Wednesday, August 13, 2014

Fase Trimester Kedua Dalam Kehamilan

Fase Trimester Kedua Dalam Kehamilan
Fase trimester kedua dalam kehamilan adalah merupakan fase idaman setiap ibu hamil. Ibu hamil telah terbebas dari mual dan muntah, nafsu makan pun sudah kembali seperti biasa. Apa saja yang perlu diperhatikan pada trimester kedua ini ?

 

 

Doyan Makan


Ibu hamil jadi doyan makan karena kebutuhan konsumsi meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Hal ini tentu baik karena janin jadi terpenuhi kebutuhan gizinya. Asal jangan terlalu banyak saja, apalagi sampai tak terkontrol. Hati-hati, ibu bisa mengalami kelebihan gizi atau obesitas pada kehamilan.

Obesitas pada kehamilan berbahaya dan menjadi ancaman saat persalinan. Janin menjadi terlalu besar dan tak sesuai dengan besar panggul ibu sehingga harus dilahirkan dengan cara operasi sesar. Selain itu, bayi bisa berisiko mengalami diabetes gestasional. Obesitas juga dianggap sebagai pemicu penyakit jantung, darah tinggi, stroke dan diabetes militus.

Karena itu, ibu wajib melakukan skrining kadar gula darah terutama saat kehamilan 24-28 minggu. Ibu pun disarankan mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi ideal. Ubah mindset pola makan bahwa slogan eating for two bukan berarti porsi makannya harus dua kali lipat, tetapi lebih ke arah asupan vitamin dan gizinya harus seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin dan ibu selama kehamilan.

 

 

Sembelit


makanan ibu hamil trimester kedua
Masalah ini umum dialami ibu hamil. Salah satu penyebabnya, peningkatan hormon progesteron, yang merenggangkan otot-otot halus di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan. Hal ini berarti makanan yang melewati usus lebih lambat. Masalah mungkin akan semakin diperparah dengan tekanan rahim yang semakin besar di daerah dubur.

Ada beberapa kiat untuk mengurangi sembelit, yaitu :
  • Konsumsi makanan tinggi serat seperti sereal, roti, gandum, beras merah, kacang-kacangan, sayuran dan buah, serta minum susu kehamilan yang memiliki tinggi kandungan serat pangan.
  • Minum air putih setidaknya 8-12 gelas sehari. Ditambah segelas jus buah tiap hari, juga dapat membantu.
  • Berolahraga secara teratur. Berjalan, berenang, bersepeda statis, dan yoga dapat membantu meringankan sembelit serta membuat ibu merasa lebih bugar dan sehat.

 

 

Waspadai Hipertensi


Biasanya, tekanan darah ibu hamil turun selama trimester kedua, lalu kembali normal pada akhir kehamilan. Akan tetapi pada beberapa ibu hamil, tekanan darah naik sangat tinggi pada trimester kedua atau ketiga, ini disebut hipertensi gestasional dan dapat menyebabkan preeklamsia. Sementara tekanan darah tinggi yang dimulai sebelum kehamilan biasanya tidak hilang setelah bayi lahir.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya :
  • Konsultasikan kepada dokter atau bidan yang merawat ibu.
  • Kurangi konsumsi garam.
  • Minum air putih 12 gelas setiap hari.
  • Istirahat secara teratur minimal setengah jam pagi dan sore.
  • Jalan kaki setiap pagi.
  • Rajin melakukan relaksasi, meditasi, latihan pernapasan ataupun minta suami melakukan pijat kehamilan agar badan ibu menjadi lebih relaks.

 

 

Tips Asupan Selama Trimester Kedua

 

makanan untuk ibu hamil trimester kedua
Berikut ini adalah tips yang patut dicoba oleh ibu hamil selama trimester kedua :
  1. Zat Besi Untuk Mencegah Anemia. Mayoritas ibu hamil mengalami anemia fisiologis yang terjadi karena adanya proses pengenceran darah dan hemoglobin secara fisiologis. Kebutuhan zat besi ibu yang tengah berbadan dua adalah 30 mg/hari atau dua kali lipat dari biasanya. Bahan makanan yang mengandung zat besi sangat beragam, di antaranya, daging (sapi, domba atau ayam), seafood (kepiting, tiram, udang), kuning telur, buah-buahan (anggur, jeruk bali, semangka, aprikot, plum), kismis, kacang polong, kedelai, roti dan sereal, pasta, gandum, juga sayur-sayuran (brokoli, kubis, lobak, ubi jalar, bayam).
    Adapun suplemen zat besi diperlukan mulai minggu ke 20 kehamilan, terutama bila ibu hamil memperlihatkan tanda-tanda anemia.
    Asupan zat besi bisa didapatkan dengan mengkonsumsi suplemen zat besi, dan juga susu kehamilan. Konsumsi suplemen zat besi dan makanan tinggi zat besi setidaknya 1-3 jam sebelum atau setelah minum atau makan makanan yang mengandung kafein. Kenapa? Karena kafein dapat menghambat penyerapan zat besi. Secara umum, kafein ditemukan dalam kopi, teh, cola, dan produk cokelat.
    Sembelit merupakan efek samping yang umum dari suplemen zat besi. Untuk membantu meringankan sembelit, tingkatkan serat dalam diet ibu dengan memasukkan roti gandum, sereal, buah-buahan, dan sayuran. Minum setidaknya 8 gelas sehari dan tingkatkan olahraga ringan seperti yang direkomendasikan oleh dokter. Minum 2 gelas susu kehamilan yang mengandung serat juga dapat membantu ibu mengatasi sembelit.
    Perlu diperhatikan, kelebihan konsumsi suplemen zat besi akan memicu berbagai masalah seperti mual, muntah, sakit perut, diare. Meskipun tidak berbahaya, jika kondisi ini terjadi berulang disarankan berkonsultasi dengan dokter.
  2. Kalsium Untuk Gigi Dan Tulang. Kalsium merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam tubuh untuk membangun gigi dan tulang yang kuat. Janin membutuhkan sejumlah besar kalsium untuk pertumbuhan.
    Jika ibu tidak mengkonsumsi cukup kalsium untuk mempertahankan kebutuhan janin, tubuh ibu akan mengambil kalsium dari tulang, sehingga ibu berisiko mengalami osteoporosis. Sebaliknya, terlalu banyak kalsium dapat menyebabkan sembelit, meningkatkan risiko batu ginjal, dan mengganggu penyerapan tubuh.
    Kehamilan adalah saat kritis bagi ibu untuk mengkonsumsi lebih banyak kalsium. Ibu butuh 1200 miligram (mg) per hari. Sumber kalsium terbaik adalah produk susu seperti susu, keju, youghurt, sup krim, dan puding. Kalsium juga ditemukan dalam sayuran hijau (brokoli dan bayam), seafood, kacang polong kering dan kacang-kacangan.
    Selain itu, vitamin D akan membantu tubuh menggunakan kalsium ibu.  Vitamin D diperoleh dari paparan sinar matahari, telur, ikan dan susu. Dianjurkan ibu makan dan minum setidaknya empat porsi produk susu dan makanan kalsium sehari sehingga membantu memastikan ibu mendapatkan 1200mg kalsium dalam diet harian. Ibu bisa mencoba suplemen kalsium, namun perlu diingat bahwa tubuh hanya dapat menyerap sekitar 500 mg kalsium pada suatu waktu. Jadi konsumsilah suplemen kalsium dalam dosis kecil dan hindari berlebihan. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.