Friday, August 29, 2014

Pengaruh Jamu Tradisional Untuk Kesehatan Ibu Hamil

Pengaruh Jamu Tradisional Untuk Kesehatan Ibu Hamil
Banyak pertanyaan yang timbul di masayarakat kita mengenai pengaruh jamu tradisional untuk kesehatan ibu hamil. Hal ini disebabkan karena ada beberapa jamu yang terbukti aman dan efektif untuk ibu hamil, namun ada juga yang justru berbahaya.

Masyarakat Indonesia amat lekat dengan tradisi, termasuk tradisi minum jamu. Ini juga berlaku untuk ibu hamil. Ramuan cabe puyang (cabe jawa dicampur kunyit, misalnya, dipercaya dapat memperkuat rahim). Di pasaran pun, ada beberapa produk jamu yang dikhususkan untuk kehamilan, muda dan usai bersalin. Yang menjadi pertanyaan bagaimana keamanan jamu untuk ibu hamil dan menyusui?

Pengaruh jamu tradisional bagi kesehatan ibu hamil sayangnya hingga kini belum ada penelitian maupun pengujian secara teratogenik (efek pada janin). Jadi, belum ada bukti keamanan jamu untuk dikonsumsi ibu hamil.

Bila ada pertanyaan apakah ibu hamil dapat mengkonsumsi jamu, sejauh untuk pemakaian luar, tak masalah. Tapi tetap secara medis, jamu yang dikonsumsi secara oral/minum tidak dianjurkan. Ini terkait dengan dosis aman jamu yang belum ada patokannya, sementara di dunia medis, dosis merupakan hal yang sangat penting. Anggapan bahwa jamu tidak memiliki efek, juga bisa dibantah karena jamu juga memiliki kandungan bahan aktif di dalamnya. Dari sebuah penelitian, jamu cabe puyang sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil karena dapat mengurangi kontraksi saat ibu bersalin sehingga membuat janin sulit keluar. Konsumsi jamu tersebut pada trimester pertama bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran. Jamu yang relatif aman untuk ibu hamil dan sudah ada penelitiannya hanyalah jahe.

Bagaimana dengan jamu usai bersalin? Bagi ibu menyusui yang ingin minum jamu tersebut, harap diketahui apapun makanan yang dikonsumsi ibu akan mempengaruhi ASI. Ini artinya si kecil pun secara tidak langsung akan mengkonsumsi jamu ini. Bagi ibu, jamu tersebut mungkin aman-aman saja, namun apakah aman pula bagi bayinya? Itu yang tidak diketahui.

Jadi, selama kondisi ibu sehat sebenarnya ibu tidak memerlukan jamu apapun. Kalaupun ada keinginan untuk mencoba, mohon selalu mengkonsultasikannya pada dokter.


Bahan Jamu Dalam Masakan


Bagaimana dengan penggunaan bahan jamu, seperti jahe, kencur, kunyit, temulawak, dalam masakan? Apakah bahan-bahan tersebut aman untuk ibu hamil? Dalam proses masak-memasak, bahan-bahan tersebut umumnya hanya digunakan sebagai bumbu dengan jumlah yang relatif tidak banyak. Suhu tinggi saat memasak pun akan membuat bahan aktifnya mengalami degradasi karena pemanasan. Bahan-bahan aktif yang terkandung di dalamnya akan menjadi rusak sehingga yang ada tinggalah kandungan aromatiknya saja. Jadi bumbu-bumbu tersebut tidak masalah jika dikonsumsi oleh ibu hamil.


Daftar Nama Bahan Herbal Yang Dilarang


Ada beberapa bahan jamu yang berbahaya sesuai ketetapan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

bahan jamu yang berbahaya untuk ibu hamil


Khasiat Jamu Tradisional Bagi Ibu Hamil


Khasiat Jamu Tradisional Bagi Ibu Hamil
  1. Mengecilkan Perut Usai Bersalin. Sehabis bersalin, ibu berniat menggunakan jamu yang dibalurkan ke perut? Silahkan lakukan, jangan lupa gunakan stagen untuk membuat perut tidak kendor. Secara pengalaman empiris hal ini memang berkhasiat membuat perut mengecil. Untuk bahan-bahan jamu yang terserap ke dalam tubuh melalui pori-pori, efeknya tidak berbahaya. Kecuali bagi ibu yang sensitif, mungkin bisa mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal. Jika seperti itu sebaiknya hentikan pemakaian jamu balur tersebut.
  2. Membersihkan Daerah Kewanitaan. Bagi ibu hamil yang sering mengalami lembab di daerah vagina atau keputihan, bisa menggunakan air bilasan daun sirih setiap habis buang air kecil. Daun sirih terbilang aman untuk obat antiseptik dibandingkan dengan obat antiseptik yang lain. Di dalam organ kewanitaan ada keseimbangan antara bakteri dan jamur. Antiseptik tertentu biasanya akan membunuh bakteri sehingga jamur akan tumbuh subur dan ini menimbulkan keputihan. Sebaliknya, jika jamur banyak yang terbunuh, maka bakteri akan tumbuh. Nah, daun sirih bisa menyeimbangkan keberadaan bakteri dan jamur pada organ kewanitaan. Daun sirih pun tidak mempunyai efek toksis. Untuk penggunaan pemakaian luar ibu bisa mengambil 10 lembar daun sirih yang dicuci bersih dan masak dalam 5 liter air. Air rebusan ini bisa disimpan dan digunakan untuk bilasan daerah organ kewanitaan.
  3. Mengatasi Bau Badan Karena Keringat. Karena pengaruh hormonal ibu hamil sering mengalami keringat berlebih dan tak jarang menimbulkan bau badan. Penyebab bau badan terkait dengan masalah di pori-pori kulit dimana ada kelenjar apokrin yang mengandung asam lemak. Karena asam lemak tersebut bertemu dengan bakteri, timbullah bau asam yang tidak sedap ini. Untuk mengatasinya, daun sirih kembali bisa dimanfaatkan. Sehabis mandi dengan sabun, bilas tubuh dengan rebusan daun sirih. Setelah itu bilas dan keringkan dengan handuk seperti biasa.
  4. Mengatasi Mual Muntah. Bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah, silahkan coba ramuan herbal jahe. Penelitian di Jerman menunjukkan jahe terbukti efektif mengatasi morning sickness. Namun tentu bila jahe tidak bisa mengatasi keluhan ibu, konsultasikan hal ini pada dokter.
Resep Herbal Jahe Atasi Morning Sickness :
  • Gunakan dua ruas jari jahe (50 mg) yang sudah dikupas kulitnya dan dibersihkan.
  • Bakar agar keluar minyak atsirinya, digepuk dan diseduh dengan segelas air panas.
  • Sebaiknya ramuan ini untuk sekali minum, jangan disimpan dikulkas. Dikhawatirkan terkontaminasi, karena bisa tumbuh kapang/jamur.
  • Jika dikonsumsi minuman dingin bisa saja dengan menambahkan es. Pada industri, biasanya jamu sebagai minuman ini menggunakan pengawet yang memang aman dan diijinkan untuk menghindari dari tumbuhnya jamur dan bakteri.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Thursday, August 28, 2014

Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Kurus Dan Gemuk

Bagi ibu hamil yang terlalu gemuk atau terlalu kurus memang bukanlah kondisi yang ideal. Diperlukan beberapa tips agar kehamilan ibu kurus dan ibu gemuk tetap sehat. 



Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Kurus


Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Kurus
  1. Agar berat badan meningkat sesuai dengan kebutuhan kehamilan, utamakan makanan padat yang kaya kalori dan gizi. Kurangi makanan berkuah karena selain mudah mengenyangkan, juga memancing timbulnya rasa mual. Padahal mual muntah yang tinggi dapat menyebabkan berat ibu hamil semakin merosot. Tentu hal ini tidak baik bagi ibu dan janinnya.
  2. Setelah makan, beri jeda 30-60 menit sebelum minum. Mengenai jenis dan jumlah makanan, pada dasarnya tak ada pantangan. Walau demikian, ibu tak boleh lupa untuk selalu menambahkan buah segar pada menu harian.
  3. Untuk camilan, sesekali sertakan cokelat batangan, karena cokelat bisa mengurangi risiko keguguran.
  4. Konsultasikan pada dokter bila ibu merasa memerlukan suplemen vitamin.
Berikut ini adalah contoh kebutuhan makanan sehari-hari bagi ibu hamil yang kurus. Jika bisa mencukupinya, maka kebutuhan gizi ibu dan bayi akan tercukupi.
  1. Nasi 4 gelas.
  2. Telur 2 butir.
  3. Daging 1 potong sedang.
  4. Ayam 1 potong besar.
  5. Ikan 1 ekor.
  6. Tempe 3 potong sedang.
  7. Tahu 1 potong sedang.
  8. Sayuran 3 mangkuk.
  9. Buah 1 potong sedang.
  10. Susu 9 sendok makan.
  11. Gula pasir 5 sendok makan.
  12. Minyak goreng 5 sendok makan.
  13. Roti 4 iris.
  14. Margarin 2 sendok makan.
  15. Biskuit 6 keping.
Catatan :
Dengan menjalankan saran-saran di atas umumnya kondisi ibu akan jauh lebih baik. Akan tetapi, bila tidak ada perbaikan segera konsultasikan pada dokter; adakah hal yang tak beres pada pencernaan ataupun gigi ibu? Gigi yang mengalami kerusakan kadang menyebabkan makanan tidak dikunyah dengan baik, sehingga tak dapat dicerna dan diserap secara sempurna oleh tubuh. Dokter pun akan melakukan pemeriksaan terlebih dalam untuk melihat kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan tubuh ibu menjadi kurus, seperti jantung, diabetes, paru dan lainnya. Itulah mengapa, kontrol rutin perlu ditaati agar dokter bisa memantau perkembangan janin.

