Saturday, June 20, 2015

Tips Menjalani Puasa Ramadhan Untuk Ibu Hamil

tips puasa ramadhan untuk ibu hamil
Bulan Ramadhan telah tiba dan tidak terkecuali bagi ibu hamil, tentu saja ingin juga menjalani puasa di bulan Ramadhan ini. Lalu, apakah ibu hamil boleh puasa Ramadhan? Tentu saja keinginan ini adalah keinginan yang wajar saja, hanya saja hal ini harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Jika dokter mengijinkannya, maka ibu hamil dapat berpuasa selama bulan Ramadhan yang suci ini.

Puasa di bulan yang suci ini, tentu saja pada awalnya akan terasa berat. Tetapi niat kuat dan dengan dukungan suami, tentu ibu akan dapat berpuasa sebulan penuh.



Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Ibu Hamil


Sebetulnya terdapat beberapa manfaat dari puasa Ramadhan bagi ibu yang sedang hamil. Apalagi kehamilan memang bukanlah halangan untuk berpuasa. Jika kondisi ibu dan janin memang sehat, tentu akan lebih baik jika berpuasa. Apalagi berpuasa Ramadhan memungkinkan kita semua untuk mendapatkan asupan nutrisi yang sama seperti di waktu lain. Hanya waktunya saja yang bergeser.

Aktivitas menyusui tidak akan terganggu meski di siang hari tidak ada makanan dan minuman yang masuk ke tubuh ibu. Karena ibu yang sehat sebetulnya memiliki cadangan nutrisi. Setelah berbuka puasa dan makan dengan porsi cukup, cadangan nutrisi ini akan tergantikan.

Jika waktu berpuasa diisi dengan kegiatan serta pola makan yang baik, maka ibu hamil justru akan menjadi lebih sehat. Berbagai penyakit degeneratif dapat dicegah atau diturunkan resikonya, seperti gangguan hiperkolesterol, jantung koroner, dan kencing manis. Karena dengan menahan nafsu untuk tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan, asupan yang masuk pun jadi terseleksi.

Tak hanya itu, saat puasa, sel darah putih akan lebih aktif membangun kekebalan tubuh. Organ pencernaan pun lebih sehat karena mendapat kesempatan beristirahat yang lebih panjang di siang hari. Detoksifikasi juga terjadi karena saat puasa, tubuh menghasilkan antioksidan yang membersihkan zat-zat bersifat racun dari dalam tubuh.

Ibu hamil yang sehat tentu memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memiliki janin yang juga sehat.



Amankah Ibu Hamil Puasa Ramadhan ?


amankah ibu hamil puasa ramadhan
Ini adalah suatu pertanyaan yang sangat sering muncul. Sejumlah penelitian telah membuktikan, puasa Ramadhan pada wanita hamil tidak akan berefek buruk pada janin, baik pertumbuhan dan kesehatan janin maupun kecerdasannya. Bahkan, berpuasa Ramadhan saat hamil juga tidak mengakibatkan kelahiran prematur. Inilah beberapa hasil penelitian tersebut :
  • Penelitian di malaysia terhadap 605 ibu hamil yang berpuasa menunjukkan tidak ada efek pada berat badan si ibu dan berat badan bayi baru lahir.
  • Gambaran kardiotokografi (catatan denyut jantung dan gerakan janin) menunjukkan hasil yang tidak reaktif selama fase puasa, namun kembali reaktif setelah berbuka puasa. Penelitian lain membuktikan, ibu hamil yang berpuasa tidak memiliki efek pada prematuritas dan skor apgar bayi baru lahir.
  • Penelitian menyimpulkan, puasa Ramadhan ketika hamil tidak berefek pada kecerdasan (IQ) anak setelah dewasa.
  • Penelitian yang dilakukan menyimpulkan, puasa Ramadhan saat hamil tidak akan berefek pada pertumbuhan dan kesehatan janin, serta tidak menyebabkan ketonemia (suatu kondisi berbahaya yang dapat mematikan).


Tidak Ada Komplikasi


Namun perlu dipahami, dari sisi medis, tidak semua ibu hamil dapat berpuasa selama bulan Ramadhan. Sekali lagi, agama pun mengizinkan ibu hamil tidak berpuasa. Pertimbangannya, kehamilan mungkin saja membuat kondisi ibu menjadi lemah. Banyak ibu hamil yang mengalami muntah-muntah di trimester pertama atau merasakan ketidaknyamanan luar biasa karena janin mulai besar? Jadi, jika memang ibu tidak kuat berpuasa, kondisi tubuh tak memungkinkan, sebaiknya tidak memaksakan diri.

Pastinya, jika ibu mengalami komplikasi kehamilan berikut ini, sebaiknya tidak berpuasa : perdarahan kehamilan, hipertensi, preeklamsia, muntah-muntah parah, diabetes, plasenta previa, riwayat gangguan nafsu makan (anoreksia atau bulimia), gangguan sistem pencernaan, riwayat batu ginjal, riwayat persalinan prematur, riwayat keluaran persalinan jelek, kurang gizi dan semua kondisi yang mengharuskan ibu hamil minum obat sepanjang hari.

Selain itu, ibu hamil yang menginjak umur kehamilan 9 bulan, juga dianjurkan tidak berpuasa. Penelitian yang dilakukan menyimpulkan, kadar gula darah ibu hamil di trimester 3 yang menjalankan puasa ramadhan lebih rendah dibanding yang tidak. Itulah mengapa, menginjak usia kehamilan 9 bulan, ibu sebaiknya tidak berpuasa. Kadar gula darah ibu yang cukup, berguna untuk tenaga saat melahirkan.

Untuk itu, sebelum berpuasa, ibu dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Jika setelah dilakukan pemeriksaan, ibu dinyatakan sehat dan dokter pun mengizinkan, maka silahkan ibu menjalankan puasa Ramadhan. Namun ingat jangan memaksakan diri. Jika ibu mulai merasa tidak nyaman atau kurang sehat, tak mengapa membatalkan puasa. Ingat, ada si buah hati yang sedang tumbuh dan berkembang di rahim ibu.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.