Monday, June 30, 2014

Pertanyaan Seputar Masalah Kehamilan - Bagian 7

seputar masalah kehamilan
Berikut ini adalah rangkuman beberapa pertanyaan seputar masalah kehamilan yang sangat sering dijumpai di masyarakat kita.

 

 

Apakah Yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Operasi Caesar ?


Enam jam setelah operasi sesar, ibu perlu melakukan kegiatan berikut ini agar aliran darah lancar di sekujur tubuh. Tanpa mobilisasi awal, gerakan bangkit dari tempat tidur secara mendadak dapat menimbulkan rasa pusing, bahan pingsan. Inilah mobilisasinya :
  • Dalam keadaan berbaring, tarik napas panjang lewat hidung, lalu hembuskan lewat mulut secara perlahan beberapa kali hingga ibu merasa segar dan plong.
  • Bisa sambil telentang tapi lebih baik setengah duduk atau tidur miring, lakukan aksi membatuk untuk mengeluarkan sisa-sisa lendir di kerongkongan dan saluran napas sehabis pembiusan total.
  • Dalam keadaan telentang, juga bisa dilakukan dalam posisi setengah duduk, ambil napas, angkat salah satu kaki kurang lebih satu jengkal di atas permukaan kasur, tahan, turunkan sambil buang napas. Lakukan hal sama pada kaki satunya.
  • Dalam keadaan telentang, gerakan kaki (sebatas pergelangan kaki), ke depan, ke belakang, samping kanan-kiri, dan putar.

 

 

 

Mengapa Ibu Hamil Harus Menjauhi Polusi ?


Riset di 14 kota di 9 negara yang melibatkan 3 juta kehamilan dan persalinan mengungkap, ibu hamil yang terpapar polusi udara berisiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Polusi yang dimaksud berasal dari kemacetan lalu-lintas, pembangkit listrik, dan debu di udara.

BBLR membawa risiko gangguan jantung, gangguan pernapasan, kematian, bahkan masalah perilaku saat dewasa. Peneliti Tracey Woodruff, PhD, pakar kesehatan reproduksi dari Maternal-Fetal Medicine, University of California, San Francisco Medical Center mengatakan, polusi udara mempengaruhi tingkat keterikatan janin pada plasenta (organ penyalur zat-zat penting yang dibutuhkan janin dari sang ibu).

“Polusi udara bisa jadi memberikan tekanan pada tubuh ibu sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin,” papar Woodruff. Studi ini juga menyebutkan, perlunya berlatih fisik di luar ruangan, tetapi pilih waktu ketika polusi udara tidak sedang tinggi.

 

 

Bagaimana Sebaiknya Penggunaan Bra Pada Ibu Hamil ?


Untuk mengatasi rasa tak enak saat payudara membesar, kenakanlah bra yang pas dan bisa menyangga dengan baik. Jangan gunakan yang terlalu ketat atau longgar. Pakaian dalam yang terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar dampaknya antara lain payudara tampak kendur dan sakit dipakainya.

Jika payudara sangat besar, sebaiknya ibu memilih bra berpenyangga kawat. Bra yang tak dapat menyangga payudara besar, cenderung membuatnya turun dan membentuk lipatan di bagian bawah. Jika ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, jamur akan tumbuh. Pilihlah bra dari bahan katun atau campuran katun agar mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya pilih yang lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik

 

 

Bagaimana Menyiasati Makanan Penyebab Mual Pada Ibu Hamil ?


Biasanya makanan tersebut beraroma anyir atau amis, seperti telur dan ikan. Namun, karena kandungan nutrisinya penting, cobalah untuk menghidangkannya dalam bentuk lain. Ikan bisa dibakar dengan bumbu sambal rujak agar aroma dan rasanya segar. Untuk minuman seperti susu, hidangkan dengan dicampur jus stroberi atau sirop agar tidak terlalu bikin mual.

 

 

Bagaimana Mencukupi Gizi, Ibu Hamil Dan Janinnya ?