Berikut ini adalah risiko ibu hamil dengan berat badan kurang (kurus) :
  1. Keguguran.
  2. Melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
  3. Implantasi embrio dalam rahim tidak sempurna.
  4. Ada kemungkinan mengalami perdarahan semasa bersalin.
  5. Berisiko tinggi melahirkan bayi tidak cukup bulan serta mempunyai kecacatan kongenital.



Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Gemuk


Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil Gemuk
  1. Terapkan diet rendah lemak dan kalori. Upaya diet rendah garam seperti yang selama ini dianjurkan, sebenarnya tidak diperlukan, karena mekanisme tekanan darah tidak dengan cara seperti itu. Jadi, ibu tetap harus makan dengan pola seimbang sambil mengontrol tekanan darahnya.
  2. Hindari makan dalam jumlah banyak sekaligus. Bagi-bagi porsinya menjadi 4-5 kali makan dalam sehari.
  3. Penambahan berat badan tak boleh lebih dari 3 kg/bulan atau 1 kg/minggu. Untuk itu kurangi semua makanan yang manis, gurih, dan mengandung banyak lemak.
  4. Konsumsi banyak makanan kaya serat, terutama buah. Namun batasi durian, nangka dan advokad mengingat kandungan lemaknya yang tinggi.
Berikut ini adalah contoh kebutuhan makan ibu hamil gemuk per hari :
  1. Nasi 2 gelas.
  2. Telur 1 butir.
  3. Daging 1 potong sedang (100 gram).
  4. Ikan 1 ekor sedang.
  5. Tempe 1 potong sedang.
  6. Tahu 1 potong sedang.
  7. Sayuran 3 mangkuk.
  8. Buah 4 potong sedang.
  9. Susu 4 sendok makan.
  10. Gula pasir 3 sendok makan.
  11. Minyak goreng 3 sendok makan.
  12. Roti 2 iris.
  13. Margarin 2 sendok makan.
Berikut ini adalah risiko ibu hamil dengan berat badan lebih (gemuk) :
  1. Usia kehamilan pada ibu hamil gemuk sulit diduga karena ovulasi atau pelepasan sel telur dari indung telur cenderung tidak teratur. Begitu pula menentukan usia kehamilan melalui ketinggian fundus atau puncak rahim karena perut ibu gemuk tertutup lapisan lemak. Ukuran dan posisi janin pun sulit ditentukan secara manual sehingga perlu bantuan teknologi demi mencegah bayi sungsang.
  2. Kegemukan bisa membuat janin ikut bertambah besar, sehingga sulit lahir secara spontan. Lahir melalui sesar pun membutuhkan pembedahan dan pemulihan yang tidak mudah, karena dinding perut yang tebal. Karenanya, risiko kecacatan bayi ikut meningkat.
  3. Dr. Fiona C. Denison beserta tim-nya dari universitas Edinburgh, Inggris dalam penelitiannya menganalisis arsip Swedish Medical Birth antara tahun 1998 dan 2002. Data menunjukkan, dari 143.519 kehamilan, sebanyak 6,8% di antaranya diakhiri dengan persalinan di atas jadwal normal atau setelah usia kehamilan lebih dari 42 pekan. Padahal masa kehamilan normal berlangsung selama 40 pekan. Setelah diteliti, diketahui bahwa mereka rata-rata memiliki BMI diatas rata-rata pada trimester pertama ataupun berat badannya melonjak tinggi selama hamil. Dalam penelitian itu pun ditemukan bahwa obesitas punya hubungan yang signifikan dengan komplikasi-komplikasi, seperti kelahiran mati, diabetes terkait kehamilan, darah tinggi yang disebabkan oleh kehamilan, dan operasi sesar.
  4. Dari sekian banyak kondisi kenaikan berat badan yang tidak ideal, satu yang perlu diperhatikan, yaitu kenaikan berat badan berlebih di atas usia kehamilan 28 minggu. Biasanya itu merupakan pertanda terjadinya hipertensi kehamilan atau preeklamsia. Gejalanya : tubuh dan kaki membengkak; ketika ditekan, kulit agak lambat membalik ke posisi semula. Jika ini sampai terjadi, penanganannya adalah rawat inap di rumah sakit, supaya ibu dapat di observasi untuk mencegah terjadinya kejang semasa kehamilan.
Kenaikan berat badan ideal pada ibu hamil berbeda-beda, bergantung pada BMI (Body Mass Index) sebelum kehamilan :

BMI Kenaikan Berat Badan Yang ideal
< 18,5                                     12-18 kg
18,5-29,9                                   7-11 kg
>30                                             5-9 kg

Namun ibu tak perlu terlalu cemas. Perawatan medis yang baik dan ketat dapat meningkatkan kesempatan emas untuk hamil sehat dan melahirkan bayi yang sehat pula. Untuk itu, ibu gemuk sebaiknya melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada awal kehamilan untuk menentukan usia kehamilan yang lebih tepat, juga untuk menentukan posisi dan ukuran janin. Selain itu, lakukan tes toleransi glukosa untuk melacak kemungkinan diabetes pada kehamilan di trimester kedua. Tes kondisi bayi menjelang akhir kehamilan pun perlu dilakukan.


Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Wednesday, August 27, 2014

Persalinan Normal Pada Kehamilan Kembar

Persalinan Normal Pada Kehamilan Kembar
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan mengenai persalinan normal pada kehamilan kembar, yang sering muncul di masyarakat.


Apakah yang dimaksud dengan kehamilan kembar ?


Kehamilan kembar terbagi menjadi dua yakni kembar fraternal (non-identik) dan kembar identik. Kembar fraternal adalah kehamilan kembar yang terjadi dari perkembangan sel telur dan sperma yang berbeda. Sementara kembar identik terjadi akibat pembelahan satu sel telur yang dibuahi sel sperma menjadi dua janin atau lebih.

Kembar fraternal biasanya memiliki dua plasenta (ari-ari) dan selaput ketuban yang memisahkan masing-masing janin (antara kedua janin terdapat sekat pemisah). Sedangkan kembar identik hanya memiliki satu plasenta saja. Ada yang memiliki selaput ketuban (sekat) yang memisahkan masing-masing janin, namun ada juga yang tidak memiliki selaput ketuban (sekat pemisah) sehingga kedua janin berada dalam satu ruangan tanpa pemisah.


Kapan biasanya seorang ibu tahu kehamilannya kembar ?


Kehamilan kembar umumnya dapat dideteksi pada saat pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada trimester awal kehamilan. Saat yang terbaik untuk melihat apakah suatu kehamilan itu kembar identik atau non identik adalah saat usia kehamilan ibu mencapai 12 minggu.

Pada kehamilan kembar yang memiliki 2 plasenta (ari-ari) jadwal kontrol rutin hampir sama dengan kehamilan normal, ibu dapat melakukan pemeriksaan kehamilan dan USG seperti pada kehamilan tunggal, setiap 4 minggu sekali. Akan tetapi jika ada kelainan atau kehamilan kembar hanya memiliki satu plasenta saja, kontrol rutin dianjurkan 2 minggu sekali.


Apakah ibu hamil kembar bisa bersalin normal ?


melahirkan kembar secara normal
Untuk kehamilan kembar dua apabila posisi bayi memungkinkan untuk prosesi persalinan normal, ibu dapat melakukan persalinan alami. Posisi memungkinkan disini maksudnya posisi anak pertama tidak sungsang. Meskipun bayi kedua sungsang maupun letaknya melintang, bayi tersebut tetap bisa dapat dilahirkan secara per vaginam (normal).

Persalinan normal spontan (alamiah) pada kembar tiga memang ada, meski umumnya proses persalinan bayi triplet dilakukan dengan tindakan operasi sesar. Mengapa demikian? Untuk dapat melahirkan kembar tiga secara normal, ibu perlu berkonsentrasi lebih untuk merasakan pergerakan janin. Selain itu, ibu juga perlu menyiapkan energi yang sangat besar untuk bersalin lebih dari dua kali untuk jeda waktu yang tidak lama. Jika energi ini tidak mencukupi, maka ibu memerlukan bantuan tindakan sesar agar bayi bisa lahir.

Pada kelahiran bayi kembar tiga juga ada resiko untuk terjadinya perdarahan lebih banyak, sehingga dokter lebih memilih persalinan sesar di ruang operasi. Maksudnya, jika resiko perdarahan terjadi, ibu dapat segera ditangani tanpa harus pindah ruangan. Sementara dalam persalinan normal, jika terjadi perdarahan, maka ibu perlu dipindahkan dulu ke kamar operasi.


Apakah ibu hamil kembar dapat melakukan IMD ?


Bagi ibu yang hamil kembar dan hendak melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), sangat disarankan untuk bayi yang lahir cukup bulan (37 minggu) dan dalam kondisi sehat. Apabila bayi yang lahir kurang bulan, mengalami gangguan bernapas, ketuban berwarna hijau kental atau bayi yang lahir kurang bugar, maka IMD tidak disarankan.


Permasalahan apa saja yang sering dialami bayi kembar tiga ?


Pada kehamilan triplet biasanya bayi memiliki permasalahan-permasalahan yang lebih banyak dari kehamilan tunggal. Salah satunya bayi dilahirkan dengan berat badan kurang. Hal ini dikarenakan kapasitas perut ibu yang terbatas untuk menampung banyak bayi sehingga belum waktunya lahir, namun bayi sudah harus dikeluarkan. Kemampuan ibu untuk membesarkan bayinya di dalam perut sampai cukup bulan juga sulit oleh karena kapasitas perut ibu yang kecil, sehingga bayi kembar lahir lebih cepat dan menjadi bayi prematur.


Tips mengatur pola makan ibu hamil dengan kehamilan triplet


Pada prinsipnya ibu perlu memperhatikan status kondisi gizi awal ibu dan sumber makanan yang diperlukan oleh bayi.


