Friday, June 27, 2014

Seputar Masalah Puasa Pada Ibu Hamil

puasa pada ibu hamil
Dalam suasana menjelang bulan puasa ini, saya ingin menulis berbagai pertanyaan atas seputar masalah puasa pada ibu hamil selama bulan yang suci ini. Terutama sekali mengenai masalah-masalah kesehatan yang mungkin terjadi dan akibatnya pada ibu hamil dan janin selama bulan puasa.

 

 

Puasa Saat Program Kehamilan


Selama menjalani program kehamilan tidak ada larangan untuk berpuasa. Agama juga tidak menoleransi alasan program kehamilan untuk tidak berpuasa.

Juga tidak ada pengaruh negatif dari berpuasa bagi calon ibu yang sedang mengikuti program kehamilan. Justru dengan menjalankan ibadah puasa semoga program kehamilan lebih berhasil karena semuanya bisa terjadi hanya dengan izin Tuhan.

 

 

Hamil 4 Minggu Ingin Puasa


Tidak ada efek berpuasa, bagi janin dengan usia kehamilan 4 minggu. Memang, pada usia kehamilan trimester pertama calon ibu sering mual dan muntah. Hal ini terjadi karena penyesuaian tubuh terhadap hormon kehamilan. Nah, jika hal itu terasa memberatkan bagi calon ibu, boleh tidak berpuasa karena agama juga tidak memaksakan ibu hamil untuk tetap berpuasa. Akan tetapi, bila kondisi ibu baik-baik saja, boleh melanjutkan berpuasa.

 

 

Puasa Dapat Mengakibatkan Dehidrasi


Pada usia kehamilan trimester ketiga, janin memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak. Oleh sebab itu, ibu perlu untuk menambah asupan kalori sebesar 2.500 kkal. Jika hal ini tidak tercukupi, calon ibu yang sedang hamil tua akan lebih cepat merasa lemas dan letih.

Jika setiap pagi ibu merasa haus dan mual, hal itu merupakan suatu tanda bahwa tubuh ibu masih kekurangan asupan nutrisi. Jadi ibu tidak perlu memaksakan diri untuk berpuasa bila dalam kondisi seperti itu. Namun bila ibu bisa memperbaiki kondisi tubuh dengan lebih meningkatkan asupan nutrisi, tidak ada larangan untuk berpuasa.

 

 

Mual Bila Perut Kosong


Pada usia kehamilan 3 bulan, tubuh ibu masih dipengaruhi oleh hormon HCG. Kenaikan kadar hormon ini kerap memicu rasa mual, muntah, kembung, dan lemas. Apabila dalam kondisi mual muntah ibu masih meneruskan berpuasa, kondisi itu akan menyebabkan dehidrasi dan membuat kadar hormon HCG dalam darah meningkat sehingga keluhan mual dan muntah akan semakin meningkat.

Untuk berpuasa dengan lancar, ibu perlu menambah asupan makanan dan minuman pada saat sahur maupun berbuka, dengan harapan bisa mencegah dehidrasi sehingga mengurangi kemungkinan terjadi mual dan muntah.

 

 

Perut Kram Saat Puasa


Ibu yang melakukan ibadah puasa tidak akan membuat janin kekurangan persediaan nutrisi. Pasalnya, janin tetap akan mendapat asupan nutrisi dari aliran darah plasenta. Meskipun terdapat perubahan pola makan selama berpuasa, asalkan calon ibu tetap mengkonsumsi makanan sehat yang dibutuhkan selama hamil, bayi tetap mendapat nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya.

Kram yang ibu rasakan pada saat puasa sebelumnya bisa disebabkan dehidrasi. Jadi, bila ingin tetap berpuasa, ibu harus memperbaiki jumlah dan kandungan asupan makanan dan minuman serta konsultasi lebih lanjut pada dokter.

 

 

Apakah Puasa Dapat Mempengaruhi Berat Janin ?


Pada usia kehamilan trimester ketiga, kebutuhan nutrisi janin memang lebih meningkat. Namun hal itu tidak menjadi suatu hambatan bagi calon ibu untuk tetap berpuasa, selagi kondisi kesehatannya memungkinkan.

Rasa nyeri yang ibu rasakan di perut bagian bawah bisa saja merupakan suatu tanda kontraksi palsu. Hal ini disebabkan oleh aktivitas berlebihan ataupun ibu mengalami dehidrasi (kekurangan cairan). Apabila ibu hamil berniat berpuasa, ada baiknya untuk menambah asupan nutrisi pada waktu sahur dan berbuka. Suplemen vitamin yang perlu diminum selama berpuasa sama saja dengan suplemen prenatal yang biasa ibu minum selama kehamilan.

 

 

Saat Puasa, Badan Jadi Lemas


Jika ibu merasa lemas, pusing adalah pertanda otak tidak mendapat cukup aliran darah dan oksigen. Jika istirahat selama setengah jam tidak membuat ibu lebih baik, minumlah sampai merasa lebih baik. Jika setelah minum ibu tidak merasa baikan, pilihlah makanan ringan yang kaya karbohidrat seperti roti atau biskuit.