Agar ibu dan janin tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup sesuai kebutuhan, berikut beberapa saran yang bisa dilakukan :
  • Jangan biarkan perut kosong. Kalau makan membuat ibu mual, makanlah dalam porsi kecil-kecil tapi lebih sering.
  • Pilih makanan yang hangat agar lambung yang terasa perih jadi terelaksasi.
  • Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah sekeping biskuit dengan teh hangat. Setelah itu, barulah ibu mencoba sarapan.
  • Bila ibu sering merasa kembung, hindari makanan yang dapat memicu kembung, antara lain kacang tanah yang biasa terdapat di bumbu ketoprak, gado-gado, satai, siomai, dan sejenisnya.
  • Batasi makanan berikut : masakan bersantan, ketan, nangka, sayur nangka, sayur asem, buah-buahan yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.
  • Tubuh ibu hamil harus memproduksi darah lebih banyak. Untuk itu, makanlah makanan yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, telur, ikan, dan daging. Jangan lupa minum obat penambah darah yang diresepkan dokter.
  • Konsumsi buah-buahan segar, seperti jeruk, apel, pepaya, dan sebagainya. Buah-buahan bagus untuk menyuplai berbagai vitamin.

 

 

 

Bagaimana Mengatasi Rasa Nyeri Di Bekas Jahitan Sesar ?


Keluhan nyeri sesudah persalina sesar sebetulnya wajar karena tubuh telah mengalami luka. Apalagi jika luka tersebut tergolong panjang dan dalam. Pada operasi sesar, ada 7 lapisan perut yang harus disayat dan dijahit kembali menggunakan beberapa macam benang jahit.

Selama proses penyembuhannya, tak bisa dihindari akan terbentuk jaringan parut di bekas luka. Jaringan parut inilah yang biasanya menyebabkan nyeri saat ibu melakukan aktivitas tertentu. Terutama jika aktivitasnya berlebihan dan menimbulkan tekanan di bagian bekas luka. Untuk meminimalkan keluhan, mau tak mau, tinggalkan dulu aktivitas yang berlebihan, apalagi dengan gerakan yang terlalu cepat.

 

 

Bagaimana Mengatasi Kulit Tumit Yang Pecah Pada Ibu Hamil ?


Coba perhatikan, kulit tumit ibu biasanya pecah-pecah kalau terlalu kering. Pada ibu hamil, tumit pecah juga dikarenakan beban tubuh yang berat yang harus ditopangnya. Walau tak ada hubungannya dengan kesehatan kehamilan, tapi tidak elok juga bukan jika tumit pecah ini didiamkan? Mengatasinya mudah saja, kok. Berikan perhatian pada kaki setiap hari dengan rajin mengoleskan pelembab. Jangan lupa bersihkan kaki, termasuk kuku, setiap kali mandi. Gunakan alas kaki yang baik, dan usahakan untuk tidak berlama-lama memakai sepatu.

 

 

Bagaimana Menghilangkan Stres Pada Ibu Hamil ?


Stres yang dialami ibu hamil tak baik bagi tumbuh kembang janin. Oleh karena itu, usahakan selalu berpikir positif tentang kehamilan. Seandainya ada masalah, konsultasikan pada dokter kandungan. Intinya, kehamilan jangan sampai memenjarakan ibu. Lakukan semua hal yang menyenangkan selama hamil, seperti jalan-jalan ke pantai, berekreasi, berkumpul dengan teman-teman, mendalami hobi yang memungkinkan, dan menulis blog. Semua aktivitas tersebut sangat penting untuk menjaga ketenangan batin. Jika ibu tenang dan bahagia, janin pun ikut merasakannya.

 

 

Apa Akibat Hipertensi Pada Wanita Hamil ?


Apakah ibu kerap mengalami pusing atau sakit kepala yang kadang disertai bengkak di daerah tungkai? Bila ya, baiknya ibu segera melakukan pemeriksaan tekanan darah karena dikhawatirkan terjadi hipertensi alias tekanan darah tinggi. Pada kondisi hipertensi, tekanan darah bisa mencapai 140/90, padahal batas normal untuk tekanan darah atas antara 100-120 dan tekanan darah bawah 70-85. Bila dilakukan pemeriksaan laboratorium akan ditemui adanya protein yang tinggi dalam urine.

Pada kasus ibu, hipertensi ini bisa terjadi sejak sebelum hamil, atau bisa juga terjadi saat hamil (preeklamsia dan eklamsia). Preeklamsia ringan ditandai dengan tekanan darah meninggi, protein yang berlebihan dalam urine, pembengkakan, serta kenaikan berat badan yang cepat. Gejala klinisnya : penglihatan menjadi kabur, perut terasa sakit atau panas, sakit kepala, serta denyut nadi yang cepat. Selain itu, bengkak karena preeklamsia tidak hanya terjadi di kaki, tapi juga di wajah dan tangan.