Apa yang dimaksud dengan status kondisi awal ?


Status kondisi awal ini dilihat dari riwayat kesehatan dan status gizi ibu sebelum hamil. Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit yang diderita sebelum hamil yang bisa mempengaruhi kondisi ibu.

Contoh, sebelum hamil ibu mengidap penyakit darah tinggi, maka sewaktu hamil ibu memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami preekalmsia dan eklamsia (kejang yang dialami pada waktu usia kehamilan > 20 minggu). Pertumbuhan janin pun dapat terhambat sehingga berat badan bayi lahir kecil. Karenanya, sejak awal, riwayat kesehatan ibu harus dilaporkan agar si calon bayi tetap sehat dengan penanganan yang tepat.


Apakah asupan gizi ibu hamil kembar harus lebih banyak ?


Berapa tambahan kalorinya harus dilihat berdasarkan status atau keadaan gizi ibu saat hamil. Hal ini dapat dilihat dari berat badan ibu sebelum hamil. Apakah berat badan ibu sebelum hamil itu ideal (normal) atau kurang atau bahkan kegemukan. Kalau berat badan sebelum hamil kurang dari normal, asupan makan ibu harus lebih banyak dari ibu hamil yang berat badannya ideal, dan seterusnya.

Selain itu, kandungan gizi yang masuk juga perlu diperhatikan, seperti zat besi, asam folat, zinc, vitamin B12, vitamin B6, vitamin C, dan kalsium. Semuanya ini penting untuk pembentukan organ dan pertumbuhan janin.


Apakah hal lain yang harus diperhatikan untuk memenuhi nutrisi selama kehamilan triplet ?


kehamilan kembar
Perhatikan sumber makanan untuk janin. Untuk nutrisi kehamilan triplet dibutuhkan asupan dua kali lebih besar ketimbang kehamilan tunggal.

Ibu juga perlu tahu apakah kehamilan tripletnya memiliki satu atau dua plasenta. Mohon diingat, plasenta merupakan organ penghubung ibu dan janin, dari plasenta inilah janin juga memperoleh asupan makanan. Jika dalam kehamilan bayi kembar tiga ini hanya memiliki satu plasenta, kemungkinan kebutuhan nutrisi setiap bayi akan kurang tercukupi. Inilah yang merupakan faktor komplikasi pada bayi triplet yang harus diperhatikan.

Setelah memperhatikan permasalahan komplikasi pada janin seperti ini, barulah melihat takaran asupan nutrisi. Kalau memang tidak ada masalah dengan komplikasi di atas, asalkan bayi sehat, nutrisinya akan terpenuhi.


Bagaimana jika ibu hamya memiliki satu plasenta, apa yang harus dilakukan ?


Satu plasenta dapat memberikan komplikasi pada janin berupa twin to twin transfusion syndrome (TTS) dimana antara kedua janin terdapat perbedaan berat badan yang signifikan. Ibu hamil yang diketahui memiliki hanya satu plasenta perlu dipantau akan kemungkinan terjadinya hal ini dengan memantau berat janin setiap kontrol. Untuk hal ini perlu dilakukan pemeriksaan USG secara teratur.


Bagaimana kita tahu nutrisi ibu sudah cukup atau belum ?


Untuk mengetahui apakah asupan gizi yang masuk maksimal atau tidak, dapat diperhitungkan dengan kenaikan berat badan ibu begitu pula dengan berat janin. Apabila ibu makan tetapi berat badan janin tidak bertambah, sedangkan aliran makanan pada janin bagus, kemungkinan ada yang salah dengan pola makan ibu (tidak terpenuhi kebutuhan nutrisi). Sering kali terjadi, ibu menganggap sudah makan banyak, padahal belum mencukupi standar.

Makanan yang seimbang tidak harus seperti makanan layaknya untuk tiga orang, yang terpenting adalah komposisinya tepat. Tipe makanannya juga harus bervariasi seperti mencakup sayur-sayuran dan buah-buahan. Misalnya, makan kiwi yang kaya antioksidan kemudian makan jeruk yang kaya akan vitamin c dan sebagainya. Selain itu makan sayur dan buah juga dapat memperlancar buang air besar bagi ibu hamil. Pada intinya makan layaknya seperti 4 sehat 5 sempurna, hanya saja takarannya lebih banyak dari hamil biasa.

Jangan lupa juga perhatikan kondisi ibu selama hamil, apakah ibu mengalami mual muntah. Bila ini yang terjadi, tentu asupan ibu kurang. Untuk kasus ini perlu dikonsultasikan pada dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.


Saran untuk kehamilan kembar


tanda tanda awal kehamilan kembar
  1. Usahakan ketahuilah lebih awal kehamilan anda apabila memang kembar. Bila dalam keluarga terdapat keturunan bayi kembar dan ditemukan kehamilan kembar pada diri ibu, segeralah periksa pada trimester awal, sekitar 11-13 minggu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan mengantisipasi apakah bayi kembar ibu memiliki satu plasenta atau dua plasenta.
  2. Lakukan pengecekan lebih lanjut dan kontrol terhadap kondisi bayi. Jika sudah mengetahui apakah kehamilan kembar ini memiliki satu plasenta atau dua plasenta, ibu disarankan melakukan kontrol rutin 2 minggu sekali. Hal ini untuk mendeteksi lebih cepat, apakah ada komplikasi lebih lanjut atau tidak. Perlu diketahui, komplikasi biasanya terjadi setelah 16 minggu usia kehamilan sehingga perlu diwaspadai. Komplikasi yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan kelainan-kelainan yang tidak diinginkan, seperti bayi yang satu lebih besar daripada bayi yang satunya lagi. Yang paling parah tentu janin gagal tumbuh.
  3. Perhatikan asupan makanan. Dengan memperhatikan status kondisi ibu, ibu dapat mengantisipasi asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dan melihat kandungan gizi yang ada.
  4. Hati-hati dalam berhubungan intim. Pada kehamilan triplet, perut ibu akan sangat membesar khususnya trimester akhir, otomatis mulut rahim mudah terbuka sehingga hati-hati dalam berhubungan intim. Apabila tidak hati-hati, air ketuban akan mudah pecah, akibatnya belum cukup bulan, bayi sudah lahir.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Tuesday, August 26, 2014

Tips Relaksasi Untuk Ibu Hamil

relaksasi untuk ibu hamil
Relaksasi untuk ibu hamil adalah hal yang sangat penting bagi ibu hamil, demi sang buah hati yang sedang dikandungnya.

Apakah ibu merasakan beragam keluhan selama hamil? Entah itu mual muntah, sulit tidur, pegal-pegal, tidak nafsu makan? Untuk itulah sebabnya, ibu hamil memerlukan relaksasi. Dengan relaksasi maka diharapkan ibu dapat lebih menikmati kehamilan yang sedang dijalaninya.

Kehamilan seharusnya indah. Keindahan dan perasaan bahagia yang muncul membuat ibu kuat menjalani kehamilan selama berbulan-bulan. Tak jarang, kehamilan menciptakan berbagai kondisi yang cukup berat. Bukan hanya perut yang semakin membesar, tetapi beragam rasa tak nyaman akibat sering muntah-muntah, pegal, pusing, perasaan yang lebih emosional, sulit tidur, sulit makan, cemas menghadapi persalinan dan sebagainya.

Buat sebagian perempuan, bukan perkara mudah kala mendapati ukuran tubuhnya berubah dan pergerakannya pun tak sebebas dulu. Belum lagi jika harus tetap bekerja dan menghadiri rapat-rapat yang panjang. Penampilan pun harus tetap perfect. Ibu yang tinggal di rumah pun belum tentu bebas keluhan, sebab rasa pegal, lemas, mudah emosi, atau pusing mungkin menjadi teman sehari-hari selama hamil. Padahal, hamil atau tidak hamil, aktivitas tak boleh berhenti, bukan?

Jadi, bagaimana dong? Keluhan-keluhan yang muncul saat hamil harus diakui dapat mengganggu kenyamanan. Contoh, ibu tak bisa tidur nyenyak karena pinggang dan punggung terasa pegal. Keluhan ini bisa membuat ibu gusar, lelah, letih, dan tegang. Ibu pun sulit berpikir jernih karena fisik tidak prima. Jika hal ini didiamkan, bisa saja ketidaknyamanan yang semula terasa ringan lantas menumpuk menjadi berat. Padahal, perasaan tertekan atau stres dapat menurunkan daya tahan tubuh. Kondisi ini tentu saja merugikan ibu dan janin. Beberapa penelitian bahkan mengaitkan antara pribadi negatif anak dengan kondisi psikis ibu yang labil saat mengandungnya.

Tentu, kondisi ini tidak boleh didiamkan. Ibu harus berada pada kondisi yang nyaman, baik fisik maupun psikis selama hamil. Nah, relaksasi dapat membuat pikiran ibu tenang, otot tidak tegang, sehingga mampu menjalani kehamilan dengan lebih nyaman. Ibu pun akan lebih siap menghadapi hari persalinan. Relaksasi dapat dilakukan dimana saja selama ibu dapat mengendurkan saraf, otot dan pikirannya. Apa pun yang dapat membuat ibu tenang, seperti mendengarkan musik, menulis, membaca, berdoa, bahkan berolah tubuh dan jalan-jalan ke luar kota dapat dilakukan sepanjang tidak ada unsur stres di dalamnya.

Menurut J. P. Chaplin, psikolog dan penulis “Kamus Psikologi Chaplin”, relaksasi adalah kembalinya otot ke keadaan istirahat setelah kontraksi, atau suatu keadaan tegang yang rendah tanpa emosi yang kuat. Di dalam relaksasi, seseorang diajarkan untuk sadar tentang perasaan tegang dan relaks, mulai pikiran, otot, hingga organ-organ tubuh. Dengan membuat seseorang sadar akan tegang dan relaks, tubuh pun mampu memonitor sesegera mungkin semua sinyal kontrolnya dan secara otomatis membebaskan ketegangan yang diinginkan.

