Friday, August 29, 2014

Pengaruh Jamu Tradisional Untuk Kesehatan Ibu Hamil

Pengaruh Jamu Tradisional Untuk Kesehatan Ibu Hamil
Banyak pertanyaan yang timbul di masayarakat kita mengenai pengaruh jamu tradisional untuk kesehatan ibu hamil. Hal ini disebabkan karena ada beberapa jamu yang terbukti aman dan efektif untuk ibu hamil, namun ada juga yang justru berbahaya.

Masyarakat Indonesia amat lekat dengan tradisi, termasuk tradisi minum jamu. Ini juga berlaku untuk ibu hamil. Ramuan cabe puyang (cabe jawa dicampur kunyit, misalnya, dipercaya dapat memperkuat rahim). Di pasaran pun, ada beberapa produk jamu yang dikhususkan untuk kehamilan, muda dan usai bersalin. Yang menjadi pertanyaan bagaimana keamanan jamu untuk ibu hamil dan menyusui?

Pengaruh jamu tradisional bagi kesehatan ibu hamil sayangnya hingga kini belum ada penelitian maupun pengujian secara teratogenik (efek pada janin). Jadi, belum ada bukti keamanan jamu untuk dikonsumsi ibu hamil.

Bila ada pertanyaan apakah ibu hamil dapat mengkonsumsi jamu, sejauh untuk pemakaian luar, tak masalah. Tapi tetap secara medis, jamu yang dikonsumsi secara oral/minum tidak dianjurkan. Ini terkait dengan dosis aman jamu yang belum ada patokannya, sementara di dunia medis, dosis merupakan hal yang sangat penting. Anggapan bahwa jamu tidak memiliki efek, juga bisa dibantah karena jamu juga memiliki kandungan bahan aktif di dalamnya. Dari sebuah penelitian, jamu cabe puyang sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil karena dapat mengurangi kontraksi saat ibu bersalin sehingga membuat janin sulit keluar. Konsumsi jamu tersebut pada trimester pertama bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran. Jamu yang relatif aman untuk ibu hamil dan sudah ada penelitiannya hanyalah jahe.

Bagaimana dengan jamu usai bersalin? Bagi ibu menyusui yang ingin minum jamu tersebut, harap diketahui apapun makanan yang dikonsumsi ibu akan mempengaruhi ASI. Ini artinya si kecil pun secara tidak langsung akan mengkonsumsi jamu ini. Bagi ibu, jamu tersebut mungkin aman-aman saja, namun apakah aman pula bagi bayinya? Itu yang tidak diketahui.

Jadi, selama kondisi ibu sehat sebenarnya ibu tidak memerlukan jamu apapun. Kalaupun ada keinginan untuk mencoba, mohon selalu mengkonsultasikannya pada dokter.


Bahan Jamu Dalam Masakan


Bagaimana dengan penggunaan bahan jamu, seperti jahe, kencur, kunyit, temulawak, dalam masakan? Apakah bahan-bahan tersebut aman untuk ibu hamil? Dalam proses masak-memasak, bahan-bahan tersebut umumnya hanya digunakan sebagai bumbu dengan jumlah yang relatif tidak banyak. Suhu tinggi saat memasak pun akan membuat bahan aktifnya mengalami degradasi karena pemanasan. Bahan-bahan aktif yang terkandung di dalamnya akan menjadi rusak sehingga yang ada tinggalah kandungan aromatiknya saja. Jadi bumbu-bumbu tersebut tidak masalah jika dikonsumsi oleh ibu hamil.


Daftar Nama Bahan Herbal Yang Dilarang


Ada beberapa bahan jamu yang berbahaya sesuai ketetapan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

bahan jamu yang berbahaya untuk ibu hamil


Khasiat Jamu Tradisional Bagi Ibu Hamil


Khasiat Jamu Tradisional Bagi Ibu Hamil
  1. Mengecilkan Perut Usai Bersalin. Sehabis bersalin, ibu berniat menggunakan jamu yang dibalurkan ke perut? Silahkan lakukan, jangan lupa gunakan stagen untuk membuat perut tidak kendor. Secara pengalaman empiris hal ini memang berkhasiat membuat perut mengecil. Untuk bahan-bahan jamu yang terserap ke dalam tubuh melalui pori-pori, efeknya tidak berbahaya. Kecuali bagi ibu yang sensitif, mungkin bisa mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal. Jika seperti itu sebaiknya hentikan pemakaian jamu balur tersebut.
  2. Membersihkan Daerah Kewanitaan. Bagi ibu hamil yang sering mengalami lembab di daerah vagina atau keputihan, bisa menggunakan air bilasan daun sirih setiap habis buang air kecil. Daun sirih terbilang aman untuk obat antiseptik dibandingkan dengan obat antiseptik yang lain. Di dalam organ kewanitaan ada keseimbangan antara bakteri dan jamur. Antiseptik tertentu biasanya akan membunuh bakteri sehingga jamur akan tumbuh subur dan ini menimbulkan keputihan. Sebaliknya, jika jamur banyak yang terbunuh, maka bakteri akan tumbuh. Nah, daun sirih bisa menyeimbangkan keberadaan bakteri dan jamur pada organ kewanitaan. Daun sirih pun tidak mempunyai efek toksis. Untuk penggunaan pemakaian luar ibu bisa mengambil 10 lembar daun sirih yang dicuci bersih dan masak dalam 5 liter air. Air rebusan ini bisa disimpan dan digunakan untuk bilasan daerah organ kewanitaan.
  3. Mengatasi Bau Badan Karena Keringat. Karena pengaruh hormonal ibu hamil sering mengalami keringat berlebih dan tak jarang menimbulkan bau badan. Penyebab bau badan terkait dengan masalah di pori-pori kulit dimana ada kelenjar apokrin yang mengandung asam lemak. Karena asam lemak tersebut bertemu dengan bakteri, timbullah bau asam yang tidak sedap ini. Untuk mengatasinya, daun sirih kembali bisa dimanfaatkan. Sehabis mandi dengan sabun, bilas tubuh dengan rebusan daun sirih. Setelah itu bilas dan keringkan dengan handuk seperti biasa.
  4. Mengatasi Mual Muntah. Bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah, silahkan coba ramuan herbal jahe. Penelitian di Jerman menunjukkan jahe terbukti efektif mengatasi morning sickness. Namun tentu bila jahe tidak bisa mengatasi keluhan ibu, konsultasikan hal ini pada dokter.
Resep Herbal Jahe Atasi Morning Sickness :
  • Gunakan dua ruas jari jahe (50 mg) yang sudah dikupas kulitnya dan dibersihkan.
  • Bakar agar keluar minyak atsirinya, digepuk dan diseduh dengan segelas air panas.
  • Sebaiknya ramuan ini untuk sekali minum, jangan disimpan dikulkas. Dikhawatirkan terkontaminasi, karena bisa tumbuh kapang/jamur.
  • Jika dikonsumsi minuman dingin bisa saja dengan menambahkan es. Pada industri, biasanya jamu sebagai minuman ini menggunakan pengawet yang memang aman dan diijinkan untuk menghindari dari tumbuhnya jamur dan bakteri.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.