Risiko eklamsia, ibu bisa mengalami kejang hingga tak terselamatkan. Tentunya jika ibu sampai tidak tertolong, janin pun bisa mengalami nasib yang sama. Kalaupun hidup, bisa terjadi kelahiran prematur, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Selain itu, jika aliran darah ke janin berkurang, ia dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan.

Tentu saja hipertensi tak selalu berdampak buruk bagi kehamilan. Asalkan terkontrol, penyakit tekanan darah tinggi ini tak akan jadi masalah. Bahkan, untuk kasus preeklamsia, pada umumnya setelah masa kehamilan akan menghilang dengan sendirinya.

 

 

Dairy Food Yang Bermanfaat Bagi Wanita Hamil


Makanan olahan dari susu atau yang sering diistilahkan dengan dairy food sangat bermanfaat untuk wanita hamil. Susu, keju dan youghurt mengandung kalsium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Bagaimana jika ibu tak suka susu dan hasil olahannya ?  Siasati dengan menyembunyikan bahan tersebut dengan wujud berbeda, seperti aneka kue, yang pastinya akan terasa lezat. Bisa juga dengan mengkonsumsi makanan pengganti, seperti : aneka kacang-kacangan, susu kedelai, tahu, ikan, bayam, kangkung dan sebagainya. Hanya saja, kadar kalsium pada makanan pengganti ini tak setinggi seperti yang terdapat pada susu dan hasil olahannya.

 

 

Bawalah “Buku Ibu” Kemanapun Pergi


Ibu, setiap kali melakukan kontrol kehamilan, pastikan dokter mencatat hasil diagnosisnya bukan hanya direkam medis yang disimpan di rumah sakit/klinik, tapi juga di buku catatan medis yang biasa ibu bawa pulang (Buku Ibu). Catatan seperti : berat badan, tekanan darah, kondisi ibu, obat-obatan yang diberikan, hingga kasus-kasus yang ibu alami, merupakan riwayat kesehatan dan kehamilan yang amat penting. Bawalah buku ini kemanapun ibu pergi untuk mengantisipasi jika ibu harus mendapat pertolongan medis di tempat lain.

 

 

Trimester Kedua : Masa Paling Mengasyikkan


Hal ini karena di trimester dua kehamilan, segala keluhan-keluhan yang ibu alami di trimester satu, seperti : morning sickness alias mual muntah di pagi hari, pusing, tidak nafsu makan, dan lainnya, sudah berkurang atau bahkan lenyap sama sekali. Dengan begitu, ibu bisa kembali beraktivitas “normal”, bahkan (bagi ibu yang kehamilannya tidak bermasalah) dapat bepergian jauh atau travelling menggunakan pesawat terbang. Ini karena posisi janin di trimester dua sudah lebih kuat ketimbang waktu trimester satu.

Bagaimana dengan trimester tiga ?  Apa boleh buat, ibu tak bisa seasyik di trimester dua, karena perut yang semakin membesar di trimester tiga membuat ibu mudah lelah. Jika dipaksakan tentu akan dapat membahayakan kehamilan, semisal melahirkan sebelum waktunya. Kendati demikian, ibu tetap dapat menikmati trimester tiga ini, antara lain dengan menyiapkan keperluan bagi si buah hati yang akan lahir. Ini pasti akan sangat menyenangkan.

 

 

Saat Tepat Cuti Melahirkan


Kehamilan ibu sudah masuk trimester tiga, berarti ibu perlu siap-siap untuk cuti. Mulai kapan ya enaknya? Tentu terserah ibu, karena ibu-lah yang berhak menentukannya. Ibu bisa mengambilnya sesaat sebelum melahirkan hingga tiga bulan ke depan, bisa juga satu atau dua bulan sebelum melahirkan hingga dua atau satu bulan sesudah melahirkan. Namun idealnya, cuti melahirkan dimulai dua minggu atau satu minggu sebelum tiba waktu bersalin. Selain membuat ibu dapat melakukan berbagai persiapan, ibu pun akan memiliki waktu lebih lama bersama si buah hati.

 

 

Kaki Harus Lurus Setelah Proses Persalinan


Pascapersalinan, baik saat berjalan maupun berbaring, kaki harus lurus. Dalam arti, kaki kanan dan kaki kiri tidak boleh saling tumpang tindih ataupun ditekuk. Selain agar jahitan akibat robekan di vagina tak melebar, juga dimaksudkan supaya aliran darah tetap lancar.