Pada kehamilan, relaksasi bertujuan agar ibu lebih relaks sehingga lebih kuat menghadapi berbagai keluhan. Selain itu, ibu lebih mampu berpikir positif terhadap apa yang terjadi pada tubuhnya, serta apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil melakukan relaksasi.
Berikut adalah bentuk-bentuk relaksasi yang dapat ibu lakukan :


Stres Hilang Berkat Senam Hamil


Umumnya, sejak kehamilan masuk trimester ketiga atau mulai usia kandungan 28 minggu, ibu hamil dianjurkan melakukan senam hamil hingga tiba waktunya melahirkan. Apalagi di trimester akhir, umumnya ibu hamil rentan stres lantaran memikirkan persalinan yang akan dijalani. Tak sedikit ibu hamil yang mencemaskan rasa sakit saat bersalin, ini tentu bisa menimbulkan stres tersendiri. Belum lagi memikirkan bayinya yang akan lahir, apakah sehat, dan sebagainya.

Nah, dengan melakukan senam hamil, diharapkan stres tersebut akan berkurang. Pasalnya, melalui senam hamil, ibu akan belajar teknik pernapasan yang benar dan cara mengejan yang benar, sehingga dapat memperlancar persalinan. Selain itu, senam hamil juga akan mengoptimalkan fisik ibu, serta menghilangkan keluhan-keluhan yang terjadi akibat proses kehamilan. Ini karena rasa relaks yang ibu alami dari senam hamil, sehingga rasa pegal-pegal dan nyeri pun berkurang, begitu pun keluhan bengkak dan kram kaki akan berkurang, tidur jadi lebih nyenyak, mood lebih baik, dan sebagainya. Pendeknya, ibu akan merasa lebih nyaman.

Lakukan senam hamil sedikitnya seminggu sekali. Awalnya tentu dengan pengawasan oleh instruktur yang memang berpengalaman dan bersertifikasi senam hamil. Namun, sebelum melakukan senam hamil, ibu dianjurkan berkonsultasi dahulu ke dokter. Ditakutkan ada kontraindikasi, seperti plasenta di bawah atau hipertensi. Ibu hamil yang memiliki riwayat persalinan prematur, riwayat perdarahan, riwayat kontraksi selama hamil, dan mengalami komplikasi selama kehamilan, tidak dianjurkan mengikuti senam hamil karena dikhawatirkan bisa memicu persalinan dini.


Yoga Membuat Pikiran Tenang Dan Persalinan Lancar


relaksasi ibu hamil
Yoga adalah olahraga pernapasan yang dipadukan dengan gerak. Manfaat yoga, antara lain : dapat mengurangi ketegangan, melemaskan otot, membantu ibu hamil bernapas dengan lebih baik, menenangkan pikiran sehingga terhindar dari stres, melenturkan persendian, serta mengurangi nyeri dan pegal. Jika rutin berlatih yoga, ibu dapat menjalani persalinan normal dengan mudah dan lancar karena yoga membuat ibu terampil mengolah napas sehingga dapat mengejan secara benar.

Banyak sekali gerakan yoga namun untuk ibu hamil pastilah instruktur akan memilih yang cocok dan aman bagi kehamilan, lebih halus dan berirama, dengan mengutamakan pernapasan dan relaksasi otot tubuh. Misalnya, ibu diminta duduk bersila di atas matras, posisikan tangan lurus ke bawah dan letakkan kedua telapak tangan di atas lantai. Kemudian, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan, lakukan berulang kali. Gerakan ini bisa dikombinasikan dengan gerakan-gerakan tangan ke atas sambil menarik napas dan keluarkan atau kombinasi-kombinasi lain.

Namun ingat, selalu konsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil melakukan yoga. Bagaimanapun tidak semua ibu hamil boleh melakukan gerakan yoga, yakni ibu hamil yang memiliki masalah, semisal adanya riwayat perdarahan, keguguran, persalinan prematur, dan lainnya. Jika ternyata kondisi ibu dan kehamilannya baik-baik saja dan dokter pun mengizinkan ibu berlatih yoga, maka pilihlah tempat-tempat yoga yang memang menyelenggarakan program yoga untuk kehamilan dengan instruktur yang bersertifikat di bidang tersebut.


Olahraga Renang Untuk Ibu Hamil


Olahraga yang satu ini sangat dianjurkan bagi ibu hamil karena aman. Berenang dapat memperkuat otot-otot tubuh secara merata tanpa menimbulkan peningkatan risiko trauma pada persendian otot lantaran membawa beban kehamilan. Berenang juga memperkuat otot jantung dan otot-otot dasar panggul, serta meningkatkan kebugaran. 

Bila mungkin, baiknya ibu hamil melakukan aquarobik, yaitu latihan/senam dengan menggunakan media air atau di dalam air. Selain membuat bugar, aquarobik juga dapat mengurangi rasa sakit saat bersalin. Pasalnya, senam air ini dapat menjaga kelenturan dan elastisitas jaringan ikat pada sendi-sendi panggul ibu hamil, sehingga persalinan dapat berlangsung lancar. Selain itu, aliran darah pun menjadi lebih lancar sehingga lancar pula supply oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan-jaringan tubuh, termasuk ke janin. Hal ini berdampak pada kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin yang baik.

Namun, sebelum melakukan aquarobik, ibu hamil dianjurkan mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter, baiknya ke dokter ahli olahraga dalam kehamilan. Hal lain yang perlu diperhatikan terkait olahraga dalam air ini ialah :
  1. Hati-hati dengan lantai licin di seputar kolam renang, jangan sampai ibu hamil terpeleset yang bisa membahayakan kandungan.
  2. Sebelum masuk ke kolam, terlebih dahulu bilas tubuh dengan air segar di luar kolam agar suhu tubuh beradaptasi dengan suhu air kolam.
  3. Tidak memaksakan diri. Hentikan aktivitas bila ibu hamil merasa tidak nyaman. Beristirahatlah.
  4. Tidak berenang di kala hujan karena nanti kedinginan dan mudah sakit.
  5. Hindari menggunakan papan seluncur atau papan loncat.


Ibu Hamil Bernyanyi


Berkaraoke atau mendengarkan musik bersama teman-teman, apalagi pasangan terkasih, pastilah menyenangkan, stres pun hilang. Musik memang memberikan rangsangan positif pada emosi karena membuat suasana jadi relaks, tenang, dan nyaman. Bahkan, penelitian membuktikan, musik juga dapat menenangkan janin dan membuatnya cerdas. Untuk itu, baiknya ibu hamil mendengarkan musik yang sudah terbukti manfaatnya dari banyak penelitian, yakni : musik-musik klasik dari zaman baroque (seperti : lagu-lagu gubahan Vivaldi, Bach, Telemann, Handel) dan Mozart. Hindari lagu-lagu gubahan Beethoven, Brahms, dan jenis rock karena cenderung membuat janin resah.

Walaupun begitu, tak ada keharusan bagi ibu hamil untuk mendengarkan musik jenis tersebut apabila memang tidak menyukainya. Jika ibu hamil tidak menyukai jenis musik tersebut dan terpaksa mendengarkannya lantaran dianggap baik untuk janin, maka efek positif yang diharapkan tak akan terjadi. Pasalnya, janin akan merasakan emosi negatif ibunya, sehingga rangsangan positif dari musik malah tak didapat.

Jadi, kalau tujuan mendengarkan musik untuk memberikan ketenangan pada ibu hamil, maka dengarkanlah musik yang memang ibu sukai. Namun jika ibu ingin memberikan stimulasi pada janin, ibu dapat memperdengarkannya secara langsung pada janin melalui headphone yang ditempelkan di perut ibu. Dengan begitu, ibu jadi enggak stres lantaran harus mendengarkan musik yang sebenarnya kurang disukai.


Nyaman Dengan Peregangan


Sesuai namanya, gerakan peregangan bertujuan meregangkan otot-otot yang kaku sehingga lebih luwes dan hangat, dengan begitu ibu akan merasa lebih nyaman. Otot yang luwes pun nantinya akan membantu kelancaran bersalin. Gerakan peragangan ini pun sebenarnya bisa digunakan untuk pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.

Ibu bisa melakukannya dimana saja karena gerakan-gerakannya sederhana dan mudah. Misalnya, gerakan rotasi leher ke kiri-kanan, ke atas-bawah, atau memutar. Ibu juga bisa menggerakan tangan seperti gaya orang berenang, menggerakkan kaki ke atas-bawah, memutar kaki, dan sebagainya. Ibu pun bisa melatih peregangan otot-otot pelvik dasar, otot panggul, dan otot di seputar selangkangan lewat senam kegel.


Ibu Hamil pergi Ke Salon


teknik relaksasi pada ibu hamil
Ibu hamil tetap bisa pergi ke salon, melakukan spa atau aromaterapi. Kegiatan ini sangat menyenangkan, membuat ibu merasa lebih nyaman, tenang, segar, dan lainnya. Bahkan, sebuah penelitian menyatakan, spa dapat membuat ibu hamil lebih tenang sehingga nyeri otot berkurang. Lebih amannya, salon, spa, atau aromaterapi sebaiknya baru dilakukan di trimester kedua kehamilan karena kondisi janin sudah lebih kuat sehingga tak terpengaruh oleh aktivitas di luar. Ibu bisa menikur-pedikur, pijat denga scrub, cuci muka, spa, atau aromaterapi. Selain membuat tubuh lebih nyaman, salon, spa dan aromaterapi juga dapat melancarkan peredaran darah lewat pijat, menghaluskan, mengencangkan, hingga memberikan gizi pada kulit.