Pada saat hamil kebutuhan nutrisi meningkat karena ibu harus mencukupi kebutuhan janin. Oleh sebab itu, pada saat berpuasa akan terasa lebih lemas apabila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi. Supaya bisa lancar berpuasa, pada saat sahur makanlah makanan bergizi seimbang. Pilihlah makanan yang melepaskan energi secara perlahan, yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, biji-bijian, umbi-umbian dan makanan yang kaya serat seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah-bahan. Jangan lupa, konsumsi sumber protein seperti daging, susu dan telur, dan perbanyak konsumsi buah-buahan. Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana (gula) karena akan merangsang produksi hormon insulin untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Akibatnya, kadar gula akan menurun dan calon ibu akan merasa lemas, pusing dan perut terasa perih.

Pada saat berbuka puasa, hindarilah makan makanan yang mengandung gula tinggi secara berlebihan karena hal ini akan menyebabkan rasa kenyang yang cepat dan membuat ibu mengabaikan makanan berserat dan berprotein. Terlalu banyak konsumsi makanan yang manis dan tidak memperhatikan kebutuhan protein berefek tidak baik untuk kondisi ibu dan janin.

 

 

Puasa Saat Menyusui


Ibu yang menyusui boleh saja berpuasa, selagi kondisi ibu dan bayi sehat. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan ibu dan bayi tetap terpenuhi, sekaligus ibu tetap sehat selama berpuasa.

Pada dasarnya bayi bisa menyusu kapan saja meskipun ibu berpuasa. Namun, ketika berpuasa produksi ASI akan berkurang dan pada waktu berbuka produksi ASI akan melimpah. Karena itu, usahakan bayi lebih banyak menyusu pada waktu malam setelah berbuka hingga waktu sahur.

Pastikan ibu makan sebanyak 3 kali sehari, yaitu ketika sahur, berbuka puasa, dan menjelang tidur setelah salat Tarawih. Ibu menyusui perlu mengkonsumsi 50% karbohidrat, 20% lemak, dan 30% protein agar bisa menghasilkan ASI yang berkualitas.

Saat berpuasa cairan tubuh akan berkurang 2-3%, jadi ibu harus memperbanyak minum air putih pada saat berbuka dan sahur. Kondisi psikologis ibu juga harus diperhatikan selama menyusui karena hal ini berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Usahakan untuk ikhlas dan menikmati ibadah puasa sehingga tidak menjadi suatu beban psikologis yang dapat merugikan produksi ASI.

 

 

Manfaat Berpuasa Bagi Ibu Hamil


Ibadah puasa tidak memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan calon ibu maupun janin. Apabila pada saat awal hamil kenaikan berat badan tidak mencapai 3,5 – 4 kg atau di masa akhir kehamilan kenaikannya masih di bawah 12,5 – 14 kg, disarankan untuk tidak berpuasa karena dikhawatirkan akan menggangu perkembangan janin.

Dari segi kesehatan ibu, sebenarnya ibadah puasa memberikan waktu istirahat bagi pencernaan dan juga dapat mencegah penyakit yang dapat timbul akibat pola makan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan kegemukan dan penyakit degeneratif pada calon ibu dan janin. Puas merupakan terapi detoksifikasi karena dengan berpuasa asupan kalori yang masuk akan terbatasi sehingga akan menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.

 

 

Ingin Puasa Tapi Cepat Lapar


Rasa lapar yang ibu rasakan merupakan suatu tanda klinis bahwa masih kekurangan asupan nutrisi. Namun bisa juga disebabkan oleh faktor psikologis ibu yang merasa takut apabila kekurangan makan akan berdampak buruk bagi janin. Hal ini bisa disikapi dengan memperbaiki asupan nutrisi ibu.

Hindarilah makanan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi karena akan menyebabkan lonjakan mendadak hormon insulin. Akibatnya, ibu akan merasa lebih cepat lapar. Pilihlah bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti umbi-umbian, protein dan makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan.

 

 

Janin Malas Gerak Saat Puasa


Pada usia kehamilan trimester ketiga, janin memang memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak. Pusing yang ibu rasakan dan berkurangnya gerakan janin merupakan suatu pertanda bahwa tubuh kekurangan nutrisi. Janin yang kekurangan nutrisi akan mengurangi gerakannya untuk menghemat pengeluaran kalorinya. Apabila terjadi kondisi seperti itu, ibu tidak diperbolehkan untuk melanjutkan puasa sampai kondisi kesehatan ibu memang memungkinkan untuk berpuasa.

 

 

Berpuasa Saat Hamil Muda


Berpuasa tidak mengganggu kesehatan ibu dan janin. Apalagi dengan usia kandungan yang masih satu bulan, janin belum memerlukan asupan nutrisi yang besar. Jadi selagi ibu merasa sanggup dan tidak ada gangguan mual dan muntah, boleh saja berpuasa tanpa harus khawatir mengganggu janin.

 

 

Makanan Yang Perlu Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil Kala Berpuasa


Ibu boleh berpuasa selagi tidak ada gangguan kesehatan, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Selama berpuasa usahakan untuk minum air sebanyak 2 liter untuk mencegah dehidrasi. Makanan yang harus dikonsumsi sewaktu sahur adalah yang bergizi seimbang, yaitu mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, biji-bijian, umbi-umbian dan makanan yang kaya serat seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa konsumsi sumber protein seperti daging, susu dan telur, serta perbanyak konsumsi buah-buahan.

Pada saat berbuka puasa hindarilah makan makanan yang mempunyai kandungan gula yang tinggi secara berlebihan karena akan menyebabkan rasa kenyang yang cepat dan membuat ibu mengabaikan makanan berserat dan berprotein.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.