 

 

Batasi Konsumsi Vitamin A


Asupan vitamin A selama kehamilan harus dibatasi. Hal ini karena salah satu bentuk turunan dari vitamin A (retinol), bila diberikan dalam dosis tinggi berisiko menimbulkan cacat pada bayi. Oleh karena itu hindari makanan yang mengandung hati hewan, baik itu hati ayam, hati sapi, maupun hati unggas lainnya selama hamil.

 

 

Alergi Dan Penyakit Kulit

 

  • Alergi bisa muncul dalam bentuk gatal-gatal, bersin-bersin, sampai asma. Hal ini disebabkan kehamilan membuat kekebalan tubuh ibu menurun. Belum lagi adanya perubahan kadar hormon progesteron yang akan mempermudah munculnya alergi.
  • Peurigo gestationis, keluhan di kulit yang kerap menyerang ibu hamil, gejalanya berupa beruntusan dan gatal-gatal pada seluruh tubuh. Keluhan ini biasanya muncul di trimester kedua atau ketiga. Apa yang menjadi penyebabnya, sampai saat ini belum diketahui.
  • Herpes sering muncul pada kehamilan, muncul di dada atau sekitar daerah genital.
Solusi :
  • Hindari alergen atau zat-zat pemicu alergi.
  • Konsumsi makanan rendah lemak, tapi tinggi karbohidrat dan protein.
  • Jika masih gagal setelah melakukan hal tersebut, sebaiknya ibu segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Kalaupun ibu hamil harus minum obat, dokter akan memastikan obat tersebut aman untuk janin.

 

 

 

Risiko Perdarahan Bagi Ibu Hamil Perokok

 

  • Ibu perokok dan peminum alkohol berisiko dua kali lipat mengalami perdarahan saat hamil.
  • Merokok saat hamil bukan hanya mengganggu kesehatan ibu, tapi juga mempengaruhi kesehatan janin, semisal cacat janin.
  • Alkohol bersifat larut dalam air, jadi cepat diserap oleh seluruh organ tubuh, sementara bagian yang terbuang hanya berkisar 5-15% saja melalui keringat, paru-paru dan urine. Alkohol yang terserap mengalir melalui aliran darah ibu hamil, masuk ke dalam saluran darah janin di kandungan. Efeknya : bisa menyebabkan kelainan otak, epilepsi, dan Fetal Alcohol Syndrom (FAS).

 

 

 

Apakah Perlu Operasi Sesar ?


Persalinan sesar harus dilakukan berdasarkan indikasi medis. Jadi, persalinan ini dilakukan jika tidak ada pilihan aman lainnya supaya ibu dan atau bayi selamat terlahir ke dunia. Contohnya : ibu hamil pengidap HIV/AIDS, asma berat, penyakit/kelainan jantung, bayi yang terlilit tali pusat, tali pusat bayi pendek, dan air ketuban habis. Karena itulah, di luar negeri, lebih khusus lagi negara maju seperti : Amerika, Inggris,  dan Jepang, dokter tidak pernah mau melayani sesar berdasarkan permintaan ibu tanpa adanya indikasi medis tertentu.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai masalah seputar ibu hamil, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Friday, June 27, 2014

Seputar Masalah Puasa Pada Ibu Hamil

puasa pada ibu hamil
Dalam suasana menjelang bulan puasa ini, saya ingin menulis berbagai pertanyaan atas seputar masalah puasa pada ibu hamil selama bulan yang suci ini. Terutama sekali mengenai masalah-masalah kesehatan yang mungkin terjadi dan akibatnya pada ibu hamil dan janin selama bulan puasa.

 

 

Puasa Saat Program Kehamilan


Selama menjalani program kehamilan tidak ada larangan untuk berpuasa. Agama juga tidak menoleransi alasan program kehamilan untuk tidak berpuasa.

Juga tidak ada pengaruh negatif dari berpuasa bagi calon ibu yang sedang mengikuti program kehamilan. Justru dengan menjalankan ibadah puasa semoga program kehamilan lebih berhasil karena semuanya bisa terjadi hanya dengan izin Tuhan.