Namun, sebelum ke salon, spa atau aromaterapi, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi ke dokter, apakah aman melakukannya atau tidak. Selain itu, pastikan salon atau klinik yang memberikan jasa memahami kondisi ibu hamil, mengingat tidak selamanya jenis perawatan salon / spa / aromaterapi aman untuk ibu hamil. Yang tidak aman, misalnya mandi lumpur, membungkus tubuh yang biasanya untuk pelangsingan (wrapping), sauna, hot wax, dan lainnya. Selain bahannya yang mungkin tidak terjamin keamanannya, juga dapat meningkatkan temperatur suhu ibu yang berisiko dehidrasi dan berbahaya buat janin.


Self-Healing Untuk Ibu Hamil


Rasa tenang dan nyaman saat menjalani kehamilan bisa diciptakan dari diri sendiri melalui self-healing, yaitu menciptakan ketenangan dan harmonisasi antara hati, pikiran dan tubuh dengan memberi sugesti pada diri sendiri. Self-healing akan membantu ibu hamil untuk menerima, mensyukuri, serta mantap menjalani kehamilan dengan hati gembira dan lapang dada. Selain itu, juga dapat mengatasi sendiri perubahan emosi yang mungkin timbul akibat perubahan-perubahan yang muncul selama kehamilan.

Self-healing dapat dilakukan kapan saja, baik pagi, siang, sore maupun malam, cukup 10-15 menit saja yang penting ibu menjadi relaks dan tenang. Caranya? Untuk permulaan baiknya ibu didampingi oleh instruktur minimal 3 kali pertemuan, selanjutnya ibu dapat melakukannya sendiri. Yang penting diperhatikan, ruangan harus tenang, nyaman, dan bersuhu sejuk dengan cahaya redup / temaram. Putarlah musik berirama tenang / lembut secara berulang agar ibu dapat berkonsentrasi secara maksimal. Bila mungkin, tambahkan dengan wangi aromaterapi dari lilin yang dibakar.


Pijat Ibu Hamil Oleh Suami


tips relaksasi jelang persalinan
Pijat yang satu ini, baiknya memang dilakukan oleh suami. Namanya, pijat endorfin atau endorphin massage. Pijat yang dikembangkan oleh Constance Palinsky, seorang hipnoterapis ini, merupakan pijatan ringan yang dilakukan terhadap ibu hamil sejak 1 bulan menjelang persalinan. Tujuannya, membuat ibu hamil merasa lebih nyaman, tenang, damai, dan ikhlas lewat pijatan-pijatan ringan guna meningkatkan pelepasan hormon oksitosin. Dengan begitu, otot-otot lebih lentur sehingga persalinan pun berjalan lebih lancar.

Pijat endorfin sangat membantu ibu untuk masuk ke alam relaksasi yang dalam serta membantu menguatkan ikatan antara ibu dan suami dalam mempersiapkan persalinan. Itulah mengapa, sebaiknya yang melakukan pijatan ini adalah suami. Mohon agar suami mencurahkan kasih sayangnya lewat sentuhan halus di telapak tangan, lengan, leher, abhu, betis, punggung dan paha istrinya yang sedang hamil. Posisi ibu, bisa duduk atau berbaring miring (senyamannya ibu saja). Sementara suami dianjurkan duduk nyaman di samping atau di belakang ibu. Ketika suami memijat bagian punggung, pijatan dilakukan sangat ringan berbentuk huruf V yang bertujuan merangsang pengeluaran hormon endorfin yang berfungsi mengurangi nyeri kontraksi.


Ibu Hamil Jalan-Jalan


Kehamilan bukan penghalang untuk ibu bepergian. Yang penting kondisi ibu dan kehamilannya dalam keadaan sehat. Selain itu, kehamilan ibu berada pada trimester kedua, karena di usia kehamilan 14-28 minggu ini, umumnya kondisi ibu sudah mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan akibat kehamilan.

Rencankan perjalanan dengan matang, dari tanggal keberangkatan, transportasi yang digunakan, daerah tujuan perjalanan, dan kativitas yang dilakukan. Cermati barang bawaan ibu, dari pakaian, obat-obatan / vitamin, hingga tisu dan bekal praktis tapi bergizi untuk di perjalanan.

Ingatlah untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter setiap kali hendak melakukan perjalanan. Beritahu kemana ibu akan melakukan perjalanan dan tanyakan apa saja yang perlu dipersiapkan, juga apa yang boleh dan tak boleh ibu lakukan dalam perjalanan terkait kesehatan ibu dan janin.


Ibu Hamil Nonton Bioskop


Memang, kita bisa saja meghadirkan bioskop di rumah. Namun, tak ada salahnya sesekali ibu menonton di bioskop. Ini bisa menjadi aktivitas yang mengasyikkan, apalagi jika dilakukan bersama pasangan. Namun, perhatikan film yang akan ditonton, sebaiknya pilih film ringan yang tidak menguras emosi, seperti film bernuansa komedi atau film musikal. Bagaimana dengan film horor? Sekalipun ibu penggemar berat film horor, namun saat hamil, mohon lupakan dahulu. Film yang membuat jantung berdebar-debar, apalagi disertai dengan musik yang berdentum-dentum, dapat memancing kontraksi rahim. Satu hal lagi, jangan lupa membawa minuman dan camilan sehat untuk mengganjal lapar saat menonton.


Wisata Kuliner Ibu Hamil


Memang, ibu hamil harus memperhatikan makan yang dikonsumsinya. Namun, bukan berarti ibu hamil tidak bisa berpetualang mencari tempat makan baru yang enak. Apalagi, aktivitas makan merupakan salah satu cara alternatif pelepas stres. Asalkan ibu hamil mau memperhatikan hal-hal berikut ini, maka wisata kuliner, selain bisa membuat ibu senang, juga menyehatkan ibu dan janin.
  • Pastikan resto / rumah makan yang dikunjungi terjamin kebersihannya, baik dalam pengolahan makanannya maupun perlengkapan masak dan makannya.
  • Hindari makanan berbumbu merangsang, semisal pedas dan asam, karena dapat menimbulkan sakit mag dan gangguan pencernaan semisal diare.
  • Hindari makanan setengah matang atau malah mentah, semisal sashimi, karena dikhawatirkan mengandung virus / bakteri / parasit yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
  • Hindari pula makanan yang dibakar / dipanggang, seperti steak atau satai, karena dikhawatirkan kurang matang.
  • Bila ingin mengkonsumsi seafood, terutama kerang, pastikan makanan tersebut tidak tercemar logam berat, seperti merkuri. Namun, karena tidak mudah untuk mengetahuinya, baiknya hindari saja dahulu selama hamil. Sebagai gantinya, ibu dapat mengkonsumsi ikan air tawar yang kandungan gizinya pun tak kalah dari seafood. Atau, ibu bisa mengkonsumsi ikan dari laut dalam, seperti salmon dan herring.
  • Untuk minuman, baiknya minum air putih saja atau jus buah. Hindari minuman bersoda, apalagi yang mengandung alkohol karena tak baik bagi kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Bagaimana dengan kop dan teh? Kandungan kafeinnya dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat sering berkemih, oleh karena itu batasi hanya satu cangkir sehari.


Ibu Hamil Berhubungan Intim Dengan Suami


Kalau ada yang bilang tak boleh berhubungan seks kala hamil, janganlah percaya. Selama kehamilan ibu baik-baik saja , tak ada alasan untuk tidak berintim-intim dengan suami. Apalagi, hubungan intim dapat membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks sehingga stres pun akan hilang dengan sendirinya.
Jadi, kalau TIDAK ADA 6 hal berikut ini, hubungan seks aman dilakukan saat hamil :
  1. Riwayat perdarahan.
  2. Plasenta previa.
  3. Risiko lahir prematur.
  4. Ketuban pecah.
  5. Riwayat keguguran berulang.
  6. Riwayat penyakit kelamin / HIV AIDS.
Selain itu, tentu saja ibu hamil harus memperhatikan hal-hal berikut ini :
  • Baiknya hubungan intim tidak dilakukan pada trimester pertama karena ibu sedang dalam masa adaptasi terhadap perubahan yang terjadi karena kehamilan sehingga membuatnya tak nyaman.
  • Masuk trimester ketiga, kurangi frekuensi berhubungan intim.
  • Bila usia kehamilan sudah cukup bulan untuk melahirkan, hubungan seks dapat memperlancar proses persalinan.
  • Posisi saat berhubungan intim tidak menekan kandungan. Untuk kenyamanan ibu hamil, posisi yang disarankan adalah : miring (spoon position), women on top, duduk (sitting dog), membelakangi / penetrasi dari belakang (rear entry), atau menungging.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Monday, August 25, 2014

