Tuesday, July 14, 2020

Inilah 3 Alasan Kenapa Kamu Musti Memiliki Thermal Printer Untuk Meningkatkan Produktivitas Bisnismu

“Mulai berbisnis itu susah, loh. Bisnis itu ribet dan menjengkelkan. Melayani pelanggan itu bikin pusing kepala.”

Inilah 3 Alasan Kenapa Kamu Musti Memiliki Thermal Printer Untuk Meningkatkan Produktivitas Bisnismu
Apakah kamu pernah mendengar kata-kata seperti itu ketika mulai berbisnis? Rasanya kata-kata diatas sangatlah sering didengar ya ...


Kesempatan dalam Kesusahan


Pada masa pandemi Covid-19 ini, banyak sekali keluarga yang kehilangan mata pencaharian utamanya. Hampir semua orang, bisa merasakan terganggunya perekonomian mereka. Di satu sisi pendapatan menurun drastis, tapi di sisi lain pengeluaran ya jalan terus. Benar-benar memusingkan, bukan?!

Lalu bagaimana jalan keluarnya? Banyak yang menyarankan untuk mulai berbisnis kecil-kecilan. Ada yang berjualan kue-kue hasil dapur sendiri, sampai dengan nasi tumpeng untuk hajatan. 

Ada juga yang berusaha memanfaatkan lahan rumah yang sempit, untuk bercocok tanam ala hidroponik. Intinya semua hal musti dicoba, demi mendapatkan penghasilan tambahan.

“Pokoknya supaya dapur tetap ngebullah”, demikian kata banyak orang ketika ditanyakan kenapa ingin berbisnis.


Tantangan Dalam Berbisnis


Banyak sekali tantangan yang akan ditemui ketika kamu memutuskan untuk mulai berbisnis. Dari mulai kurangnya pengalaman, kurangnya modal usaha, sampai dengan menemukan pasar yang tepat.

Tetapi ada satu tantangan yang sering dilupakan orang. Tantangan tersebut ialah kemampuan untuk melakukan pekerjaan secara multi-tasking. Kamu sebagai pemilik dituntut untuk bisa melakukan banyak pekerjaan sekaligus.

Bayangkan saja, jika usaha kamu adalah menjual kue basah. Maka kamu dituntut untuk bisa membeli bahan baku, memasak kue sampai jadi, mengemas kue-kue tersebut, memasarkannya (misalnya melalui sosial media), dan yang terakhir mengirimkannya ke pembeli. Sangat melelahkan sekali, bukan?

Semua hal diatas harus bisa dikerjakan sendiri. Sebab hampir bisa dipastikan, saat mulai berbisnis kamu pasti tidak punya pegawai. Bagaimana mau punya pegawai, kalo mikirin balik modal aja udah pusing. Bener nggak?

Seiring dengan berjalannya waktu, kamu bisa mulai memikirkan bagaimana menjalankan bisnis dengan lebih efisien. Mulailah dipikirkan metode apa yang bisa membuat kamu menjadi lebih ringan dalam menjalankan bisnisnya.

Termasuk diantaranya ialah peralatan yang dapat meringankan pekerjaan kamu. Selain meringankan, peralatan ini juga tidak boleh terlalu mahal. Jangan sampai modal kamu habis untuk membeli peralatan saja.

Salah satu alat yang musti kamu pertimbangkan ialah printer. Apa enggak salah tulis tuh? Bukannya printer adalah hal yang umum dimiliki orang? Wah, jangan salah duga loh. Ini merupakan printer yang dipakai untuk mencetak struk belanja dari customer kita.

Terus, kenapa harus pakai printer khusus? Kenapa nggak pakai printer umum saja? Nah, disinilah masalahnya. Printer yang umum biasanya membutuhkan kertas yang lebih besar, kecepatan cetak yang rendah dan harganya biasanya cukup mahal.

Lalu printer seperti apa yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut? Harganyapun harus murah ya, maklum kan buat UMKM he… he… .he…


Bagaimana Thermal Printer yang Murah, Bisa Meningkatkan Produktivitas Kamu?


Banyak orang yang belum mengerti, apa itu thermal printer. Dari namanya saja sudah terbayangkan suatu barang yang canggih. Dan kalau canggih, biasanya berarti mahal.

Anggapan ini dapat terjadi, karena banyak yang belum mengenal kelebihan printer ini. Seperti kata pepatah, “jika tak kenal, maka tak sayang”. Berikut ini beberapa kelebihan dari thermal printer :

Harganya Yang Murah 

Harga produk ini sebetulnya terbilang cukup murah di pasaran. Apalagi sudah banyak tersedia produk buatan China. Harganya jangan ditanya lagi, pasti murah meriah untuk pebisnis pemula seperti kamu.