 

 

Hamil 4 Minggu Ingin Puasa


Tidak ada efek berpuasa, bagi janin dengan usia kehamilan 4 minggu. Memang, pada usia kehamilan trimester pertama calon ibu sering mual dan muntah. Hal ini terjadi karena penyesuaian tubuh terhadap hormon kehamilan. Nah, jika hal itu terasa memberatkan bagi calon ibu, boleh tidak berpuasa karena agama juga tidak memaksakan ibu hamil untuk tetap berpuasa. Akan tetapi, bila kondisi ibu baik-baik saja, boleh melanjutkan berpuasa.

 

 

Puasa Dapat Mengakibatkan Dehidrasi


Pada usia kehamilan trimester ketiga, janin memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak. Oleh sebab itu, ibu perlu untuk menambah asupan kalori sebesar 2.500 kkal. Jika hal ini tidak tercukupi, calon ibu yang sedang hamil tua akan lebih cepat merasa lemas dan letih.

Jika setiap pagi ibu merasa haus dan mual, hal itu merupakan suatu tanda bahwa tubuh ibu masih kekurangan asupan nutrisi. Jadi ibu tidak perlu memaksakan diri untuk berpuasa bila dalam kondisi seperti itu. Namun bila ibu bisa memperbaiki kondisi tubuh dengan lebih meningkatkan asupan nutrisi, tidak ada larangan untuk berpuasa.

 

 

Mual Bila Perut Kosong


Pada usia kehamilan 3 bulan, tubuh ibu masih dipengaruhi oleh hormon HCG. Kenaikan kadar hormon ini kerap memicu rasa mual, muntah, kembung, dan lemas. Apabila dalam kondisi mual muntah ibu masih meneruskan berpuasa, kondisi itu akan menyebabkan dehidrasi dan membuat kadar hormon HCG dalam darah meningkat sehingga keluhan mual dan muntah akan semakin meningkat.

Untuk berpuasa dengan lancar, ibu perlu menambah asupan makanan dan minuman pada saat sahur maupun berbuka, dengan harapan bisa mencegah dehidrasi sehingga mengurangi kemungkinan terjadi mual dan muntah.

 

 

Perut Kram Saat Puasa


Ibu yang melakukan ibadah puasa tidak akan membuat janin kekurangan persediaan nutrisi. Pasalnya, janin tetap akan mendapat asupan nutrisi dari aliran darah plasenta. Meskipun terdapat perubahan pola makan selama berpuasa, asalkan calon ibu tetap mengkonsumsi makanan sehat yang dibutuhkan selama hamil, bayi tetap mendapat nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya.

Kram yang ibu rasakan pada saat puasa sebelumnya bisa disebabkan dehidrasi. Jadi, bila ingin tetap berpuasa, ibu harus memperbaiki jumlah dan kandungan asupan makanan dan minuman serta konsultasi lebih lanjut pada dokter.

 

 

Apakah Puasa Dapat Mempengaruhi Berat Janin ?


Pada usia kehamilan trimester ketiga, kebutuhan nutrisi janin memang lebih meningkat. Namun hal itu tidak menjadi suatu hambatan bagi calon ibu untuk tetap berpuasa, selagi kondisi kesehatannya memungkinkan.

Rasa nyeri yang ibu rasakan di perut bagian bawah bisa saja merupakan suatu tanda kontraksi palsu. Hal ini disebabkan oleh aktivitas berlebihan ataupun ibu mengalami dehidrasi (kekurangan cairan). Apabila ibu hamil berniat berpuasa, ada baiknya untuk menambah asupan nutrisi pada waktu sahur dan berbuka. Suplemen vitamin yang perlu diminum selama berpuasa sama saja dengan suplemen prenatal yang biasa ibu minum selama kehamilan.

 

 

Saat Puasa, Badan Jadi Lemas


Jika ibu merasa lemas, pusing adalah pertanda otak tidak mendapat cukup aliran darah dan oksigen. Jika istirahat selama setengah jam tidak membuat ibu lebih baik, minumlah sampai merasa lebih baik. Jika setelah minum ibu tidak merasa baikan, pilihlah makanan ringan yang kaya karbohidrat seperti roti atau biskuit.

Pada saat hamil kebutuhan nutrisi meningkat karena ibu harus mencukupi kebutuhan janin. Oleh sebab itu, pada saat berpuasa akan terasa lebih lemas apabila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi. Supaya bisa lancar berpuasa, pada saat sahur makanlah makanan bergizi seimbang. Pilihlah makanan yang melepaskan energi secara perlahan, yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, biji-bijian, umbi-umbian dan makanan yang kaya serat seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah-bahan. Jangan lupa, konsumsi sumber protein seperti daging, susu dan telur, dan perbanyak konsumsi buah-buahan. Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana (gula) karena akan merangsang produksi hormon insulin untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Akibatnya, kadar gula akan menurun dan calon ibu akan merasa lemas, pusing dan perut terasa perih.