Masalah Bedrest Untuk Ibu Hamil

manfaat bedrest untuk ibu hamil
Bedrest untuk ibu hamil adalah saran yang seringkali diberikan oleh para dokter. Jangan khawatir. Saran ini sebaiknya dituruti agar janin dan ibunya sehat. Carilah kegiatan yang mengasyikkan agar tak bosan selama istirahat di rumah.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan penting tentang bedrest untuk ibu hamil :
  1. Mengapa Harus Bedrest? Bedrest umumnya disarankan bila ada risiko persalinan prematur, perdarahan, kontraksi sebelum usia kehamilan cukup bulan, pecah ketuban, mulut rahim lemah, hamil kembar risiko tinggi, penyakit infeksi seperti tifus, demam berdarah, dan lainnya. Saran agar ibu hamil untuk bedrest oleh dokter bisa terjadi di usia kehamilan beapa pun; 3 bulan, 5 bulan, 7 bulan, bahkan menjelang persalinan.
  2. Apa Tujuan Bedrest? Sesuai namanya, bedrest bertujuan agar ibu beristirahat sehingga kondisi fisik dan psikis tetap terjaga. Dengan bedrest, energi ibu secara fisik tidak banyak terpakai. Pada ibu yang sakit, misalnya tengah menderita demam berdarah, bedrest akan membuat proses penyembuhan lebih optimal. Saat bedrest, dokter akan menyarankan agar ibu tidak hanya mengurangi kegiatan fisik saja, tetapi juga menyingkirkan masalah yang dihadapi agar tidak stres. Dengan kata lain, pikiran ibu saat bedrest harus tenang. Semua ini demi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin di dalam kandungan.
  3. Seperti Apa Bedrest Untuk Ibu Hamil Itu? Meskipun bed terjemahannya adalah tempat tidur, istilah bedrest tak selalu harus tiduran. Memang ada ibu yang harus benar-benar berbaring di tempat tidur saat bedrest bahkan mandi hingga buang air pun perlu menggunakan pispot. Ini dinamakan bedrest total, biasanya dialami oleh ibu hamil yang memiliki risiko perdarahan yang tinggi karena letak plasenta ada di bawah. Pada kondisi itu bergerak sedikit saja ketuban ibu dikhawatirkan bisa pecah sehingga memicu persalinan dini. Ada juga bedrest yang masih memperbolehkan ibu duduk di tempat tidur, berjalan di sekeliling rumah. Ibu juga diperkenankan melakukan aktivitas ringan. Ini dinamakan setengah bedrest. Istirahat model ini umumnya dianjurkan kepada ibu hamil yang sedang sakit atau sering mengalami kontraksi karena kelelahan.
  4. Berapa Lama Harus Bedrest? Baik bedrest total maupun setengah bedrest lamanya tidak bisa ditentukan, terpulang kepada kondisi, penyebab, serta usia kehamilan ibu. Contoh, pada perdarahan karena plasenta di bawah, bedrest berlangsung sampai tidak terjadi lagi perdarahan. Pada kondisi bedrest total, biasanya waktunya lebih lama. Ada yang sampai beberapa minggu hingga bulan.
  5. Bedrest Di Rumah Sakit Atau Di Rumah? Tentunya bergantung pada indikasi perawatan. Jika kondisi kehamilan cukup aman dan tidak ada ancaman yang membahayakan, bisa saja ibu tidak perlu bedrest di rumah sakit. Hanya di beri obat dan beristirahat di rumah. Hanya saja jika kondisi memburuk atau dirasakan ada ketidaknyamanan harus segera kembali ke rumah sakit. Umumnya bedrest di rumah sakit disarankan pada ibu hamil yang berisiko keguguran di usia kehamilan muda, perdarahan, atau ancaman kelahiran prematur. Kondisi-kondisi ini perlu dipantau dokter sehingga lebih mudah bila ibu beristirahat di rumah sakit. Jika perdarahan muncul di usia kehamilan yang dekat dengan waktu persalinan, maka ibu diminta untuk bedrest beberapa hari misalnya 2-3 hari atau mungkin seminggu. Ibu diberi kesempatan istirahat total, menjaga janin agar tidak lahir prematur.
  6. Apa Yang Perlu Dilakukan Saat Dokter Menyarankan Bedrest? Yang pasti, saran bedrest dari dokter perlu ditaati. Jangan lupa untuk menanyakan kepada dokter hal-hal atau batasan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak saat bedrest. Pengabaian saran dokter tentu bisa membahayakan kehamilan, misal bayi lahir prematur atau terjadi perdarahan.
  7. Bagaimana Mengusir Bosan Saat Bedrest? Bedrest yang berlangsung lama tentu dapat membuat ibu bosan. Namun ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan di saat bedrest. Tentunya jenis kegiatan perlu disesuaikan dengan kondisi ibu. Kalau diminta bedrest total, ibu tentu tidak boleh jalan-jalan meskipun rasa bosan mendera. Ingat, ibu tetap harus mematuhi perintah dokter demi kesehatan ibu sendiri dan keselamatan janin.

bedrest untuk ibu hamil
Berikut kegiatan yang bisa ibu lakukan di saat bedrest. Akan lebih menyenangkan bila ayah dapat menemani di saat ibu beraktivitas.
  1. Menonton Televisi. Posisi ibu di tempat tidur saat bedrest umumnya disarankan berbaring miring agar aliran darah ke arah plasenta lancar. Dengan posisi tersebut ibu bisa menonton teve. Pilih acara favorit ibu. Yang pasti tontonan yang dipilih harus bersifat santai dan menghibur. Jangan memilih tayangan yang menyeramkan atau berat sehingga menambah pikiran.
  2. Membaca Buku, Majalah, Atau Tabloid. Bagi ibu yang hobi membaca, bisa menyelesaikan novel yang sedang dibaca.
  3. Hubungi Teman Atau Kerabat Dekat. Adanya perangkat gadget lebih mempermudah ibu untuk berkomunikasi. Mengobrol dapat menyenangkan hati. Berceritalah tentang apa pun bisa dengan menelpon secara langsung, lewat chatting via line, email, whatsapp, atau BBM.
  4. Main Games. Tentunya dalam posisi berbaring. Manfaatkan fitur-fitur yang ada dalam perangkat gadget. Namun tetap perlu diperhatikan untuk tidak bermain terlalu lama sehingga membuat mata menjadi lelah dan tangan pun capek.
  5. Menulis. Ibu bisa mengungkapkan perasaan, pengalaman, maupun berbagai ide dalam bentuk tulisan. Meski mungkin sekedar tulisan status di media sosial atau di buku harian, di blog, dan sebagainya. Siapa tahu pengalaman yang ibu tuliskan jika dikumpulkan bisa menjadi sebuah buku. Lakukan jika ibu memang sedang ingin menulis, jangan menjadi beban. Ketika menulis dengan menggunakan laptop, perhatikan posisi duduk. Bila perlu konsultasikan pada dokter, berapa lama ibu boleh berada dalam posisi duduk.
  6. Browsing Internet. Ada banyak sekali pilihan situs, termasuk situs parenting. Atau mungkin ibu yang hobi berbelanja bisa memenuhi keinginannya dengan browsing ke situs-situs belanja online.
  7. Memanjakan Diri Dengan Perawatan. Zaman sekarang beberapa rumah sakit menyediakan fasilitas perawatan kecantikan, temasuk salon untuk ibu yang sedang bedrest. Manfaatkan fasilitas tersebut tentu dengan sebelumnya menanyakan apa yang boleh dan tidak pada dokter terlebih dahulu. Ibu juga bisa merias wajah agar tetap kelihatan cantik di saat bedrest. Terkadang penampilan fisik segar bisa mempengaruhi mood dan perasaan ibu menjadi lebih baik dan menyenangkan.
  8. Membuat Kerajinan Tangan. Ibu hobi merajut? Lakukan saat bedrest ini. Buatlah bentuk yang sederhana seperti sepatu atau syal buat si kecil.
  9. Membuat Makanan Kesukaan. Bagi ibu yang setengah bedrest masih diperbolehkan jalan-jalan di dalam rumah. Jadi, ibu bisa bersantai di ruang makan. Ibu dapat membuat sendiri makanan kesukaan yang sederhana, misalnya mengoles roti dengan mentega dan selai, membuat salad buah. Begitu juga membuat minuman. Hindari masak memasak yang membutuhkan banyak effort seperti harus ke dapur meracik bumbu, memotong bahan, memasak dan sebagainya karena waktunya lebih lama.
  10. Memperhatikan Kondisi Rumah. Jika bedrest memperbolehkan ibu berjalan-jalan di rumah, ibu bisa melakukan pekerjaan ringan, misalnya mengatur kamar bayi. Tapi selalu hindari menggeser-nggeser perabot. Cukup menata barang-barang pajangan yang kecil atau menata pakaian di lemari bayi. Duduk-duduk di teras halaman / belakang rumah memperhatikan taman, dan sebagainya juga dapat dilakukan ibu.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Friday, August 22, 2014

Kapan Sebaiknya Ibu Hamil Harus Bersalin Di Rumah Sakit ?

alasan medis sebaiknya ibu hamil harus bersalin Di rumah sakit
Ada beberapa kondisi tertentu yang mengharuskan ibu hamil bersalin di rumah sakit dengan fasilitas lengkap. Bukan di klinik bidan atau dokter umum. Kondisi apa sajakah yang dapat menyebabkan hal itu terjadi ?

Pada prinsipnya, setiap ibu punya hak untuk memilih tempat bersalin. Apakah ke bidan, dokter umum, atau dokter spesialis. Tapi ada baiknya pilihan tempat bersalin ini direncanakan sejak awal. Semakin dini rencana dicanangkan, semakin mantap ibu mengambil keputusan. Kemantapan ini penting karena akan memberikan aura positif bagi kelancaran persalinan, masa pasca lahir serta kesuksesan inisiasi menyusu dini (IMD).

Meski pilihan ada pada ibu, namun sungguh bijak bila ibu tetap mendengarkan saran tenaga medis. Terutama bila ibu memeriksakan kehamilan di lini pertama seperti bidan atau dokter umum. Bidan atau dokter umum diharapkan dapat menyeleksi, apakah ibu memang bisa melahirkan di bidan / puskesmas, atau harus di rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap.

Mengapa? Sebab dapat saja ketika di trimester awal kehamilan, ibu dalam kondisi baik, namun dalam perjalanan kehamilan di trimester kedua, tensi darah ibu meningkat. Saat mendeteksi hal ini, bidan/dokter umum idealnya akan merujuk ibu  segera ke dokter spesialis untuk mendapatkan pengobatan lebih intens karena kenaikan tensi darah bisa mengindikasikan adanya gangguan pada ibu atau janin.

Saran tersebut sebaiknya ibu ikuti karena salah satu tugas bidan atau dokter umum sebagai lini pertama adalah mengedukasi pasien, termasuk melahirkan di tempat yang tepat. Ibu tak harus langsung pindah ke dokter subspesialis. Boleh saja sampai usia kehamilan tertentu ibu melanjutkan kontrol rutin di bidan/dokter umum. Namun begitu, kontrol kehamilan trimester akhir hingga persalinan harus dilakukan di rumah sakit.

