Masalah ibu hamil susah tidur sering sekali terjadi pada wanita yang sedang mengandung. Ibu hamil dianjurkan untuk dapat menerima kehamilan dan menerima perubahan-perubahan pada tubuhnya dengan positif. Namun sering kali ibu hamil susah tidur, sehingga pagi hari disambut dengan perasaan negatif.
Ibu hamil pasti tahu, kecukupan tidur sangatlah penting, terlebih di saat hamil karena ada janin yang sedang tumbuh dan berkembang di rahim ibu. Tidur yang cukup akan membuat ibu hamil lebih bugar dan sehat sehingga dapat beraktivitas dengan baik. Janin yang dikandungnya pun akan tumbuh dengan sehat.
Oleh karena itu, ibu hamil musti mengupayakan agar kecukupan tidurnya terpenuhi, yakni sekitar 7-8 jam per hari. Kebutuhan ini bisa terpenuhi dari tidur malam atau dikombinasikan dengan tidur siang. Jika tidur malam hanya bisa dilakukan 5-6 jam, maka tidur siang perlu dilakukan 1-2 jam sehingga kebutuhan tidur tercukupi. Lebih baik lagi bila ibu hamil dapat tidur hingga 9 jam per hari.
Tidur yang dimaksud pun tak hanya sekedar menutup mata, sementara pikiran dan hati masih melanglang buana. Ibu hamil harus mendapatkan kualitas tidur yang baik sehingga kualitas istirahatnya pun baik. Dengan begitu, tubuh ibu akan kembali bugar.
Demi Kekebalan Tubuh Ibu Hamil
Masalahnya, kehamilan tidak jarang membuat ibu mengalami kesulitan tidur. National Sleep Foundation yang berpusat di Arlington Amerika Serikat menemukan sekitar 78% dari 1.998 ibu hamil mengalami kesulitan untuk tidur. Mereka merasa, saat hamil menjadi lebih sulit untuk tidur dibandingkan saat tidak hamil. Padahal, mereka pun mengeluh bahwa saat hamil menjadi lebih lelah yang seharusnya dapat membuat mereka bisa tidur lebih lelap.
Apa akibatnya jika ibu hamil sulit tidur ? Penelitian yang dilakukan University of Pittsburgh School of Medicine menunjukkan, kualitas dan kuantitas tidur yang buruk akan mengganggu proses kekebalan tubuh, sehingga kemampuan tubuh untuk menangkal penyakit pun akan berkurang. Hal ini akan memperbesar risiko berat bayi lahir rendah dan beberapa komplikasi kesehatan lain.
Tidur malam yang cukup, selain membantu tubuh membentuk sistem kekebalan (imun) yang sangat penting bagi ibu hamil, juga dapat menjaga tekanan darah tetap berada di tingkat normal. Ibu hamil yang tidur malamnya kurang dari 6 jam pada trimester pertama, tekanan darahnya bisa tinggi sekali mencapai 130/85 mm/HG, ini lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang tidur lebih dari 7 jam, sehingga ibu hamil berisiko 9 kali lebih besar untuk mengalami preeklamsia. Demikian hasil penelitianyang dilakukan Center for Perinatal Studies di Swedish Medical Center, Seattle, Amerika Serikat.
Preeklamsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah (hipertensi) dan adanya kadar protein dalam urine. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan hingga kematian janin. Boleh jadi karena itu, ibu hamil yang tidur kurang dari 6 jam per malam berisiko 4,5 kali lebih besar untuk melahirkan secara sesar, seperti yang diteliti oleh University of California di San Francisco.
Tips Untuk Mengatasi Masalah Ibu Hamil Susah Tidur
Lalu, bagaimana caranya supaya ibu hamil bisa tidur ? Berikut ini adalah beberapa tips-tips agar ibu hamil dapat tidur dengan lebih mudah. Selain itu juga, ibu hamil perlu tahu aneka penyebab sulit tidur saat hamil, sehingga dapat diketemukan solusinya.
Beberapa cara berikut dapat membuat ibu hamil tidur lebih nyenyak :
- Posisi Tidur Miring Ke Kiri. Di setiap trimester, posisi tidur yang nyaman bisa berbeda-beda karena menyesuaikan dengan kondisi tubuh ibu. Di trimester pertama, umumnya ibu bisa tidur dalam posisi apa pun karena perut ibu belum membesar. Ibu bisa tidur dengan posisi telentang, miring ke kiri atau ke kanan, juga bisa tidur tengkurap. Yang penting posisi tersebut nyaman buat ibu. Setelah masuk trimester kedua, ibu perlu lebih hati-hati dalam memilih posisi tidur mengingat perut ibu mulai membesar. Tidur tengkurap, misalnya, sebaiknya tidak dilakukan karena perut dan dada ibu mulai membesar sehingga membuat ibu tidak nyaman.