Pada saat berbuka puasa, hindarilah makan makanan yang mengandung gula tinggi secara berlebihan karena hal ini akan menyebabkan rasa kenyang yang cepat dan membuat ibu mengabaikan makanan berserat dan berprotein. Terlalu banyak konsumsi makanan yang manis dan tidak memperhatikan kebutuhan protein berefek tidak baik untuk kondisi ibu dan janin.

 

 

Puasa Saat Menyusui


Ibu yang menyusui boleh saja berpuasa, selagi kondisi ibu dan bayi sehat. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan ibu dan bayi tetap terpenuhi, sekaligus ibu tetap sehat selama berpuasa.

Pada dasarnya bayi bisa menyusu kapan saja meskipun ibu berpuasa. Namun, ketika berpuasa produksi ASI akan berkurang dan pada waktu berbuka produksi ASI akan melimpah. Karena itu, usahakan bayi lebih banyak menyusu pada waktu malam setelah berbuka hingga waktu sahur.

Pastikan ibu makan sebanyak 3 kali sehari, yaitu ketika sahur, berbuka puasa, dan menjelang tidur setelah salat Tarawih. Ibu menyusui perlu mengkonsumsi 50% karbohidrat, 20% lemak, dan 30% protein agar bisa menghasilkan ASI yang berkualitas.

Saat berpuasa cairan tubuh akan berkurang 2-3%, jadi ibu harus memperbanyak minum air putih pada saat berbuka dan sahur. Kondisi psikologis ibu juga harus diperhatikan selama menyusui karena hal ini berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Usahakan untuk ikhlas dan menikmati ibadah puasa sehingga tidak menjadi suatu beban psikologis yang dapat merugikan produksi ASI.

 

 

Manfaat Berpuasa Bagi Ibu Hamil


Ibadah puasa tidak memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan calon ibu maupun janin. Apabila pada saat awal hamil kenaikan berat badan tidak mencapai 3,5 – 4 kg atau di masa akhir kehamilan kenaikannya masih di bawah 12,5 – 14 kg, disarankan untuk tidak berpuasa karena dikhawatirkan akan menggangu perkembangan janin.

Dari segi kesehatan ibu, sebenarnya ibadah puasa memberikan waktu istirahat bagi pencernaan dan juga dapat mencegah penyakit yang dapat timbul akibat pola makan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan kegemukan dan penyakit degeneratif pada calon ibu dan janin. Puas merupakan terapi detoksifikasi karena dengan berpuasa asupan kalori yang masuk akan terbatasi sehingga akan menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.

 

 

Ingin Puasa Tapi Cepat Lapar


Rasa lapar yang ibu rasakan merupakan suatu tanda klinis bahwa masih kekurangan asupan nutrisi. Namun bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis ibu yang merasa takut apabila kekurangan makan akan berdampak buruk bagi janin. Hal ini bisa disikapi dengan memperbaiki asupan nutrisi ibu.

Hindarilah makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi karena akan menyebabkan lonjakan mendadak hormon insulin. Akibatnya, ibu akan merasa lebih cepat lapar. Pilihlah bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti umbi-umbian, protein dan makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan.

 

 

Janin Malas Gerak Saat Puasa


Pada usia kehamilan trimester ketiga, janin memang memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak. Pusing yang ibu rasakan dan berkurangnya gerakan janin merupakan suatu pertanda bahwa tubuh kekurangan nutrisi. Janin yang kekurangan nutrisi akan mengurangi gerakannya untuk menghemat pengeluaran kalorinya. Apabila terjadi kondisi seperti itu, ibu tidak diperbolehkan untuk melanjutkan puasa sampai kondisi kesehatan ibu memang memungkinkan untuk berpuasa.

 

 

Berpuasa Saat Hamil Muda


Berpuasa tidak mengganggu kesehatan ibu dan janin. Apalagi dengan usia kandungan yang masih satu bulan, janin belum memerlukan asupan nutrisi yang besar. Jadi selagi ibu merasa sanggup dan tidak ada gangguan mual dan muntah, boleh saja berpuasa tanpa harus khawatir mengganggu janin.