Bila saran ini tidak diabaikan, kemudian saat bersalin ada proses penyulit atau bayi dilahirkan prematur dikhawatirkan ibu atau bayi tidak bisa memperoleh penanganan yang tepat dan cepat karena fasilitas di klinik praktik bidan/dokter umum biasanya tidak lengkap. Di saat genting itu pun akan sangat repot untuk mencari-cari rumah sakit. Kondisi ini bisa membuat stres padahal stres justru dapat menghambat persalinan karena mulut rahim menjadi kaku dan tidak relaks.

Umumnya saat ini, bidan atau dokter umum sudah memilki dokter spesialis kebidanan dan kandungan rujukan. Bila pada trimester dua atau trimester tiga, bahkan menjelang persalinan diketahui ibu ada penyulit, petugas medis/dokter di puskesmas akan segera mengontak rumah sakit daerah/rumah sakit umum terdekat untuk merujuk ibu kesana. Bidan yang terlatih dan berdedikasi, malah akan mengantar ibu ke dokter spesialis yang menjadi mitranya.

 

 

Beragam Alasan Medis


alasan melahirkan di rumah sakit
Seperti disebutkan, ibu hamil memilih tempat bersalin adalah hak ibu. Namun, dengan melihat beberapa kondisi di bawah ini, sebaiknya tanpa ragu, pilihlah rumah sakit besar yang fasilitasnya komplet. Kondisi-kondisi tersebut adalah :
  1. Adanya Gangguan Kesehatan Yang Menetap. Ibu dengan gangguan kesehatan seperti anemia, asma, jantung, dan diabetes, meskipun diprediksi dapat melahirkan normal, sejatinya pada saat persalinan nanti perlu didampingi oleh tenaga-tenaga spesialis yang menyangkut gangguan kesehatan tersebut. Oleh sebab itu, disarankan utuk melahirkan di rumah sakit besar yang dokter spesialisnya lengkap.
  2. Usia Ibu Hamil. Ini merupakan faktor risiko lain yang patut dipertimbangkan dalam pemilihan tempat bersalin. Ibu yang berusia di bawah 35 tahun berisiko lebih sedikit dibandingkan dengan ibu berusia di atas 35 tahun. Ibu di atas usia 35 tahun apalagi jika melahirkan anak pertama sebaiknya dibantu dokter spesialis di rumah sakit, karena pertimbangan risiko atau penyulit persalinan.
  3. Riwayat Kehamilan. Biasanya saat kelahiran anak pertama ibu belum mempunyai pengalaman mengenai lancar tidaknya melahirkan sehingga diperlukan persiapan mengenai keamanan dalam bersalin. Begitu pun pada persalinan setelah anak ketiga karena ada risiko perdarahan.
  4. Kondisi Janin. Jika ada permasalahan pada janin, maka perawatan harus dilakukan di rumah sakit/rumah sakit rujukan. Bagitu bayi lahir, sudah dapat dilakukan penanganan secara khusus yang hanya dapat dilakukan di rumah sakit besar/rumah sakit rujukan yang memiliki NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan fasilitas High Care lainnya.
    Bila sudah memiliki rumah sakit untuk tempat melahirkan, maka yakinkan bahwa rumah sakitnya termasuk rumah sakit “Sayang Mama”. Rumah sakit ini mempromosikan persalinan senormal mungkin, tanpa intervensi atau tindakan tergesa, menyediakan fasilitas rawat gabung klinik laktasi untuk mendukung ibu dan bayi sukses full ASI, serta memiliki sarana lengkap kamar bersalin dan operasi 24 jam.

 

 

Buku Kontrol Kehamilan


bersalin di rumah sakit
Saat pertama kali kontrol kandungan, ibu tentu di beri buku catatan/buku kontrol, bukan? Nah, buku ini sebaiknya dibawa jika ibu bepergian. Dalam keadaan darurat, buku kontrol bisa membantu petugas medis/dokter melihat data terakhir akan kondisi kehamilan ibu. Misal, usia kehamilan, kondisi ibu (apakah mengalami infeksi saat kehamilan atau tidak), kondisi janin, dan sebagainya.

Buku kontrol ini juga berguna saat ibu memutuskan untuk melahirkan di lokasi yang berbeda dari lokasi yang selama ini ibu datangi untuk kontrol. Contoh, ibu selalu memeriksakan kehamilan di Jakarta dan kemudian mau melahirkan di tempat kelahirannya di Bali supaya dekat dengan keluarga besar.

Jadi, ingat selalu untuk membawa buku catatan kehamilan ini.

 

 

Waspadai Tanda Menjelang Persalinan


Di usia cukup bulan untuk melahirkan, ibu perlu memperhatikan tanda-tanda persalinan berikut ini :
  1. Muncul kontraksi (perut terasa mulas) yang berlangsung dengan jarak teratur dan semakin sering.
  2. Sejak mulas pertama, paling cepat proses persalinan akan terjadi dalam waktu 6 jam. Normalnya, di kala awal, untuk pembukaan 1 cm jalan lahir dibutuhkan waktu sekitar 1 jam.
  3. Jika kontraksi (mulas) sudah membuat ibu tidak tahan, biasanya sudah terjadi pembukaan ketiga atau keempat (3-4 cm). Ibu sudah harus mendatangi bidan atau dokter di klinik/rumah sakit. Disana akan dilakukan pemeriksaan CTG (denyut jantung) untuk memantau kondisi ibu dan janin.
Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Tuesday, August 19, 2014

Asupan Gizi Untuk Ibu Hamil

asupan gizi untuk ibu hamil
Dengan asupan gizi yang tepat, ibu dapat menikmati kehamilan dengan menyenangkan.

Sesungguhnya, kebutuhan nutrisi bagi ibu pada masa kehamilan tak jauh berbeda dengan kebutuhan perempuan dewasa pada umumnya. Hanya saja memang membutuhkan tambahan karena adanya perubahan pada tubuh ibu. Tambahan nutrisi tersebut akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Mengapa? Pada awal kehamilan, janin masih berupa segumpal daging, jadi kebutuhan kalorinya belum banyak. Bila ibu mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak malah bisa menyebabkan obesitas. Berbeda pada trimester 2 dan 3, ketika janin sudah bertambah besar dan organ-organ tubuhnya pun semakin lengkap, tentu kebutuhan kalorinya juga meningkat.

Tambahan kalori pada trimester 1 sekitar 50-100 Kal per hari. Selanjutnya, masuk trimester 2 dan 3, masing-masing tambahannya mencapai 150 Kal per hari. Tambahan kalori tersebut bila dikonversikan dalam takaran rumah tangga tidaklah banyak. Sederhananya tambahan 50 Kal dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi 75-100 gram buah-buahan. Contoh, 1 buah apel seberat 85 gram mengandung 50 Kal. Masuk trimester 2 dan 3, tambahan kalori dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi 1 gelas susu yang mengandung 150 Kal atau 1 buah roti isi daging mengandung 350 Kal. Untuk susu, ibu hamil dapat mengkonsumsi susu khusus kehamilan yang kandungan gizinya telah disesuaikan dengan kebutuhan.

 

 

Gizi Seimbang

 

asupan gizi ibu hamil trimester pertama
Kebutuhan nutrisi yang mengalami peningkatan selama hamil dapat dipenuhi melalui 3 kali makan utama (pagi, siang dan malam) serta 3 kali makan selingan. Ibu juga hendaknya mencermati keragaman sumber bahan makanan yang dikonsumsi agar mendapatkan gizi yang tepat dan seimbang. Berikut kebutuhan gizi dan nutrisi sepanjang kehamilan :
  1. Karbohidrat. Merupakan sumber energi yang utama. Fungsinya sebagai sumber tenaga dan energi. Kebutuhan energi bagi ibu hamil adalah 50-150 kalori lebih banyak dari masa sebelum hamil. Energi ini dibutuhkan untuk memenuhi metabolisme tubuh yang meningkat. Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat antara lain : kentang, roti, mi, talas, ubi, serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran.
  2. Protein. Protein berguna untuk pengembangan sel-sel baru dalam pertumbuhan janin serta membentuk antibodi yang dapat melawan infeksi. Kebutuhan protein ibu hamil sekitar 75 gram per hari. Protein dapat diperoleh dari bahan makanan nabati maupun hewani seperti : ikan, daging, telur dan susu.
  3. Lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi bagi tubuh ibu, selain juga pelarut vitamin A, D, E, K. Asam lemak omega 3  dan 6 juga diperlukan untuk pengembangan sistem saraf, fungsi penglihatan dan pertumbuhan otak janin, serta sebagai bantalan bagi organ-organ tertentu, seperti biji mata dan ginjal. Konsumsi lemak yang disarankan pada masa kehamilan tidak lebih dari 25% dalam porsi makanan sehari-hari. Bahan makanan sumber lemak, antara lain : minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, mentega, susu, telur, santan, dan avokad.
  4. Vitamin dan Mineral. Vitamin dan mineral dibutuhkan untuk perkembangan saraf dan otak janin, selain juga untuk meningkatkan daya tahan ibu. Kebutuhan akan vitamin dan mineral dapat diperoleh melalui aneka buah-buahan dan sayuran. Disarankan mengkonsumsi buah dan sayuran kaya warna. Semakin banyak warna, semakin tercukupi kebutuhan akan vitamin dan mineral.
    Tak hanya itu, buah dan sayur juga mengandung serat. Banyak mengkonsumsi buah dan sayur yang kaya serat memberikan efek kenyang lebih lama dan menghindari sembelit.