Biasanya selain karena brand, harga juga ditentukan dari ukuran kertas yang dapat dicetak oleh printer. Untuk printer dengan ukuran kertas 80mm, harganya berkisar antara Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu. Cukup murah, bukan.

Kecepatannya Yang Tinggi

Coba bayangkan jika saat abang gojek tiba untuk mengambil pesanan pembeli, tapi saat itu kamu sedang sibuk mencetak struk pesanan?

Apalagi jika kamu tidak familiar dengan software pencetaknya. Dijamin bakalan ribet dan pusing. Kamu tentu tidak mau, kena omelan abang gojek yang kelamaan menunggu, bukan?!

Thermal printer biasanya mempunyai kecepatan cetak yang tinggi. Kecepatan cetaknya bisa mencapai 20 baris per detik. Selain itu, printer ini juga telah dilengkapi software yang sangat user friendly. 

Bentuknya Yang Ringkas

Jangan dibayangkan ukuran printer tinta yang besar. Thermal printer mempunyai ukuran yang sangat ringkas. Biasanya ukurannya cukup kecil, hanya sebesar telapak tangan kita saja.

Selain itu, terdapat beberapa jenis yang sudah dilengkapi dengan batere dan bluetooth. Sehingga kamu tidak lagi direpotkan dengan kabel listrik dan data yang bersliweran.


Nah, gimana? Apa kamu masih ragu, untuk memakai thermal printer? Dengan semua kelebihannya, rasanya ini merupakan alat yang akan sangat berguna untuk bisnis-mu. Jadi, tunggu apalagi?!
 

Thursday, June 18, 2020

Perempuan Berbisnis di Era Pandemi COVID-19

Perempuan Berbisnis di Era Pandemi COVID-19 | Website vs Marketplace: Pilihan atau Sinergi? | sinergi dari website, marketplace dan sosial media
Di tengah-tengah badai pandemi Covid-19, membuat banyak perempuan yang mulai ikut berbisnis untuk menyokong perekonomian keluarganya. Semakin banyak ibu-ibu rumah tangga yang berusaha memanfaatkan keahliannya untuk menghasilkan barang, dan berjualan. Mulai dari menjual kue-kue kecil hasil dari dapur sendiri, sampai menjual kerajinan tangan terus dicoba. 

Biasanya yang menjadi hambatan pertama ialah bagaimana memasarkan produk-produk tersebut. Apalagi pada umumnya, pebisnis pemula tidak dibekali dengan kemampuan marketing yang baik. Sehingga tidak heran jika mereka memulai memasarkan produk, dengan cara-cara yang sudah akrab dengan keseharian mereka. Berikut ini beberapa diantaranya : 

Marketplace

Jika dulu semasa sebelum krisis, mereka banyak memanfaatkan aplikasi-aplikasi marketplace di smartphone sebagai ajang untuk “cuci mata”. Saat ini para perempuan tersebut berusaha memanfaatkan marketplace sebagai tempat untuk berjualan. 

Hal ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kemudahan yang diberikan oleh “pasar-pasar digital” untuk bisa memiliki toko di tempat mereka. Seakan-akan setiap marketplace saling berlomba-lomba untuk memberikan fasilitas-fasilitas, dan kelebihan-kelebihan yang menguntungkan bagi penjual yang mau membuka toko-nya di tempat mereka.

Setiap marketplace mempunyai beberapa keunikannya sendiri. Seperti misalnya marketplace Shopee. Marketplace yang berasal dari Singapura ini berdiri pada tahun 2015, dan sangat dikenal di kalangan perempuan. Dari mulai remaja sampai dengan ibu-ibu rumah tangga. Marketplace ini termasuk yang pertama memperkenalkan fitur Live Chat bagi penggunanya.

Salah suatu marketplace terbesar di tanah air ialah Tokopedia. Marketplace ini merupakan marketplace dengan jumlah trafik per bulan mencapai 140 juta lebih pengunjung (sumber : situs iprice.co.id). Hal ini tentu akan sangat menguntungkan bagi para penjual di marketplace ini. 

Berbicara marketplace, rasanya kurang sah jika kita tidak menyebut nama Bukalapak. Marketplace asli Indonesia ini berdiri pada tahun 2010. Salah satu fitur unggulannya ialah fitur negosiasi harga. Fitur ini memungkinkan seorang pembeli untuk menawar harga barang yang akan dibelinya.