 

 

Makanan Yang Perlu Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil Kala Berpuasa


Ibu boleh berpuasa selagi tidak ada gangguan kesehatan, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Selama berpuasa usahakan untuk minum air sebanyak 2 liter untuk mencegah dehidrasi. Makanan yang harus dikonsumsi sewaktu sahur adalah yang bergizi seimbang, yaitu mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, biji-bijian, umbi-umbian dan makanan yang kaya serat seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa konsumsi sumber protein seperti daging, susu dan telur, serta perbanyak konsumsi buah-buahan.

Pada saat berbuka puasa hindarilah makan makanan yang mempunyai kandungan gula yang tinggi secara berlebihan karena akan menyebabkan rasa kenyang yang cepat dan membuat ibu mengabaikan makanan berserat dan berprotein.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Wednesday, June 25, 2014

Menghindari Penularan Infeksi Ibu Hamil Ke Janin

Ini yang perlu dilakukan ibu hamil saat terjangkit hepatitis, cacar air, TB atau penyakit infeksi lainnya. Kekhawatiran bahwa penyakit infeksi yang diderita ibu hamil dapat menular adalah hal yang wajar. Bagaimanapun kehidupan janin masih sangat bergantung pada ibu. Mulai makanan dan sirkulasi darah, semua berasal dari ibu lewat ketuban ataupun aliran darah. Karena itulah penularan penyakit yang dialami ibu hamil pada janin biasanya terjadi secara intrauterin (dalam kandungan).

Idealnya, tentu ibu hamil jangan sampai terkena penyakit infeksi, namun tak ada salahnya mengetahui penyakit apa saja yang berisiko menular ke janin. Tujuannya bukan untuk membuat khawatir, tapi justru untuk meningkatkan kepedulian ibu agar mau menjalani hidup sehat, terutama saat hamil.

Berikut ini adalah beberapa infeksi yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan beserta penjelasannya :

 

 

Varisela (cacar air / chickenpox)


cacar air pada ibu hamil
Infeksi akut ini disebabkan virus varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa (selaput lendir kulit). Bila saat terkena usia kandungan ibu di atas 20 minggu, umumnya cacar air tidak akan menimbulkan gangguan serius pada calon bayi.

Namun untuk kandungan di bawah 20 minggu, cacar air bisa  menyebabkan infeksi kongenital varisela (kelainan bawaan) yang diturunkan pada bayi. Seperti, kelainan pada otot dan tulang, kelainan pada tungkai kaki dan tangan, dan ketidaknormalan penglihatan. Cacar air juga meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir terinfeksi sehingga tampak bintik-bintik cacar pada tubuh atau tampak lesi-lesi di wajahnya.

Saran : Segera konsultasikan pada dokter. Pengobatan antivirus yang aman bagi janin umumnya diberikan untuk memperingan penyakit serta mencegah penyebaran virus. Vitamin seperti B kompleks dan E bisa diresepkan demi meningkatkan daya tahan tubuh ibu. Dapat juga diberikan bedak tertentu untuk mengurangi rasa gatal di kulit.

 

 

Tuberkulosis (TB)


tuberkulosis pada ibu hamil
Tuberkulosis jarang ditularkan melalui intrauterin (dalam kandungan). Jadi, amat sedikit kasus TB kongenital pada janin. Penularan TB umumnya lewat udara / droplet (percikan ludah pengidap), maka kemungkinan besar justru ibu menularkannya pada bayi setelah dilahirkan. Misal, karena menyusui tidak menggunakan masker.

Saran : Obat-obatan tuberkulosis hendaknya dikonsultasikan pada dokter agar aman dan tidak menimbulkan efek pada janin hingga ia dilahirkan. Pengobatan TB tetap dilakukan setelah ibu melahirkan. Pencegahan selanjutnya pada bayi adalah dengan pemberian imunisasi BCG setelah lahir.

 

 

Hepatitis


hepatitis pada ibu hamil
Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati. Penularan dapat terjadi pada janin bila ibu hamil mengidap hepatitis A, B, C atau E. Penularan bisa juga lewat darah dan selaput lendir ketika bayi telah dilahirkan.