Sebenarnya di awal trimester kedua, ibu masih bisa memilih posisi telentang. Namun di pertengahan trimester kedua atau minggu ke 16 kehamilan, sebaiknya tak lagi tidur telentang karena seluruh berat rahim akan menekan ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior (pembuluh darah balik besar yang menerima darah dari badan dan kedua kaki). Pembuluh darah ini mengandung banyak CO2 yang bila terganggu alirannnya akan meningkatkan risiko pegal, sakit pinggang, wasir, dan gangguan pencernaan. Selain itu, juga mengganggu pernapasan dan sirkulasi, serta dapat mempengaruhi tekanan darah.
Disarankan, untuk mengambil posisi miring ke sebelah kiri. Posisi ini diyakini dapat memaksimalkan aliran darah dan gizi ke plasenta sehingga bayi dapat memperoleh asupan lebih maksimal. Ini terkait dengan letak vena cava inferior yang berada di bagian belakang sebelah kanan tubuh. Vena cava inferior merupakan tempat aliran darah dari atau ke tubuh bagian bawah. Posisi miring ke kiri membebaskan bagian ini dari tekanan sehingga alirannya lancar. Posisi ini pun dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki dan tangan. Namun, bukan berarti miring ke kanan tidak boleh, jika ibu ingin berganti-ganti posisitidur lebih nyaman, bisa saja ibu sesekali miring ke kanan. - Relaksasi. Saat menjalani kehamilan, ibu perlu rileks. Caranya, tanamkan hal-hal positif ke dalam diri ibu. Misalnya, pahami bahwa kehamilan ini merupakan anugerah yang akan memberikan kebahagiaan lain yang tidak pernah ibu dapatkan sebelumnya. Meskipun muncul mual, pusing pegal, sulit tidur, tanamkan tanamkan ke dalam diri ibu bahwa ibu akan kuat dalam menghadapi semuanya. Jalani semuanya dengan rileks, termasuk segala aktivitas harian, seperti ibu menjalani kehidupan seperti biasanya.
Sering-seringlah melakukan relaksasi yang dapat menghibur ibu dari kebosanan, kepenatan, rasa was-was dari kehamilan itu sendiri. Misalnya, melakukan spa atau pijat yang aman untuk ibu hamil, menonton film, refreshing ke tempat-tempat menyenangkan, menonton atau mendengarkan musik, atau melakukan aktivitas yang membuat ibu bertambah relaks. Relaksasi juga dapat dilakukan dengan mengikuti senam hamil dan yoga, tentu sebelumnya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. - Menjaga Kebersihan. Tidur akan lebih nyenyak jika tubuh, pakaian, dan lingkungan yang kita tempati terjaga kebersihannya. Mandi sebelum tidur dengan air hangat dan sabun yang wangi, dapat membantu ibu lebih mudah tidur. Pastikan kebersihan pakaian, tempat tidur, guling, bantal, dan selimut. Perhatikan pula ventilasi dan pendingin ruangan agar tidak terlalu dingin.
- Berhubungan Intim Dengan Pasangan. Jika memungkinkan, lakukan hubungan intim seperti biasa, karena inilah salah satu car terbaik untuk membuat ibu santai. Lewat kemesraan, muncul perasaan dicintai, dipedulikan, dimanja, diperhatikan, dan dipuaskan sehingga timbul perasaan bahagia dan nyaman. Tentunya hal ini akan membuat ibu untuk lebih mudah tidur.
- Berkonsultasi Ke Ahli Medis. Mungkin ibu sulit untuk mengatasi sendiri masalah tidur ini. Ibu yang mengalami depresi akibat kehamilan, biasanya tidak mampu mengatasinya sendiri. Bila demikian, ibu memerlukan bantuan dari ahlinya. Sebaiknya berkonsultasilah ke ahli, entah dokter, bidan, psikolog, ataupun terapis yang terbiasa mengatasi permasalahan ini.
Ingatlah selalu bahwa apapun yang ibu hadapi saat kehamilan ini, pada akhirnya akan membawa kebahagiaan yang tiada taranya, ketika ibu berhasil melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang sehat dan lucu.
Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai masalah seputar ibu hamil, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.