 

 

Ketika Kecukupan Gizi Tidak Terpenuhi

 

asupan gizi ibu hamil trimester kedua
Penting diingat, setiap suap yang masuk ke dalam mulut ibu hamil sangat menentukan sehat tidaknya bayi yang dilahirkan kelak. Penelitian yang dilakukan di sekolah kesehatan masyarakat Harvard menunjukkan bagaimana status kesehatan bayi pada saat lahir berhubungan erat dengan pola makan ibu selama kehamilan.

Pada ibu hamil yang dietnya tergolong baik, 95% bayi mereka dilahirkan dengan kesehatan yang tergolong baik pula. Di lain pihak, hanya 8% dari ibu yang dietnya tergolong buruk (sebagian mengkonsumsi jajanan tidak bergizi) mempunyai bayi dengan kesehatan tergolong baik, dan 65% dari mereka memiliki bayi yang meninggal sebelum lahir, prematur, fungsi tubuh belum sempurna atau memiliki cacat lahir. Juga ibu yang tidak memenuhi kebutuhan gizinya selama hamil sangat berisiko menghadapi komplikasi pada saat melahirkan, semisal perdarahan.

Penelitian yang dipublikasikan jurnal Clinical Endocrinology & Metabolism menyatakan, asupan yodium yang cukup selama kehamilan berpengaruh pada perkembangan otak janin. Penelitian tersebut membuktikan, kekurangan yodium berdampak besar pada perkembangan jalur auditori dan cara kerja memori pendengaran janin. Kelak, ini dapat berpengaruh pada kemampuan anak dalam membaca dan mengeja huruf. Penelitian ini dilakukan pada 228 anak yang orang tuanya memeriksakan diri ke klinik antenatal The Royal Hobart Hospital’s selama 1999-2001.

Bukan Cuma itu. Pada simposium bertema “Early Life Nutrition” September 2012, telah disampaikan bahwa, nutrisi pada masa kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan janin kelak, dari kemandulan, kerusakan struktur janin, sampai penyakit tidak menular berbahaya jangka panjang, seperti penyakit jantung dan diabetes melitus.

Itulah mengapa, penting bagi ibu mencermati makanan yang dikonsumsi sepanjang kehamilannya, apalagi ibulah satu-satunya sumber nutrisi bagi janin. Dengan mengkonsumsi makanan bergizi lengkap, beragam dan seimbang, kelak ibu akan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.


Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Sunday, August 17, 2014

Ketika Janin Belum Masuk Ke Rongga Panggul Di Akhir Masa Kehamilan

janin belum masuk panggul
Ketika janin belum masuk ke rongga panggul, padahal usia kehamilan ibu sudah 36 minggu. Lalu, bagaimana solusinya? Solusinya, antara lain, pose sujud yang dilakukan teratur bisa membantu janin masuk ke rongga panggul.

Untuk mempersiapkan persalinan normal, posisi kepala janin yang sudah masuk ke rongga panggul merupakan salah satu faktor penentu. Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan yang dikenal dengan nama pengukuran panggul atau palvimetri untuk mengetahui apakah janin dapat masuk ke rongga panggul atau tidak.

Pemeriksaan ini mulai dilakukan pada minggu ke-36 dengan cara pemeriksaan dalam. Dokter akan memasukkan dua jarinya (telunjuk dan tengah) ke jalan lahir untuk mengukur diameter dan luas pintu panggul. Melalui pemeriksaan ini, dokter akan menilai ukuran panggul ibu. Dokter juga dapat mengetahui seberapa jauh kepala atau bagian tubuh janin berada dalam rongga panggul sebelum persalinan dengan menggunakan pemeriksaan dalam. Alhasil, dokter dapat menentukan apakah panggul ibu termasuk sempit atau normal.

Hasil pengukuran panggul kemudian akan dibandingkan dengan taksiran berat janin yang dapat diketahui melalui pemeriksaan USG. Panggul normal perempuan indonesia umumnya dapat melahirkan janin dengan berat kurang lebih 3,5 kg. Jadi bila pada pemeriksaan diketahui panggul ibu sempit dan taksiran berat janin 3,5 kg dari pemeriksaan USG, maka janin tidak dapat lahir melalui persalinan normal.

 

 

Pose Sujud


posisi sujud untuk ibu hamil
Sebaliknya, bila sudah dipastikan panggul ibu tidak sempit dan taksiran berat janin tidak besar, tetapi memasuki minggu ke-36 kepala janin belum juga memasuki rongga panggul, maka kesempatan melahirkan normal masih bisa diupayakan.

Bagaimana mengetahui si calon bayi sudah masuk ke rongga panggul atau belum? Pemeriksaan di atas sebenarnya tidak dapat dilakukan sendiri oleh ibu. Namun secara sederhana ibu dapat mengetahui dengan membedakan nyeri yang dirasakan. Bila nyeri yang dirasakan masih berada di sekitar tulang belakang, itu pertanda posisi janin belum masuk rongga panggul. Rasa nyeri muncul akibat tekanan dari kepala pada tulang belakang.

Namun, bila ibu sering mengalami nyeri pinggang, itu bisa dijadikan indikasi bahwa janin telah masuk ke rongga panggul. Meski demikian, untuk memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaan USG. Bila dari situ diketahui bahwa posisi belakang kepala janin saling berhadapan dengan tulang belakang ibu, berarti janin belum masuk ke rongga panggul.

Nah, bila demikian kejadiannya, lakukan pose sujud secara teratur. Gerakan ini dipercaya dapat membantu kepala janin masuk ke rongga panggul. Lakukan pose sujud pada kehamilan 36 minggu sebanyak minimal 2 kali sehari selama 5-10 menit.

Gerakan sujud ini sebaiknya dilakukan sesuai kemampuan ibu. Bila dirasa berat, ibu cukup melakukan pose seperti hendak merangkak. Pose sujud dengan dada menyentuh lantai juga bisa membantu janin yang letaknya sungsang (bokong di bawah) atau melintang untuk mencapai posisi kepala di bawah. Dengan latihan teratur diharapkan kepala janin akan mengikuti gaya gravitasi dan turun ke panggul. Ada anggapan, mengepel dapat membantu posisi kepala janin memasuki rongga panggul, tapi sebaiknya ibu berhati-hati karena khawatir kegiatan ini malah membuat ibu terlalu letih, sehingga merangsang terjadinya kontraksi.

Beberapa gerakan yoga dan senam hamil juga dapat membantu ibu mengarahkan kepala janin masuk ke rongga panggul. Namun, sebaiknya latihan dilakukan di bawah bimbingan instruktur yang berpengalaman. Selain itu, konsultasikan lebih dahulu dengan dokter.

Hindari duduk terlalu lama karena dapat menghambat janin mencapai posisi dengan kepala di bawah dan masuk ke rongga panggul. Lakukan gerakan sederhana atau sekedar berjalan-jalan agar janin mendapatkan posisi yang benar. Hindari pula duduk dengan mengangkat kaki. Duduk sambil mengangkat kaki menyebabkan posisi panggul lebih tinggi daripada perut. Ini juga dapat menghambat kepala janin masuk ke dalam rongga panggul.

 

 

Memastikan Kembali Posisi Janin


penyebab kepala janin belum masuk ke rongga panggul pada usia kehamilan 38 minggu
Masuk usia kehamilan 38 minggu, umumnya dokter akan memastikan kembali apakah kepala janin sudah masuk atau belum. Dokter akan mengukur dan meraba kembali dengan jari tangannya. Kalau dokter menyatakan 5/5 jari atau 4/5 jari, berarti janin dinyatakan belum masuk panggul. Tapi kalau sudah 3/5 jari (pertanda posisi janin kurang lebih 3 jari di atas tulang kelamin) atau 2/5 jari, maka janin dinyatakan sudah masuk rongga panggul.

Bila dokter ternyata menyatakan janin belum masuk rongga panggul, ibu tidak perlu khawatir, terutama bagi yang menjalani kehamilan kedua atau lebih.

Pada sebagian ibu yang mengalami kehamilan kedua atau lebih, bisa jadi janin baru masuk ke rongga panggul sesaat menjelang persalinan. Kondisi ini tergolong wajar. Pasalnya, pada kehamilan kedua dan seterusnya, ukuran ruang rahim sudah mengembang menjadi lebih besar dibandingkan pada kehamilan pertama, sehingga janin memiliki ruang gerak lebih besar. Ketika bagian bawah rahim memanjang, janin pun akan terdorong untuk bergerak ke bawah memasuki rongga panggul.

Menjelang saat persalinan, rahim membesar dan bagian bawah rahim akan memanjang. Kondisi ini mendorong kepala janin turun memasuki rongga panggul. Namun, itu bukanlah suatu hal yang mutlak karena ada pula yang sudah memasuki usia kehamilan 38 minggu, tetapi kepala janin belum memasuki rongga panggul. Ada beberapa sebab kepala janin belum masuk ke rongga panggul pada usia kehamilan 38 minggu.

Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan kepala janin belum masuk ke rongga panggul pada usia kehamilan 38 minggu :
  1. Kepala janin terlalu besar dibandingkan dengan panggul ibu.
  2. Posisi belakang kepala janin berhadapan dengan tulang belakang ibu (Occiput Posterior).
  3. Ukuran janin yang terlalu besar, umumnya memiliki berat lebih dari 4 kg.
  4. Rongga panggul sempit atau mengalami kelainan panggul (bentuk oval atau hati). Bentuk panggul yang ideal untuk melahirkan adalah panggul bundar (panggul ginekoid).
  5. Janin terlilit tali pusat.
  6. Ada tumor yang mengganggu jalan lahir ibu.
Bila sudah dipastikan janin masuk ke rongga panggul dan ibu sudah dalam proses persalinan (yang ditandai dengan mulas teratur dan makin sering), dokter akan menilai, apakah penurunan kepala janin berlangsung normal atau tidak. Bila terjadi hambatan penurunan kepala janin, tindakan yang dapat dilakukan adalah melahirkan janin dengan menggunakan vakum sampai tindakan operasi caesar.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.