Monday, November 16, 2015

Buah-Buahan Yang Dilarang Untuk Ibu Hamil, Mitos atau Fakta?

buah yang dilarang untuk ibu hamil, pantangan buah ibu hamil, buah buahan yang dilarang untuk ibu hamil, buah yg dilarang untuk ibu hamil, bolehkah ibu hamil makan buah anggur, buah yang tidak boleh di makan ibu hamil, pantangan buah untuk ibu hamil, buah yang dilarang untuk ibu hamil muda, bolehkah ibu hamil makan buah pepaya, buah yg dilarang ibu hamil, bolehkah ibu hamil makan buah durian, buah yang dilarang buat ibu hamil, bolehkah ibu hamil makan buah nanas, buah yang dilarang dikonsumsi ibu hamil, buah yang tidak boleh di makan ibu hamil muda, buah pantangan ibu hamil muda, buah buahan yang tidak boleh di makan ibu hamil, buah yg dilarang untuk ibu hamil muda, pantangan buah bagi ibu hamil, buah apa saja yang dilarang untuk ibu hamil, pantangan buah untuk ibu hamil muda, pantangan buah-buahan untuk ibu hamil
Banyak buah buahan yang dilarang untuk Ibu hamil. Apakah hal ini adalah mitos atau fakta? Sebelum telanjur berhenti menyantap buah favorit, mari kita simak penjelasan ilmiah dibalik larangan tersebut.


Durian


Buah ini mengandung asam arachidonat dan alkohol yang dapat memicu keguguran ataupun mengakibatkan berat badan bayi menjadi rendah.

FAKTA : Durian aman dikonsumsi saat hamil, asal jangan berlebihan. Sebuah penelitian justru mengungkap durian mengandung organo-sulphur dan tryptophan yang berfungsi sebagai antioksidan. Meski begitu, durian juga mengandung kadar gula dan karbohidrat yang tinggi. Dua biji durian ukuran sedang setara dengan 60 kalori. Karena itu, Ibu hamil yang memiliki diabetes kehamilan harus menghindari buah yang disebut juga sebagai si “raja buah” ini.


Anggur


Mengkonsumsi buah anggur pada masa dua minggu pertama kehamilan rawan membuat kondisi kandungan panas sehingga bisa menyebabkan keguguran.

FAKTA : Buah-buahan berwarna cerah, khususnya yang dagingnya juga berwarna cerah seperti kulitnya, kaya akan flavonoid dan phytochemical. Dua zat ini berfungsi sebagai anti peradangan. Anggur juga termasuk dalam buah-buahan berwarna cerah. Belum ada penelitian yang membuktikan hubungan antara konsumsi buah anggur dan keguguran. Mengkonsumsi buah anggur dalam jumlah tak berlebihan justru dapat membantu dalam masalah konstipasi/sulit BAB yang sering terjadi saat hamil.


Nanas


Buah nanas dapat melunakkan leher rahim sehingga bisa mengakibatkan keguguran (atau persalinan dini bila dikonsumsi pada trimester tiga).

FAKTA : Nanas kerap jadi momok bagi Ibu hamil, karena kandungan bromelain dalam buah ini dipercaya dapat memperbesar risiko keguguran serta mempercepat persalinan. Sesungguhnya, satu buah nanas hanya mengandung bromelain dalam jumlah sangat kecil. Bila Ibu hamil mengkonsumsi sedikitnya 7 (tujuh) buah nanas sekaligus, barulah akan terasa dampaknya. Itupun umumnya hanya akan mengakibatkan perut terasa kembung, mual yang diikuti muntah hingga diare. Jika Ibu hamil bermaksud untuk memakan nanas dengan kandungan bromelain yang paling minim, buang bagian inti nanas yang keras karena di situlah bromelain paling banyak berkumpul.


Pepaya


Buah pepaya yang setengah matang atau mentah dapat memicu kontraksi rahim terutama pada masa awal kehamilan.

FAKTA : Buah pepaya yang setengah matang atau mentah mengandung getah serupa lateks. Getah ini bekerja sebagai hormon prostaglandin dan oksitosin yang dapat memicu kontraksi rahim. Oleh karena itu, Ibu hamil tidak disarankan mengkonsumsi buah pepaya mentah terutama saat hamil muda. Jadi, pantangan Ibu hamil makan buah pepaya setengah matang atau mentah adalah benar, dan bukan hanya mitos. Akan tetapi, buah pepaya yang ranum aman dikonsumsi Ibu hamil. Enzim papain yang ada di dalam buah pepaya ranum bisa membantu masalah pencernaan yang umumnya terjadi saat hamil.


Air Kelapa


Minum air kelapa segar pada trimester pertama kehamilan akan melemahkan kandungan.

FAKTA : Air kelapa kaya potasium, klorida, magnesium, dan elektrolit. Air kelapa juga merupakan sumber serat, riboflavin, vitamin C, sodium dan protein. Minum air kelapa pada trimester pertama justru dapat membantu Ibu hamil mengatasi masalah konstipasi, rasa mual di pagi hari, serta nyeri ulu hati yang kerap terjadi saat hamil. Air kelapa pun banyak mengandung mikromineral. Minum air kelapa dapat membantu menormalkan tekanan darah yang rendah atau tinggi kala hamil.


Kuncinya Adalah Tidak Berlebihan


Sesungguhnya, tidak ada pantangan makanan bagi Ibu hamil. Untuk memastikan janin memperoleh nutrisi terbaik dalam jumlah cukup, Ibu harus menerapkan pola makan bergizi seimbang yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Ibu pun sebaiknya mengkonsumsi makanan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Selain itu, pembelajaran makan pertama dimulai sejak janin berada di dalam rahim, sehingga dengan Ibu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yang bervariasi, akan mendukung proses pembelajaran ini.

Kebutuhan energi Ibu hamil lebih banyak daripada saat tidak hamil. Pada trimester pertama, energi Ibu hamil harus ditambah 180 kkal per hari dan pada trimester kedua-ketiga ditambah 300 kkal per hari. Untuk konsumsi air, Ibu hamil harus menambah minum setiap hari sebanyak 300 ml. Kebutuhan vitamin dan mineralnya pun meningkat. Walau demikian, bukan berarti Ibu hamil harus menambah porsi makan berlebihan agar “cukup untuk berdua”. Contoh : energi 300 kkal sudah bisa diperoleh dari satu iris roti gandum ditambah satu sendok selai kacang.

Kelebihan berat badan Ibu hamil di luar batas normal akan meningkatkan risiko berbagai masalah pada kehamilan, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes kehamilan. Sebaliknya, kebutuhan gizi Ibu hamil yang tidak terpenuhi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otak, fisik, metabolisme, hingga hormon janin. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak pada kecerdasan dan munculnya penyakit, semisal diabetes melitus, tekanan darah tinggi, kanker, dan sebagainya.

Pada prinsipnya, apa yang dikonsumsi berlebihan pasti akan mengganggu kesehatan. Jika terlalu banyak makan yang pedas-pedas atau asam misalnya, bisa timbul gangguan pencernaan, seperti mual, sakit perut, muntah, dan diare. Ibu hamil yang mengalami diare akut berisiko menderita dehidrasi yang dengan sendirinya sangat mengganggu kehamilan.

Hal lain yang juga perlu untuk diperhatikan adalah kebersihan makanan yang akan dikonsumsi. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebelum makan, serta memastikan kebersihan makanan, akan menurunkan risiko terkena penyakit yang disebabkan bakteri, seperti tifus.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.