Sebetulnya masih ada beberapa marketplace lainnya seperti OLX, Lazada, dan Zilinggo. Selain memiliki beberapa keunikan, rata-rata marketplace diatas juga menawarkan fitur-fitur standar marketplace. Seperti misalnya, fitur pembayaran yang melibatkan berbagai macam cara, fitur ekspedisi barang yang cukup variatif dan yang pastinya adalah fitur keamanan dalam bertransaksi yang sangat baik.

Sosial Media

Pada masa kini, rasanya tidak ada orang yang tidak familiar dengan smartphone. Sudah sangat umum dimana-mana kita melihat masyarakat sangat asyik dengan smartphone-nya masing-masing, dan tidak mempedulikan sekitarnya. 

Hal ini juga berlaku pada kaum perempuan di masyarakat kita. Aplikasi-aplikasi seperti Whatsapp, Facebook maupun Instagram, sangatlah akrab dengan mereka. Jika dulu mereka mungkin hanya bertemu sebulan sekali dengan teman-temannya, saat ini mereka bisa asyik mengobrol dalam group-group di sosial media kapan saja.

Kehadiran aplikasi-aplikasi sosial media ini, tentu saja kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbisnis. Tidak ketinggalan juga kaum wanita. Mereka banyak memanfaatkan pertemanan melalui sosial media untuk kemudian menawarkan barang-barang dagangannya.

Sudah sangat umum, jika kita melihat diantara banyak status mereka, terselip beberapa status “berjualan”. Bahkan sudah banyak yang terang-terangan mengubah akun sosmed mereka, menjadi akun bisnis yang murni untuk berjualan.

Biasanya pada awalnya akun-akun sosmed ini dipakai untuk memperkenalkan barang-barang dagangan mereka. Entah itu hasil produksi mereka sendiri, menjadi retailer dari produk-produk terkenal, maupun menjadi dropshipper dari toko-toko lain. 

Dengan semakin banyaknya pertemanan di sosial media, tentu saja menjadi  semakin mudah untuk mendapatkan calon pembeli yang potensial. Hal ini ditambah lagi dengan berbagai macam fitur yang disediakan oleh platform sosial media, seperti misalnya iklan berbayar. 

Selain menambah calon pembeli potensial, fitur iklan ini juga bisa  dimanfaatkan untuk meningkatkan branding barang dagangan mereka. Sudah banyak bisnis yang tadinya hanya usaha kecil di rumah, telah berubah menjadi usaha dengan cakupan hingga penjualan ke luar negeri. Sebab dengan fitur iklan berbayar ini, maka “status dagangan” mereka, memperoleh audience yang hanya akan dibatasi oleh kekuatan finansial beriklan mereka.

Website

Memiliki website, biasanya merupakan suatu hal yang diluar pemikiran orang yang baru memulai usahanya. Faktanya ialah memiliki website membutuhkan dana, keahlian webmaster, dan Hosting Indonesia yang handal. Semuanya itu membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.

Padahal sebetulnya dengan memiliki website, perusahaan akan dapat mem-branding usahanya dengan lebih mudah. Terdapat beberapa keuntungan dari memiliki website, seperti misalnya cakupan pasar yang tidak terbatas, akses informasi terhadap produk dengan sangat mudah, dan bisa diakses dimana dan kapan saja. 

Website vs Marketplace vs Sosial Media : Pilihan atau Sinergi?

Bagi seorang perempuan yang baru memulai usahanya, keterbatasan modal dan sumber daya, dapat menjadi suatu hambatan yang besar. Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Daya beli masyarakat menurun drastis, sehingga sangat sulit untuk menjual suatu produk.

Karena keterbatasan-keterbatasan diatas, maka perputaran uang menjadi sangat penting. Dibutuhkan suatu usaha yang bisa membuat produk kita cepat laku. Sehingga cash flow keuangan perusahaan menjadi sehat.

Oleh sebab itu, pilihan untuk memasarkan produk di marketplace menjadi lebih relevan. Sebab marketplace menyediakan “kolam pembeli” yang sudah jadi. Kita tidak perlu follower yang cukup banyak atau menunggu website kita terindeks oleh search engine, untuk bisa menjual produk kita.

Tentu saja, bukan berarti kita bisa melupakan media sosial ataupun website. Media sosial sangat dibutuhkan untuk berinteraksi dan melakukan soft-selling kepada calon pembeli kita. Sedangkan website sangat dibutuhkan untuk mem-branding produk atau perusahaan yang kita miliki.

Pada akhirnya, semua perusahaan pasti akan memanfaatkan sinergi dari website, marketplace dan sosial media. Memiliki sinergi ketiganya, merupakan hal yang tidak bisa dihindari, demi kemajuan perusahaan kita.