Monday, November 2, 2015

Tantangan Melamar Kerja Pada Saat Hamil


Bagi seorang calon karyawan wanita, melamar kerja pada saat hamil memang tidaklah mudah. Maklum, sudah bukan rahasia lagi jika banyak perusahaan yang enggan menerima calon karyawan perempuan yang sedang mengandung. Lalu, apakah hal ini berarti tidak ada harapan bagi perempuan yang sedang hamil yang ingin mencari pekerjaan?

Joyce E. Russel, Wakil Dekan di University of Maryland’s Robert H. Smith School of Business dan Direktur di Executive Coaching and Leadership Development Program, menyarankan agar calon karyawan perempuan yang sedang mencari pekerjaan dalam keadaan sedang hamil untuk tidak cepat berputus asa.

Hal ini terutama bagi perempuan yang memiliki bakat dan kemampuan terbilang unik serta spesifik. Jika memiliki bakat dan kemampuan demikian, pasti akan banyak perusahaan yang membutuhkan kehadiran Anda untuk dapat bekerja di perusahaan mereka.

Russel mengutarakan, ada sejumlah hal yang memberatkan bagi perusahaan untuk dapat menerima seorang wanita yang melamar kerja pada saat hamil. Salah satunya ialah jumlah cuti dan hari kerja tak efektif yang akan dilalui oleh karyawan perempuan yang sedang hamil tersebut. Selain itu, ada beberapa kebiasaan dari orang Indonesia, bahwa wanita setelah hamil dan kemudian melahirkan anaknya, maka wanita tersebut akan memutuskan untuk berhenti bekerja dan menjadi sepenuhnya seorang Ibu rumah tangga.

Namun, menurut Russel, sekarang ini sudah banyak perusahaan yang paham dan membutuhkan kemampuan karyawan perempuan yang tidak dimiliki oleh karyawan pria. Kini semakin banyak perusahaan yang telah mencoba untuk ‘melenturkan’ aturan yang berlaku di perusahaan tersebut. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, mereka mencoba untuk membuat perusahaan mereka menjadi lebih ramah terhadap para karyawan perempuan yang sedang menanti buah hati (sedang hamil).

Rekomendasi Russel untuk para calon karyawan perempuan yang melamar kerja pada saat hamil ialah untuk tetap memprioritaskan rencana terhadap keluarga terlebih dahulu. Selanjutnya, cobalah untuk menyebarkan banyak lamaran ke perusahaan yang memang telah terbukti ‘ramah’ kepada karyawan perempuan yang sedang hamil. Jangan lupa juga untuk menyiapkan mental serta kekuatan fisik untuk menjalani berbagai panggilan wawancara kerja. Sementara itu, Russel menyarankan Anda untuk memperkaya diri dengan pengetahuan dan kemampuan lebih. Hal ini bertujuan agar orang lain bisa melihat kelebihan Anda, dan bukan hanya kehamilan Anda.

Selain itu, seorang wanita yang melamar kerja pada saat hamil, juga perlu untuk menunjukkan komitmennya pada perusahaan selama proses wawancara, dengan mengatakan bahwa Ia akan cuti selama 3 bulan untuk melahirkan, akan tetapi setelah itu Ia akan melanjutkan pekerjaannya. Hal ini akan membuat perusahaan lebih mempertimbangkan untuk dapat menerima Anda sebagai pegawai mereka.



Tips Melamar Kerja Pada Saat Hamil


Walaupun sangat disarankan untuk banyak beristirahat, tetapi banyak Ibu hamil yang tetap pada pendiriannya untuk melamar pekerjaan. Hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti masalah finansial, masalah keinginan untuk tidak putus berkarier dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa tips bagi seorang wanita yang memutuskan untuk melamar kerja pada saat hamil :
  • Cobalah untuk berkomunikasi terlebih dahulu dengan suami mengenai keinginan Anda untuk bekerja selama hamil. Peran Suami akan sangat penting untuk ikut menjaga kehamilan Ibu, seperti misalnya mengantar ke tempat kerja dan membantu meringankan pekerjaan di rumah setelah selama seharian penuh Ibu bekerja di kantor. Tanyakan pada Suami, sampai sejauh mana Ia bersedia membantu Anda.
  • Komunikasikan dengan dokter kandungan Ibu, mengenai keinginan Ibu untuk bekerja. Apakah Ibu cukup sehat secara medis untuk bekerja selama hamil? Tanyakan juga mengenai jenis pekerjaan yang sebaiknya Ibu hindari (kondisi kehamilan setiap Ibu hamil tentu akan berbeda-beda).
  • Coba carilah informasi mengenai perusahaan tempat Ibu akan melamar kerja. Bayangkan jika Anda diterima bekerja disana. Apakah tempatnya cukup strategis dicapai dengan kondisi Ibu yang sedang hamil? Dengan apakah Anda akan pergi ke kantor? Jika Anda harus pergi ke kantor dengan angkutan umum, cobalah cari informasi apakah tersedia angkutan umum yang ‘ramah’ terhadap kehamilan Anda.
  • Sebelum melamar pekerjaan di suatu perusahaan, alangkah baiknya Anda untuk terlebih dahulu meneliti kebijakan perusahaan tersebut terhadap karyawan yang sedang hamil, khususnya untuk pegawai yang masih baru. Carilah informasi yang terkait dengan, apakah mereka pernah menerima pegawai yang sedang hamil.
  • Carilah informasi seputar posisi pekerjaan yang akan Anda lamar. Apakah posisi tersebut cukup ‘bersahabat’ terhadap kehamilan Anda? Terutama untuk masalah kesehatan kehamilan Anda.
  • Carilah informasi seputar masalah cuti hamil di perusahaan itu. Hal ini sangat penting karena dalam beberapa bulan ke depan Anda akan sangat membutuhkannya.
  • Carilah juga informasi mengenai kebijakan perusahaan tersebut terhadap seorang Ibu yang sedang dalam masa menyusui bayi-nya. Biasanya seorang Ibu yang telah melahirkan anaknya, tentu sangat ingin untuk dapat memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi-nya tersebut.




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.