Monday, February 15, 2016

Tips Cara Menjaga Kehamilan Agar Tetap Sehat dan Kuat Sampai Melahirkan

Tips Cara Menjaga Kehamilan Agar Tetap Sehat dan Kuat Sampai Melahirkan, cara sehat ibu hamil, kehamilan yang sehat, kehamilan sehat, cara menjaga kehamilan agar tetap sehat, menjaga kehamilan agar tetap sehat, tips hamil sehat sampai melahirkan, tips menjaga kehamilan agar tetap sehat, tips agar kehamilan sehat dan kuat, tips agar hamil sehat
Kehamilan yang dianggap membahagiakan tidak bisa dilepaskan dari kehamilan yang sehat dan kuat sampai saat melahirkan. Untuk itu, ada 5 langkah penting yang harus Ibu perhatikan dan lakukan seperti berikut ini :


Langkah 1 : Konsumsi Makanan Bernutrisi Seimbang


Ibu adalah satu-satunya sumber nutrisi si kecil di dalam kandungan. Untuk itu, dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang agar tercukupi kebutuhan akan zat-zat gizi bagi diri Ibu hamil sendiri dan terlebih lagi untuk janin yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam kandungan.
Kekurangan nutrisi, baik makro (karbohidrat, protein, lemak) maupun mikro (vitamin, mineral), akan berdampak pada kualitas kesehatan Ibu sendiri dan anak yang dilahirkan kelak.

Nutrisi makro adalah zat pembentuk tubuh dan sumber energi. Kurang akan nutrisi makro berpengaruh terhadap berat badan (BB). Ibu menjadi kurus dan lemas. Idealnya, kenaikan BB adalah 1-2 kg/bulan. Selain itu, supply nutrisi dari Ibu kepada janin juga akan berkurang, sehingga membuat janin memiliki berat badan tidak normal, pertumbuhan janin pun akan terhambat dan pada akhirnya hal ini akan mempengaruhi kecerdasannya juga.

Bila kekurangan nutrisi mikro, utamanya zat besi dan asam folat, janin akan berisiko cacat. Satu dari dua Ibu hamil di Indonesia, terindikasi menderita anemia (kurang darah), HB-nya kurang dari 10. Studi yang dilakukan oleh SEAFAST Center IPB pada 2011 juga menunjukkan lebih dari 60% Ibu hamil di Indonesia memiliki asupan nutrisi mikro (seperti : zat besi, vitamin A, vitamin C, asam folat, dan seng) yang rendah. Maka dari itu, dokter kandungan harus memberikan tambahan zat besi kepada Ibu hamil. Jika tidak, Ibu dan janinnya akan kekurangan gizi. Sedangkan kita tahu, gizi otak/IQ bayi itu perlu oksigen yang diperoleh dari darah/zat besi dan asam folat yang berperan dalam membantu mengurangi risiko Neural Tube Defect (cacat otak dan tabung saraf) pada janin di dalam kandungan.
Nah, untuk memenuhi kecukupan nutrisi Ibu hamil, yang terpenting adalah harus makan teratur dan mengkonsumsi makanan beraneka ragam dalam porsi yang seimbang. Jadi, jangan hanya banyak mengkonsumsi karbohidrat (seperti : nasi, roti, kentang), tetapi juga harus mencoba bermacam-macam makanan sehat, yaitu sayuran hijau (kaya akan asam folat dan besi), protein dan lemak hewani (ikan, telur dan daging) dan nabati (kacang-kacangan, minyak zaitun), serta buah-buahan.

Bagaimana dengan susu? Susu bisa menjadi pelengkap nutrisi, terutama untuk Ibu hamil yang mengalami gangguan kurangnya asupan di trimester pertama akibat mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Umumnya, susu kehamilan sudah mempunyai komposisi yang baik untuk Ibu hamil, diantaranya zat besi (mencegah anemia, kelahiran dini, dan berat bayi lahir rendah), asam folat (berperan penting dalam pembentukan saraf dan otak janin), kalsium (berperan dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi), dan asam linoleat alias omega-6 (bersama dengan omega-3 berperan dalam pembentukan pembungkus saraf). Konsumsi segelas susu khusus kehamilan dapat membantu memenuhi kecukupan gizi Ibu hamil demi terwujudnya kehamilan yang sehat.


Langkah 2 : Secara Teratur Periksa Kehamilan


Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya risiko selama kehamilan. Misal, si Ibu mempunyai hipertensi (darah tinggi), bisa berisiko mengalami preeklamsia. Nah, dengan melakukan periksa hamil, tekanan darahnya akan terpantau, sehingga dapat terhindar dari preeklamsia. Sementara pada janin, dengan alat USG, bisa diketahui standar tumbuh kembang janin, posisi/letak janin, dan ada tidaknya gangguan perkembangan janin. Bila diketahui ada masalah/gangguan, bisa dilakukan penanganan yang tepat oleh dokter kandungan.

Dianjurkan periksa hamil setiap bulan atau minimal 4 kali selama kehamilan. Agar tidak lupa kontrol ke dokter, siapkan jadwal kapan harus cek ke dokter, cek darah, dan lain-lain. Juga, siapkan daftar pertanyaan untuk disampaikan kepada dokter. Saat periksa hamil, sampaikan juga keluhan-keluhan yang dirasakan/alami, semisal kaki bengkak, gerakan janin berkurang atau malah terlalu aktif, sesak napas, pusing dan sebagainya. Untuk itu, carilah dokter yang kooperatif jika diberikan pertanyaan-pertanyaan dan mau mendengarkan keluhan-keluhan dari Ibu hamil, serta dapat selalu memberikan tips menjaga kehamilan agar tetap sehat.


Langkah 3 : Menerapkan Gaya Hidup Sehat


Hentikanlah kebiasaan merokok dan minum minuman yang mengandung alkohol. Selain menyebabkan gangguan jantung pada Ibu hamil, rokok juga dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin sehingga berat bayi lahir rendah (BBLR). Sementara alkohol dapat menyebabkan Fetal Alcohol Syndrome (FAS), ditandai dengan pertumbuhan janin yang tidak normal, wajah bayi yang abnormal, dan kerusakan susunan sistem saraf.

Lakukan olahraga rutin dan tidur/istirahat yang cukup. Kurang tidur dan olahraga bisa menyebabkan gangguan kesehatan akibat daya tahan tubuh Ibu selama masa kehamilan yang kurang.


Langkah 4 : Menerapkan Pola Hidup Bersih


Selama masa kehamilan daya tahan Ibu hamil mudah menurun, sehingga rawan terserang penyakit. Untuk itu, menjaga kebersihan diri sangat penting, seperti : mencuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan organ intim agar terhindar dari keputihan.


Langkah 5 : Memberikan Stimulasi Pra Lahir


Stimulasi pra lahir bermanfaat untuk merangsang persalinan agar lahir tepat waktu/sesuai usia kehamilan. Stimulasi pra lahir dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau berhubungan seks agar terjadi kontraksi, bisa juga dengan proses induksi (menggunakan obat melalui infus). Tentu stimulasi pra lahir dilakukan bila sudah terdapat tanda-tanda persalinan atau sudah tiba HPL (hari perkiraan lahir), tetapi bayi tidak kunjung lahir.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.