Saran : Ibu yang diketahui terkena infeksi Hepatitis B, harus segera mengkonsultasikan pada dokter. Umumnya dalam waktu 24 jam setelah bayi dilahirkan dari ibu dengan HbSAg positif, bayi akan diberikan imunisasi hepatitis B dan imunisasi pasif dengan pemberian immunoglobulin Hepa B. Pemberian imunisasi ini untuk meminimalkan kejadian hepatitis B pada bayi. Selain imunisasi, ditingkatkan pula imunitas tubuh bayi lewat pemberian ASI. Untuk hepatitis jenis lain belum tersedia vaksinasinya.

 

 

Malaria


malaria pada ibu hamil
Sebenarnya penyakit ini semakin jarang ditemui, kecuali di beberapa daerah di indonesia timur.

Penyakit malaria ini disebabkan oleh parasit. Saat terkena malaria, ibu mengalami daya tahan yang menurun, tubuhnya demam, mengalami anemia, hipoglikemia, dan lainnya. Dampaknya bisa berat bagi kondisi ibu dan juga janin. Risikonya bisa terjadi keguguran, prematuritas, bayi berat lahir rendah.

Saran : Konsultasikan pada dokter. Umumnya akan diberikan obat-obatan antimalaria yang aman buat ibu hamil dan janin.

 

 

Cytomegalovirus / CMV


cytomegalovirus pada kehamilan
Ibu hamil biasanya diketahui terkena CMV saat pemeriksaan kehamilan seperti ada riwayat keguguran atau pernah mempunyai anak dengan kelainan. Sulit membedakan infeksi CMV dengan influenza karena gejalanya hampir sama, seperti demam ringan, nyeri otot, dan pusing. Virus CMV bisa ditemui pada urine janin di usia kehamilan 20 minggu melalui pemeriksaan amniosentesis. Hasil lebih maksimal bila jumlah cairannya lebih dari 20.000 ml.

CMV dapat menyebabkan kelainan kongenital pada bayi, seperti gangguan mata, pendengaran, susunan saraf pusat atau serebral, otaknya kecil (mikrosefali), dan sebagainya.

Saran : Pengobatan CMV sama dengan pengobatan pada infeksi virus lainnya, yaitu dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penularan penyakit. Untuk itu imunitas ibu hamil perlu ditingkatkan dengan makanan yang bergizi, istirahat cukup, memperhatikan kebersihan dan sanitasi lingkungan. Obat-obatan juga diberikan yang aman bagi kehamilan.

 

 

Infeksi Chlamydia


infeksi chlamydia pada ibu hamil
Penyakit yang disebabkan bakteri Chlamydia Trachomatis ini ditularkan melalui hubungan seksual. Gejalanya, ibu mengalami infeksi saluran kemih atau sering keputihan.

Skrining awal bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah serologi Chlamydia (IgG dan IgM Chlamydia). Infeksi ini dapat menimbulkan masalah pada janin terutama saat dilahirkan karena penularannya melalui selaput lendir / mukosa di vagina. Efeknya pada janin bisa terjadi gangguan pada mata, nasofaring, dan paru-paru yang bisa menyebabkan pneumonia.

Saran : Pemberian obat-obatan yang aman bagi kehamilan sehingga meminimalkan tertularnya pada bayi ketika dilahirkan.

 

 

Toksoplasma


toksoplasma pada kehamilan
Penyebabnya parasit Toksoplasma Gondii. Umumnya infeksi ini terdeteksi lewat skrining TORCH.

Toksoplasma yang menyerang di trimester awal kehamilan bisa mengakibatkan keguguran. Bila di trimester 2-3, ada risiko janin mengalami kecacatan, seperti kelainan bawaan pada susunan saraf pusat, hidrosefalus, makrosefalus, dan gangguan pendengaran.

Saran : 
  • Hindari makanan yang tidak dimasak atau daging yang tidak matang karena parasit Toksoplasma Gondii dapat ditularkan lewat makanan tersebut.

  • Cuci bersih semua alat makan dan minum dan simpan di tempat tertutup rapat agar tidak terkena kotoran.

  • Tindakan medis untuk Toksoplasmosis adalah dengan pemberian obat-obatan yang aman bagi janin. Seperti antitoksoplasma sebelum hamil dan di saat hamil.

  • Tanpa adanya penanganan medis, toksoplasma bisa menyebabkan kelainan pada janin. Ibu harus diinformasikan segala kemungkinan risikonya namun sesedikit mungkin hindari aborsi / penghentian kehamilan.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai masalah seputar ibu hamil, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.