggi dari persalinan normal. Setelah pasien mendapatkan informasi sejelas-jelasnya lewat informed consent mengenai kondisi dan risikonya, maka selanjutnya adalah hak pasien untuk menentukan apakah akan melahirkan secara normal atau melalui operasi sesar.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.